29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:09 AM WIB

Tersenggol di Babak 15 Liga Dangdut, Mahania Tetap Sang Juara

DENPASAR – Berakhir sudah perjuangan Mahania di ajang liga dangdut Indonesia (Lida). Gadis 16 tahun itu gagal masuk 10 besar setelah tersenggol dalam konser babak 15 besar yang digelar Sabtu (31/3) dan Minggu (1/4) malam lalu.

Tereliminasinya Mahania ini sedikit mengejutkan. Sebab, performance gadis asal Bumi Makepung, Jembrana itu tidak kalah dengan kontestan lain.

Namun, karena kalah perolehan dukungan via SMS, pedangdut yang selalu riang di atas panggung itu harus angkat koper lebih cepat.

Tersisihnya Mahania juga membuat juri dan dewan dangdut yang terdiri dari pedangdut senior berurai air mata.

Meski gagal melaju, Mahania tetap membuat bangga keluarga dan warga kampung halamannya di Desa Air Kuning, Jembrana itu.

Kedatangan Mahania Senin (2/4) malam disambut hangat satu kampung. Bahkan, pihak desa membuat acara khusus untuk menyambut juara Lida Provinsi Bali itu.

Mereka patut bangga lantaran dengan keterbatasan fisik yakni tuna netra, Mahania bisa bersaing dari babak 34 besar menghadapi kontestan dari provinsi lain se-Indonesia.

“Jujur kami tidak percaya kalau Mahania bisa sampai 15 besar. Kami berpikir masuk 20 besar saja sudah luar biasa. Kami bangga pada Mahania,” tutur Suhardi, pelatih vokal Mahania.

Suhardi yang juga paman Mahania itu menambahkan, performa Mahania pada konser 15 besar sejatinya sangat baik.

Dua lagu yang dibawakan yaitu Cintai Aku Karena Allah dan Ampunilah karya Raja Dangdut Rhoma Irama, membuat penonton dan dewan dangdut terenyuh.

Mahania juga tampil anggun dengan balutan busana putih keemasan dan rambut terurai. Namun, karena perolehan dukungan polling SMS Mahania kalah, Mahania akhirnya harus teringkir.

Suhardi sendiri yakin, jika sistem eliminasi tidak berdasar polling SMS tapi berdasar kemampuan olah vokal dan permorma di atas panggung, maka Mahania bisa bertahan.

Dalam konser kemarin, Mahania disisihkan Yendri dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Selfi dari Sulawesi Selatan.

“Mahania terus berbenah setelah tampil. Tapi, apapun keputusan dewan juri kami hormati. Kami sangat bersyukur Mahania bisa sampai 15 besar,” imbuh pria berkumis itu.

Perolehan polling SMS Mahania sendiri selama babak 34 besar hingga babak 20 besar sangat baik. Hampir setiap pekan Mahania memimpin perolehan dukungan.

Barulah di babak 15 besar dukungan terhadap Mahania melorot. Saat ditanya apa rencana ke depan, Suhardi mengaku belum tahu.

Dia masih membiarkan Mahania beristirhat dan melepas kangen setelah hampir sebulan berpisah dari keluarga.

Suhardi mendapat informasi dari stasiun televisi penyelenggara Lida, bahwa bisa saja Mahania nanti dipanggil ulang untuk tampil. Tapi, informasi itu belum valid.

Dengan tersisihnya di babak 15 besar, maka impian Mahania untuk mengoperasi matanya agar bisa melihat dunia seperti orang normal lainnya harus tertunda.

Sebab, dari awal saat mengikuti kompetisi Mahania sudah berjanji uang hadiah jika juara akan digunakan untuk operasi kedua matanya.

“Meski Mahania tak bisa melihat dunia, tapi dunia senang melihatmu. Tetap semangat Mahania,” tukas pria 51 tahun itu.

DENPASAR – Berakhir sudah perjuangan Mahania di ajang liga dangdut Indonesia (Lida). Gadis 16 tahun itu gagal masuk 10 besar setelah tersenggol dalam konser babak 15 besar yang digelar Sabtu (31/3) dan Minggu (1/4) malam lalu.

Tereliminasinya Mahania ini sedikit mengejutkan. Sebab, performance gadis asal Bumi Makepung, Jembrana itu tidak kalah dengan kontestan lain.

Namun, karena kalah perolehan dukungan via SMS, pedangdut yang selalu riang di atas panggung itu harus angkat koper lebih cepat.

Tersisihnya Mahania juga membuat juri dan dewan dangdut yang terdiri dari pedangdut senior berurai air mata.

Meski gagal melaju, Mahania tetap membuat bangga keluarga dan warga kampung halamannya di Desa Air Kuning, Jembrana itu.

Kedatangan Mahania Senin (2/4) malam disambut hangat satu kampung. Bahkan, pihak desa membuat acara khusus untuk menyambut juara Lida Provinsi Bali itu.

Mereka patut bangga lantaran dengan keterbatasan fisik yakni tuna netra, Mahania bisa bersaing dari babak 34 besar menghadapi kontestan dari provinsi lain se-Indonesia.

“Jujur kami tidak percaya kalau Mahania bisa sampai 15 besar. Kami berpikir masuk 20 besar saja sudah luar biasa. Kami bangga pada Mahania,” tutur Suhardi, pelatih vokal Mahania.

Suhardi yang juga paman Mahania itu menambahkan, performa Mahania pada konser 15 besar sejatinya sangat baik.

Dua lagu yang dibawakan yaitu Cintai Aku Karena Allah dan Ampunilah karya Raja Dangdut Rhoma Irama, membuat penonton dan dewan dangdut terenyuh.

Mahania juga tampil anggun dengan balutan busana putih keemasan dan rambut terurai. Namun, karena perolehan dukungan polling SMS Mahania kalah, Mahania akhirnya harus teringkir.

Suhardi sendiri yakin, jika sistem eliminasi tidak berdasar polling SMS tapi berdasar kemampuan olah vokal dan permorma di atas panggung, maka Mahania bisa bertahan.

Dalam konser kemarin, Mahania disisihkan Yendri dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Selfi dari Sulawesi Selatan.

“Mahania terus berbenah setelah tampil. Tapi, apapun keputusan dewan juri kami hormati. Kami sangat bersyukur Mahania bisa sampai 15 besar,” imbuh pria berkumis itu.

Perolehan polling SMS Mahania sendiri selama babak 34 besar hingga babak 20 besar sangat baik. Hampir setiap pekan Mahania memimpin perolehan dukungan.

Barulah di babak 15 besar dukungan terhadap Mahania melorot. Saat ditanya apa rencana ke depan, Suhardi mengaku belum tahu.

Dia masih membiarkan Mahania beristirhat dan melepas kangen setelah hampir sebulan berpisah dari keluarga.

Suhardi mendapat informasi dari stasiun televisi penyelenggara Lida, bahwa bisa saja Mahania nanti dipanggil ulang untuk tampil. Tapi, informasi itu belum valid.

Dengan tersisihnya di babak 15 besar, maka impian Mahania untuk mengoperasi matanya agar bisa melihat dunia seperti orang normal lainnya harus tertunda.

Sebab, dari awal saat mengikuti kompetisi Mahania sudah berjanji uang hadiah jika juara akan digunakan untuk operasi kedua matanya.

“Meski Mahania tak bisa melihat dunia, tapi dunia senang melihatmu. Tetap semangat Mahania,” tukas pria 51 tahun itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/