LEGIAN – Ada yang menarik dari wakil Indonesia di AFC Cup. Sejak kembali mengirimkan wakil di AFC Cup pada tahun 2018
setelah FIFA mencabut sanksi kepada PSSI, wakil Indonesia tidak pernah mulus melenggang ke babak selanjutnya.
Paling mentok, wakil Indonesia berhasil lolos sampai babak semifinal zona Asia Tenggara saja. Menariknya, tim yang lolos bukanlah tim juara di Liga 1.
Saat 2018, Bali United gagal total di fase grup. Bali United di Liga 1 2017 menahbiskan diri sebagai The Real Champions setelah gelar juara didepan mata “dirampok” oleh Bhayangkara FC dengan cara yang tidak etis.
Di AFC Cup 2019, giliran Persija Jakarta yang gagal di fase grup setelah musim sebelumnya menjadi juara Liga 1 2018.
Apakah musim ini Bali United akan mengulang kesalahan yang sama? Ini yang harus dipikirkan dengan matang agar bagaimana caranya Serdadu Tridatu lepas dari mitos tersebut.
Sebagai catatan, di musim 2018, Bali United sedikit menganggap enteng AFC Cup dan lebih memprioritaskan Piala Presiden 2018.
Hasilnya, Bali United tidak bisa bernapas lebih panjang di kompetisi antar klub di Asia tersebut. Namun, hasil itu tak perlu disesali.
Asisten Pelatih Bali United Eko Purdjianto mengatakan jika semua elemen yang ada di Serdadu Tridatu musim ini sudah belajar dari kesalahan.
“Intinya semua sudah berbenah. Termasuk manajemen sampai pelatih juga berbenah,” terang Coach Eko Purdjianto.
Menurut Coach Eko, pengalaman Bali United di AFC Cup 2018 bisa jadi gambaran, apa yang harus dilakukan skuad Serdadu Tridatu di AFC Cup 2020.