29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:30 AM WIB

Dibayangi Covid-19, Desa Wisata Bakas Andalkan Wisatawan Domestik

SEMARAPURA – Desa Wisata Bakas, Kecamatan Banjarangkan mulai ramai dikunjungi wisatawan domestik sejak seluruh objek wisata di Kabupaten Klungkung kembali dibuka untuk wisatawan domestik, Kamis (9/7) lalu. 

Hanya saja kondisi ini diperkirakan tidak akan sama dengan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara yang akan kembali dibuka mulai 11 September 2020 mendatang. 

Itu lantaran sejumlah negara masih ada yang melarang warganya untuk bepergian ke luar negeri.

Seksi Daya Tarik Desa Wisata Bakas, Wayan Malendra menuturkan, Desa Wisata Bakas mulai dibuka kembali untuk wisatawan domestik sejak, Kamis (9/7) lalu. 

Sejak saat itu, wisatawan domestik mulai ramai berkunjung. Terutamanya ke warung-warung penunjang Desa Wisata Bakas. 

“Untuk wisatawan domestik, Desa Wisata Bakas ini memang sangat terkenal akan wisata kulinernya. Salah satu kudapan yang paling dicari saat berkunjung ke sini adalah laklaknya,” katanya.

Tidak hanya wisatawan asal Kabupaten Klungkung, menurutnya wisatawan domestik yang banyak berkunjung banyak berasal dari Gianyar, Denpasar, bahkan Tabanan. 

“Dari Jawa juga ada. Mereka tertarik ke sini setelah melihat di media sosial. Selain karena kulinernya, 

warung-warung penunjang desa wisata kami juga bagus sebagai tempat berfoto sehingga banyak yang tertarik berkunjung,” ujarnya.

Meski kunjungan wisatawan domestik tampak ramai, dia mengaku pesimis hal serupa akan terjadi pada kunjungan wisatawan mancanegara yang akan dibuka kembali mulai 11 September 2020 mendatang.

Sebab sejumlah negara masih melarang warganya untuk bepergian ke luar negeri. “Kalau saya sendiri biasanya memandu wisatawan Eropa. 

Itu sekitar 30 persen sudah membatalkan kunjungannya. Sedangkan 70 persennya memilih untuk memindahkan jadwal kunjungannya ke desa kami ke tahun 2021,” bebernya.

Dia mengaku setiap tahunnya bisa memandu sekitar 400-500 wisatawan Eropa ke Desa Wisata Bakas. 

Mereka tertarik mengunjungi desa tersebut lantaran wisatawan Eropa memang menyukai wisata alam yang saat ini memang ditawarkan Desa Wisata Bakas. 

“Jadi, kami tidak mau berharap lebih untuk wisatawan mancanegara. Kami realistis saja. Sehingga kami saat ini lebih mengandalkan wisatawan domestik,” tandasnya.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua BPD Desa Wisata Bakas, Wayan Arsa. Dia mengaku kerap memandu wisatawan asal Denmark untuk berkunjung ke Desa Wisata Bakas. 

Hanya saja karena virus korona yang mewabah di negara tersebut, wisatawan Denmark diperkirakan tidak akan berkunjung ke desanya hingga Desember 2020 mendatang. 

“Karena kondisi itu, sekitar 70 wisatawan sudah mengubah jadwal kedatangannya ke tahun 2021,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Desa Wisata Bakas, Kecamatan Banjarangkan mulai ramai dikunjungi wisatawan domestik sejak seluruh objek wisata di Kabupaten Klungkung kembali dibuka untuk wisatawan domestik, Kamis (9/7) lalu. 

Hanya saja kondisi ini diperkirakan tidak akan sama dengan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara yang akan kembali dibuka mulai 11 September 2020 mendatang. 

Itu lantaran sejumlah negara masih ada yang melarang warganya untuk bepergian ke luar negeri.

Seksi Daya Tarik Desa Wisata Bakas, Wayan Malendra menuturkan, Desa Wisata Bakas mulai dibuka kembali untuk wisatawan domestik sejak, Kamis (9/7) lalu. 

Sejak saat itu, wisatawan domestik mulai ramai berkunjung. Terutamanya ke warung-warung penunjang Desa Wisata Bakas. 

“Untuk wisatawan domestik, Desa Wisata Bakas ini memang sangat terkenal akan wisata kulinernya. Salah satu kudapan yang paling dicari saat berkunjung ke sini adalah laklaknya,” katanya.

Tidak hanya wisatawan asal Kabupaten Klungkung, menurutnya wisatawan domestik yang banyak berkunjung banyak berasal dari Gianyar, Denpasar, bahkan Tabanan. 

“Dari Jawa juga ada. Mereka tertarik ke sini setelah melihat di media sosial. Selain karena kulinernya, 

warung-warung penunjang desa wisata kami juga bagus sebagai tempat berfoto sehingga banyak yang tertarik berkunjung,” ujarnya.

Meski kunjungan wisatawan domestik tampak ramai, dia mengaku pesimis hal serupa akan terjadi pada kunjungan wisatawan mancanegara yang akan dibuka kembali mulai 11 September 2020 mendatang.

Sebab sejumlah negara masih melarang warganya untuk bepergian ke luar negeri. “Kalau saya sendiri biasanya memandu wisatawan Eropa. 

Itu sekitar 30 persen sudah membatalkan kunjungannya. Sedangkan 70 persennya memilih untuk memindahkan jadwal kunjungannya ke desa kami ke tahun 2021,” bebernya.

Dia mengaku setiap tahunnya bisa memandu sekitar 400-500 wisatawan Eropa ke Desa Wisata Bakas. 

Mereka tertarik mengunjungi desa tersebut lantaran wisatawan Eropa memang menyukai wisata alam yang saat ini memang ditawarkan Desa Wisata Bakas. 

“Jadi, kami tidak mau berharap lebih untuk wisatawan mancanegara. Kami realistis saja. Sehingga kami saat ini lebih mengandalkan wisatawan domestik,” tandasnya.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua BPD Desa Wisata Bakas, Wayan Arsa. Dia mengaku kerap memandu wisatawan asal Denmark untuk berkunjung ke Desa Wisata Bakas. 

Hanya saja karena virus korona yang mewabah di negara tersebut, wisatawan Denmark diperkirakan tidak akan berkunjung ke desanya hingga Desember 2020 mendatang. 

“Karena kondisi itu, sekitar 70 wisatawan sudah mengubah jadwal kedatangannya ke tahun 2021,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/