29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:55 AM WIB

Wisatawan ke Bali Utara Naik 20 Persen, Dominan Turis Lokal

GEROKGAK – Libur panjang di bulan Oktober ini membawa berkah bagi pelaku bisnis pariwisata di Bali Utara.

Di pusat kawasan pariwisata Buleleng barat, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak yang terkenal dengan konservasi terumbu karang dengan metode biorock, salah satunya.

Geliat wisata sudah mulai terasa dan mengalami peningkatan kunjungan. “Kunjungan dominan dari wisatawan yang datang masih domestik (lokal).

Dengan peningkatan sekitar 20 persen dari yang dulunya sama sekali sepi kunjungan,” ujar Ketua Pokdarwis Segara Giri Pemuteran I Ketut Sutrawan kemarin.

Diakuinya, peningkatan tamu yang datang ke Pemuteran sejak libur panjang cuti bersama. Mulai berdatangan tamu pada 26 Oktober lalu.

Dengan tamu yang berlibur berasal dari Denpasar, Jakarta, Surabaya dan tamu-tamu ekspatriat yang sudah lama menetap di Bali.

“Mereka (tamu, red) yang berlibur ke Pemuteran sekeluarga (family). Bukan pribadi. Kalau kamar hotel berjumlah 25 kamar bisa terisi 5-6 kamar,” ungkap pria yang puluhan tahun sudah bergelut pada dunia pariwisata di Desa Pemuteran.

Bahkan para pengusaha hotel agar dapat menarik tamu wisatawan betah lama berlibur ke Pemuteran. Pengusaha hotel dan penginapan memberikan diskon harga kamar.

Harga kamar pun yang dulunya Rp 1 juta kini didiskon menjadi Rp 500 ribu. Kemudian yang harga kamar Rp 500 ribu menjadi Rp 250 ribu.

Adanya peningkatan kunjungan wisatawan ditengah pandemi covid-19 sedikit tidak memberikan pendapatan bagi pengusaha pariwisata.

“Bersyukur kami bisa mempekerjakan karyawan meski dengan gaji mereka dihitung perhari. Selain itu adanya kunjungan wisata dapat membantu biaya operasional hotel untuk pembayaran listrik,” ungkapnya.      

Pihaknya belum bisa memperkirakan apakah kunjungan wisatawan akan terus berdatangan ditengah pandemi Covid-19 mengingat libur panjang akhir tahun 2020 akan segera tiba.

“Kami belum bisa prediksi, karena kebijakan pemerintah terus berubah. Seiring wabah Covid-19 masih terjadi,” ucapnya.

Kendati kunjungan wisata meningkat di saat pandemi Covid-19, kata pria yang akrab disapa Wawan Ode ada aturan yang harus dipatuhi oleh pengunjung maupun pengelola objek wisata.

Yakni mentaati protokol kesehatan untuk mencegah penularan wabah Covid-19. “Penegakan disiplin protokol kesehatan itu untuk memberikan rasa aman dan nyaman

bagi pengunjung maupun pengelola objek wisata, hotel, restoran dan masyarakat di Buleleng pada umumnya,” tandasnya.

GEROKGAK – Libur panjang di bulan Oktober ini membawa berkah bagi pelaku bisnis pariwisata di Bali Utara.

Di pusat kawasan pariwisata Buleleng barat, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak yang terkenal dengan konservasi terumbu karang dengan metode biorock, salah satunya.

Geliat wisata sudah mulai terasa dan mengalami peningkatan kunjungan. “Kunjungan dominan dari wisatawan yang datang masih domestik (lokal).

Dengan peningkatan sekitar 20 persen dari yang dulunya sama sekali sepi kunjungan,” ujar Ketua Pokdarwis Segara Giri Pemuteran I Ketut Sutrawan kemarin.

Diakuinya, peningkatan tamu yang datang ke Pemuteran sejak libur panjang cuti bersama. Mulai berdatangan tamu pada 26 Oktober lalu.

Dengan tamu yang berlibur berasal dari Denpasar, Jakarta, Surabaya dan tamu-tamu ekspatriat yang sudah lama menetap di Bali.

“Mereka (tamu, red) yang berlibur ke Pemuteran sekeluarga (family). Bukan pribadi. Kalau kamar hotel berjumlah 25 kamar bisa terisi 5-6 kamar,” ungkap pria yang puluhan tahun sudah bergelut pada dunia pariwisata di Desa Pemuteran.

Bahkan para pengusaha hotel agar dapat menarik tamu wisatawan betah lama berlibur ke Pemuteran. Pengusaha hotel dan penginapan memberikan diskon harga kamar.

Harga kamar pun yang dulunya Rp 1 juta kini didiskon menjadi Rp 500 ribu. Kemudian yang harga kamar Rp 500 ribu menjadi Rp 250 ribu.

Adanya peningkatan kunjungan wisatawan ditengah pandemi covid-19 sedikit tidak memberikan pendapatan bagi pengusaha pariwisata.

“Bersyukur kami bisa mempekerjakan karyawan meski dengan gaji mereka dihitung perhari. Selain itu adanya kunjungan wisata dapat membantu biaya operasional hotel untuk pembayaran listrik,” ungkapnya.      

Pihaknya belum bisa memperkirakan apakah kunjungan wisatawan akan terus berdatangan ditengah pandemi Covid-19 mengingat libur panjang akhir tahun 2020 akan segera tiba.

“Kami belum bisa prediksi, karena kebijakan pemerintah terus berubah. Seiring wabah Covid-19 masih terjadi,” ucapnya.

Kendati kunjungan wisata meningkat di saat pandemi Covid-19, kata pria yang akrab disapa Wawan Ode ada aturan yang harus dipatuhi oleh pengunjung maupun pengelola objek wisata.

Yakni mentaati protokol kesehatan untuk mencegah penularan wabah Covid-19. “Penegakan disiplin protokol kesehatan itu untuk memberikan rasa aman dan nyaman

bagi pengunjung maupun pengelola objek wisata, hotel, restoran dan masyarakat di Buleleng pada umumnya,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/