SINGARAJA – Kendati sejumlah pemerintah daerah di tanah air telah memberlakukan era kenormalan baru (new normal) dengan
membuka kembali sektor pariwisata, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng belum berencana membuka objek wisata yang ada di Buleleng.
Buleleng sendiri memiliki sekitar 32 objek wisata. Seperti objek wisata air terjun Sekumpul, air terjun Gitgit, air panas Banjar, pantai Lovina dan objek wisata lainnya.
“Kami masih menunggu keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terkait kapan akan dibukanya kembali sejumlah objek wisata
di Bali dan Buleleng khususnya,” ucap Sekertaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng Gede Suyasa kemarin.
Karena sebelumnya Pemprov Bali telah mengeluarkan kebijakan menutup seluruh objek wisata yang ada di Bali.
Sehingga kapan dibuka kembali seluruh objek wisata di Buleleng, Pemkab Buleleng akan mengikuti keputusan Pemprov Bali.
Gede Suyasa menilai, objek wisata baru akan dibuka setelah kasus penyebaran Covid-19 di Bali dan Buleleng khususnya melandai.
Jika masih terus bertambah, tentu pemerintah daerah akan berpikir ulang. “Kita akan buka kalau ada lampu hijau dari pemerintah provinsi. Kita tidak bisa sepihak (membuka objek wisata),” katanya.
Terkait dibukanya sejumlah fasilitas akomodasi pariwisata, Gede Suyasa menyerahkan sepenuhnya kepada pengelola.
Yang jelas, sampai saat ini untuk objek wisata dan destinasi pariwisata di Buleleng belum ada rencana untuk dibuka. “Kami tetap mengikuti keputusan Pemprov Bali,” pungkasnya.