MANGUPURA – Desa Adat Kuta melakukan pembersihan pagar kayu yang dipasang di akses masuk pantai Kuta kemarin. Pembersihkan pantai ini dilakukan untuk menyambut new normal.
Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista mengatakan, sebelum pantai dibuka akan dilakukan ritual upacara terlebih dulu.
Namun, saat ini status pantai Kuta masih dinyatakan ditutup untuk kunjungan wisatawan. Sesuai arahan Pemkab Badung, Pantai Kuta baru akan dibuka operasionalnya kembali pada tanggal 9 Juli ini.
“Sebelum Pantai Kuta mulai dibuka, tanggal 5 Juli nanti kita akan adakan upacara ritual di masing-masing pura. Ini merupakan ritual secara niskala, dengan memohon restu kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa,” terang Wasista.
Walau kembali beroperasi, tidak serta seluruh akses pintu masuk pantai Kuta dibuka secara otomatis. Hanya 5 pintu akses masuk yang akan dibuka.
Yaitu di akses masuk dari pasar seni Kuta (depan pura Segara), akses gapura utara (depan kantor Satgas Pantai Kuta), akses depan beach walk, akses depan poppies II (pasar seni Kuta II) dan akses gapura di perbatasan wilayah Kuta-Legian.
Selain itu ada juga kawasan pantai Kuta yang juga dibuka, yaitu Pantai Sekeh dan Pantai Jerman.
Pembatasan tersebut dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan pengawasan dan pengontrolan wisatawan yang ingin berkunjung ke pantai Kuta.
Pantai Kuta sendiri memiliki sekitar 11 akses masuk. “Di masing-masing pintu masuk nanti disiapkan alat cuci tangan, hand sanitiser, pengecekan suhu tubuh dan pengunjung wajib memakai masker,” terangnya.
Seluruh personil satgas pantai Kuta akan diterjunkan dengan dibantu oleh 25 orang prajuru desa. Petugas nantinya akan dibagi menjadi masing-masing regu, dengan setiap shift berisi 15 orang personil satgas dan prajuru.
Selain itu, pengeras suara yang berada di pantai Kuta akan diaktifkan setiap 15 menit sekali, untuk menginformasikan protokoler kesehatan saat beraktivitas di pantai.
Selain kawasan pantai, aktivitas pedagang pasar Seni Kuta juga akan mulai dibuka secara perlahan.
Dimana pedagang yang sudah memiliki nomor kios tersebut akan diterapkan sistem ganjil genap, demi mencegah adanya kerumunan konsumen.
“Jumlah pedagang kios ini sebanyak 204 pedagang. Mereka ada nomornya, jadi lebih mudah kita mengaturnya. Itu sudah kita buatkan surat imbauannya,” jelasnya.
Namun untuk pedagang di pesisir pantai, pihaknya mengaku belum berani untuk membukanya kembali secara bersamaan.
Sebab hal itu memerlukan pengaturan jarak dan pendataan ulang. Dari catatan yang ada pada pihaknya, jumlah pedagang tersebut berjumlah 1.169 orang.
“Jadi untuk pedagang di pantai kami mohon bersabar dulu, ini akan kita tata dan polakan dulu kedepannya, ” pungkasnya.