DENPASAR – Awalnya ada lima lapangan penunjang yang disiapkan untuk tempat latihan kontestan Piala Dunia U-20.
Namun, setelah Menteri PUPR Basoeki Hadimuljono datang, lapangan penunjang yang bakal direnovasi untuk Piala Dunia U-20 tinggal empat lapangan.
Lapangan Yog Perkanthi yang semula menjadi salah satu lapangan penunjang tidak termasuk lapangan yang dipersiapkan.
Padahal, Asprov PSSI Bali sempat meninjau lapangan tersebut. Bahkan, pengelola di Lapangan Yoga Perkanthi juga sepertinya
memiliki ekspektasi dan optimis tinggi ketika nama Yoga Perkanthi disebut-sebut menjadi salah satu lapangan penunjang.
Saat Menteri PUPR Basoeki Hadimujono melakukan kunjungan kerja ke Stadion Kapten I Wayan Dipta Kamis kemarin (6/8), nama lapangan yang terletak di Jimbaran tersebut tidak masuk sama sekali.
Entah apa yang menjadi pertimbangan, yang jelas Basuki sempat mengungkapkan jika semua itu atas arahan dari Kemenpora.
Ketua Departemen Sepak Bola Asprov PSSI Bali Nasser Attamimy yang sempat dihubungi Jawa Pos Radar Bali kemarin (7/8),
masih belum tahu apa yang menjadi pertimbangan Kementerian PUPR untuk hanya melakukan revitalisasi di empat lapangan penunjang.
“Kami baru dengar, tapi belum ada surat terkait. Saya jujur agak bingung dengan kabar empat lapangan penunjang. Kan kaget kenapa hanya ada empat.
Dari regulasi ada lima lapangan penunjang, satu untuk wasit dan perangkat pertandingan lainnya. Lagipula tim yang bertanding itu ada empat,” paparnya.
DENPASAR – Awalnya ada lima lapangan penunjang yang disiapkan untuk tempat latihan kontestan Piala Dunia U-20.
Namun, setelah Menteri PUPR Basoeki Hadimuljono datang, lapangan penunjang yang bakal direnovasi untuk Piala Dunia U-20 tinggal empat lapangan.
Lapangan Yog Perkanthi yang semula menjadi salah satu lapangan penunjang tidak termasuk lapangan yang dipersiapkan.
Padahal, Asprov PSSI Bali sempat meninjau lapangan tersebut. Bahkan, pengelola di Lapangan Yoga Perkanthi juga sepertinya
memiliki ekspektasi dan optimis tinggi ketika nama Yoga Perkanthi disebut-sebut menjadi salah satu lapangan penunjang.
Saat Menteri PUPR Basoeki Hadimujono melakukan kunjungan kerja ke Stadion Kapten I Wayan Dipta Kamis kemarin (6/8), nama lapangan yang terletak di Jimbaran tersebut tidak masuk sama sekali.
Entah apa yang menjadi pertimbangan, yang jelas Basuki sempat mengungkapkan jika semua itu atas arahan dari Kemenpora.
Ketua Departemen Sepak Bola Asprov PSSI Bali Nasser Attamimy yang sempat dihubungi Jawa Pos Radar Bali kemarin (7/8),
masih belum tahu apa yang menjadi pertimbangan Kementerian PUPR untuk hanya melakukan revitalisasi di empat lapangan penunjang.
“Kami baru dengar, tapi belum ada surat terkait. Saya jujur agak bingung dengan kabar empat lapangan penunjang. Kan kaget kenapa hanya ada empat.
Dari regulasi ada lima lapangan penunjang, satu untuk wasit dan perangkat pertandingan lainnya. Lagipula tim yang bertanding itu ada empat,” paparnya.
