GEROKGAK – Sungguh miris melihat kondisi akses jalan menuju ke Pelabuhan Celukan Bawang, Gerokgak, Buleleng, saat ini.
Padahal akses jalan ini menjadi pintu utama keluar masuk barang dan penumpang dari dan menuju Pelabuhan Celukan Bawang.
Terlebih lagi seperti sekarang ini ditengah kedatangan Kapal Pesiar Genting Dream yang mengangkut ribuan wisatawan asing berlabuh di pelabuhan Celukan Bawang.
Kemudian para tamu asing (penumpang) dari kapal pesiar turun. Lalu melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi lokasi-lokasi wisata di Buleleng.
Tapi, malah disuguhi jalan rusak ketika keluar dari pelabuhan Celukan Bawang. Jalan dengan kondisi rusak dan berlubang seperti ini sudah terjadi sejak bertahun-tahun.
Namun belum ada penanganan dari pemerintah Buleleng. Keluhan kerusakan jalan berlubang itu sampaikan oleh Pembina Asosiasi Pengemudi Wisata Celukan Bawang (APWCB) Putu Interen.
Kebetulan Interen ikut menjemput wisatawan yang turun dari kapal pesiar Genting Dream Rabu (31/7) kemarin.
Menurut Putu Interen, kondisi jalan rusak dan berlubang ini terjadi sejak setahun yang lalu. Bahkan akses jalan rusak ke pelabuhan Celukan Bawang berkali-kali pihaknya
sampaikan dalam rapat yang digelar Pelindo III Celukan Bawang yang juga dihadiri oleh pemerintah kabupaten Buleleng dan pelaku (agen) pariwisata Buleleng.
Point yang pihaknya sampaikan masalah akses jalan keluar masuk pelabuhan yang rusak agar segera dilakukan perbaikan secepatnya.
“Malu kami kalau bawa tamu, masak baru keluar pelabuhan menemui jalan rusak. Bukan tamu lokal yang kami bawa, tapi tamu asing (internasional). Karena ini menyangkut nama Bali,” keluh mantan Perbekel Desa Pengulon.
Pihaknya berharap jalan tersebut dapat segera diperbaiki. Agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan dan pelayanan transportasi keluar masuk pelabuhan.
“Kalau bisa pemerintah segera memperbaikinya. Mengingat pelabuhan ini menjadi sentral berlabuhnya kapal pesiar di Bali Utara,” ungkapnya.
Putu Interen menambahkan kedatangan tamu asing yang berlabuh di Pelabuhan Celukan Bawang membawa dampak ekonomi yang luar bisa.
Mulai dari angkutan jasa transportasi hingga pedagang baju, makanan, souvenir dan jasa penukaran uang (money changer).
Seperti saat ini dirinya sebagai pelaku wisata yang bergerak angkutan jasa transportasi. Dengan mengangkut 4 penumpang menuju wisata pantai Lovina.
“Satu lokasi destinasi wisata maka kos biaya jasa angkutan mencapai Rp 450 ribu yang kami dapat. Artinya apa kedatangan tamu dari kapal pesiar membawa dampak ekonomi yang luar biasa,” tandasnya.
Sementara itu General Manager Pelindo III Pelabuhan Celukan Bawang Rio Dwi Santoso mengatakan status jalan menuju akses pelabuhan terutama di pintu masuk pelabuhan dengan berisi gapura tersebut adalah milik Pemkab Buleleng.
Pihaknya juga sudah mengajukan usulan perbaikan. “Sejauh ini belum ada tindak lanjut, kami tetap menunggu kepastian dari Pemkab Buleleng. Tetapi mendengar informasi rencana pada tahun ini,” ungkapnya.
Perihal kapal pesiar Genting Dream yang berlabuh di pelabuhan Celukan Bawang membawa 3270 penumpang serta 1748 crew. Genting Dream berlabuh sekitar pukul 06.00.