28.4 C
Jakarta
2 November 2024, 3:45 AM WIB

Jadi Desa Percontohan Nasional, Ini Pesan Bupati PAS ke Perbekel Tajun

KUBUTAMBAHAN – Perbekel Tajun yang terpilih lewat mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW), I Gede Agustawan, punya beban berat di pundaknya.

Harapan masyarakat agar Agustawan memajukan desa lebih menjadi lebih baik lagi, cukup tinggi. Sebab selama ini Desa Tajun dikenal sebagai salah satu desa maju sekaligus desa percontohan di kancah nasional.

I Gede Agustawan sendiri dilantik sebagai Perbekel Tajun hasil PAW, Rabu lalu (10/3). Pelantikan dilakukan oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS).

Prosesi pelantikan itu dilangsungkan di Gedung Serbaguna Desa Tajun. Agustawan sendiri terpilih lewat proses musyawarah desa yang dilangsungkan pada 10 Februari lalu.

Saat itu ia berhasil mengumpulkan 149 suara. Sementara calon lainnya, I Made Bayuna mengumpulkan 139 suara.

Usai prosesi pelantikan, Bupati Agus Suradnyana mengingatkan bahwa harapan masyarakat terhadap perbekel baru sangat tinggi.

Sebab dulunya Tajun dikenal sebagai desa percontohan di tingkat nasional. “Desa ini dulu punya perbekel yang luar biasa.

Bisa menggerakkan semua stake holder, bahkan jadi percontohan di tingkat nasional. Saya minta apa yang sudah ada agar dipertahankan dan dikembangkan. Jangan sampai melorot,” kata Agus.

Selain itu, dia juga meminta agar perbekel yang baru dilantik dapat merealisasikan APBDes sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sebab seluruh pihak terus mengawal realisasi dari APBDes. Bukan hanya dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) saja. Namun juga dari masyarakat, hingga aparat penegak hukum.

Sementara itu, Perbekel Agustawan mengakui bahwa harapan masyarakat sangat tinggi. Untuk itu ia akan mengembangkan program-program yang mengarah pada pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Sehingga kualitas SDM meningkat dan ujungnya akan terjadi peningkatan ekonomi. Agustawan menyebut salah satu potensi desa yang perlu dilakukan optimalisasi adalah sektor pertanian dan perkebunan.

“Dalam hal bertani dan berkebun, petani di Tajun sudah sangat maju. Sekarang hanya pada persoalan pasar. Kami akan koordinasikan dengan instansi terkait, agar hasil pertanian itu dapat diserap pasar,” ujarnya. 

KUBUTAMBAHAN – Perbekel Tajun yang terpilih lewat mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW), I Gede Agustawan, punya beban berat di pundaknya.

Harapan masyarakat agar Agustawan memajukan desa lebih menjadi lebih baik lagi, cukup tinggi. Sebab selama ini Desa Tajun dikenal sebagai salah satu desa maju sekaligus desa percontohan di kancah nasional.

I Gede Agustawan sendiri dilantik sebagai Perbekel Tajun hasil PAW, Rabu lalu (10/3). Pelantikan dilakukan oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS).

Prosesi pelantikan itu dilangsungkan di Gedung Serbaguna Desa Tajun. Agustawan sendiri terpilih lewat proses musyawarah desa yang dilangsungkan pada 10 Februari lalu.

Saat itu ia berhasil mengumpulkan 149 suara. Sementara calon lainnya, I Made Bayuna mengumpulkan 139 suara.

Usai prosesi pelantikan, Bupati Agus Suradnyana mengingatkan bahwa harapan masyarakat terhadap perbekel baru sangat tinggi.

Sebab dulunya Tajun dikenal sebagai desa percontohan di tingkat nasional. “Desa ini dulu punya perbekel yang luar biasa.

Bisa menggerakkan semua stake holder, bahkan jadi percontohan di tingkat nasional. Saya minta apa yang sudah ada agar dipertahankan dan dikembangkan. Jangan sampai melorot,” kata Agus.

Selain itu, dia juga meminta agar perbekel yang baru dilantik dapat merealisasikan APBDes sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sebab seluruh pihak terus mengawal realisasi dari APBDes. Bukan hanya dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) saja. Namun juga dari masyarakat, hingga aparat penegak hukum.

Sementara itu, Perbekel Agustawan mengakui bahwa harapan masyarakat sangat tinggi. Untuk itu ia akan mengembangkan program-program yang mengarah pada pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Sehingga kualitas SDM meningkat dan ujungnya akan terjadi peningkatan ekonomi. Agustawan menyebut salah satu potensi desa yang perlu dilakukan optimalisasi adalah sektor pertanian dan perkebunan.

“Dalam hal bertani dan berkebun, petani di Tajun sudah sangat maju. Sekarang hanya pada persoalan pasar. Kami akan koordinasikan dengan instansi terkait, agar hasil pertanian itu dapat diserap pasar,” ujarnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/