DENPASAR – Tiga pertandingan dalam satu pekan. Pertanyaannya, bisakah Bali United lolos dari lubang jarum di grup G AFC Cup 2021 yang berlangsung pada 22-28 Juni mendatang?
Jawabannya entahlah. Dari pengalaman Bali United dalam dua kali keikutsertaan di AFC Cup pada 2018 dan 2020, Serdadu Tridatu sama-sama menahbiskan diri sebagai juru kunci.
Performa Bali United cukup buruk ketika bertarung di Asia. Berkaca dari musim lalu, dalam tiga pertandingan awal saja Bali United sudah berada di dasar klasemen.
Inilah yang benar-benar harus diperbaiki. Dengan hanya tiga pertandingan saja yang akan dijalani, tentu peluang untuk lolos hanya sekitar 25 persen saja.
Jadwal yang cukup padat dengan tiga pertandingan dalam tujuh hari, tentu menguras tenaga.
Tapi wide attacker alias penyerang sayap Bali United M. Rahmat mengaku tenang-tenang saja dengan jadwal pertandingan yang cukup padat.
Toh baginya Liga 1 memiliki jadwal yang lebih padat karena jadwal karet yang dibuat PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 1.
Perubahan jadwal yang tidak menentu di Liga 1 inilah bisa dijadikan modal berharga untuk menatap padatnya jadwal pertandingan di AFC Cup 2021.
“Bertanding tiga kali dalam sepekan sudah biasa di Liga 1. Saya kira, kami sudah siap karena kami juga memiliki waktu persiapan
yang cukup banyak juga. Meski sekarang Liga 1 belum jalan, tapi dengan persiapan serius saya rasa kami siap,” ungkap M. Rahmat.
Menurut mantan pemain PSM Makassar tersebut, semangat bertanding Bali United sedang membara karena sudah hampir satu tahun tidak berlaga.
Kali terakhir Serdadu Tridatu bermain ketika menghadapi Madura United di Liga 1 2020, tepatnya pada 15 November 2020 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
“Akan ada semangat dan gairah yang luar biasa ketika kami sudah bisa bertanding kembali. Semua sudah rindu atmosfer dari pertandingan sepak bola,” tutur Rahmat