TIBUBENENG – Ada sosok predator di lini depan Persija Jakarta. Siapa lagi kalau bukan Marko Simic. Bagi Ricky Fajrin, kehadiran penyerang asal Kroasia tersebut membuat Persija semakin lebih kuat.
“Pasti berbeda. Tanpa Simic saja Persija sudah kuat. Tapi dengan dia, kami sudah harus lebih waspada. Harus disiplin dibelakang,” ujar Ricky Fajrin.
Sebagai pemain belakang, dia sudah tahu karakter Marko Simic karena sudah tiga kali bertemu dengan penyerang berusia 30 tahun tersebut.
Menurut Ricky, kunci untuk mematikan Simic adalah dengan tidak memberikan jarak sedikitpun. Jika lengah sedikit, Simic bisa saja membobol gawang Bali United.
“Jangan kasih jarak dan jangan sampai dia leluasa untuk bergerak. Kalau dia diberi ruang sedikit saja, dia akan sangat berbahaya.
Tapi, jangan lupa pemain lainnya. Semua pemain per lini harus diwaspadai juga,” tegas jebolan Timnas U-19 tersebut.
Dia juga berharap, Bali United bisa meraih hasil positif di laga tandang perdana mereka saat menghadapi Kalteng Putra di Stadion Sultan Agung Bantul, Pada tanggal 14 Juni mendatang.
Pasalnya, dia bersama Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly tidak bisa bermain karena membela Timnas Indonesia di laga uji coba internasional.
“Lawan berikutnya di bulan Juni. Pada intinya di Bali United itu pemain inti atau cadangan sama saja. Mereka semua sama bagusnya. Tidak masalah dengan pemain pengganti.
Kalau nanti kami bisa curi poin di kandang lawan, tentu sangat bagus untuk kami. Kebetulan saya dan dua pemain lainnya tidak bisa melawan Kalteng Putra,” terangnya.
Disamping itu, Ricky juga berkomentar sedikit mengenai dipanggilnya dia kembali ke Timnas Indonesia.
Menurutnya, dua laga uji coba yang akan diikuti oleh Timnas Indonesia menghadapi Yordania dan Vanuatu bisa menjadi uji coba yang bagus sebelum pra kualifikasi Piala Dunia 2022.
“Yang bisa saya katakan sekarang adalah Simon McMenemy pelatih yang bagus. Dia sama disiplinnya dengan Coach Teco dan Luis Milla.
Semoga uji coba nanti bagus untuk persiapan Timnas Indonesia di kualifikasi nanti,” tuturnya.