28.4 C
Jakarta
4 September 2024, 0:04 AM WIB

Jadi Ikon Pariwisata, Turis Masuk Bali Bakal Dijamu Arak Satu Seloki

AMLAPURA – Dulu diburu polisi, kini arak Bali justru mendapat panggung terhormat. Bahkan, bakal dijadikan ikon pariwisata Bali.

“Setiap dinner, tamu saat ini harus wajib dijamu dengan arak satu seloki,” kata Gubernur Bali Wayan Koster saat bertandang ke setra home industry di Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen, Karangasem.

“Jadi, Pak Wagub Bali yang juga sebagai Ketua PHRI saya minta agar arak ini dipromosi ke hotel dan restaurant. Sehingga kegiatan pariwisata, orang yang berkunjung ke Bali membawa oleh-oleh Arak Bali,” pinta Koster.

Bahkan, Koster merancang arak Bali jadi unggulan dunia pariwisata. “Dengan Pergub Bali Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali,

saya merasa bersyukur, para petani kita memiliki payung hukum, dan secara tidak langsung minuman Arak ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupatem Karangsem dan Bali,” imbuhnya.

Ketua DPD PDIP Bali ini mengungkapkan perjuangannya untuk menjadikan minuman warisan leluhur khas Bali ini mendapatkan panggung terhormat sudah mulai dilakoni saat melakukan

tos arak Bali bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, akhir bulan lalu.

Secara ekonomi, Wayan Koster juga mengungkapkan arak Bali akan dijadikan salah satu produk ekspor unggulan Bali.

Untuk mewujudkannya, Gubernur Bali meminta kepada seluruh masyarakat di Pulau Dewata agar bersatu padu mengembangkan potensi arak Bali ini dari hulu,

yang dimulai dengan cara melestarikan kembali pohon jaka, kelapa, ental yang notabene pohon-pohon ini mampu menghasilkan minuman arak ternama di Bali.

Koster lantas mengajak para petani meningkatkan sedikit harga arak ini dengan tetap menjaga kualitas rasa, aroma kekhasan Bali.

Karena Bali juga saat ini telah memiliki Pergub Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian,

Perikanan, dan Industri Lokal Bali yang bisa dijadikan modal dalam memajukan industri minuman warisan leluhur khas Bali.

AMLAPURA – Dulu diburu polisi, kini arak Bali justru mendapat panggung terhormat. Bahkan, bakal dijadikan ikon pariwisata Bali.

“Setiap dinner, tamu saat ini harus wajib dijamu dengan arak satu seloki,” kata Gubernur Bali Wayan Koster saat bertandang ke setra home industry di Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen, Karangasem.

“Jadi, Pak Wagub Bali yang juga sebagai Ketua PHRI saya minta agar arak ini dipromosi ke hotel dan restaurant. Sehingga kegiatan pariwisata, orang yang berkunjung ke Bali membawa oleh-oleh Arak Bali,” pinta Koster.

Bahkan, Koster merancang arak Bali jadi unggulan dunia pariwisata. “Dengan Pergub Bali Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali,

saya merasa bersyukur, para petani kita memiliki payung hukum, dan secara tidak langsung minuman Arak ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupatem Karangsem dan Bali,” imbuhnya.

Ketua DPD PDIP Bali ini mengungkapkan perjuangannya untuk menjadikan minuman warisan leluhur khas Bali ini mendapatkan panggung terhormat sudah mulai dilakoni saat melakukan

tos arak Bali bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, akhir bulan lalu.

Secara ekonomi, Wayan Koster juga mengungkapkan arak Bali akan dijadikan salah satu produk ekspor unggulan Bali.

Untuk mewujudkannya, Gubernur Bali meminta kepada seluruh masyarakat di Pulau Dewata agar bersatu padu mengembangkan potensi arak Bali ini dari hulu,

yang dimulai dengan cara melestarikan kembali pohon jaka, kelapa, ental yang notabene pohon-pohon ini mampu menghasilkan minuman arak ternama di Bali.

Koster lantas mengajak para petani meningkatkan sedikit harga arak ini dengan tetap menjaga kualitas rasa, aroma kekhasan Bali.

Karena Bali juga saat ini telah memiliki Pergub Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian,

Perikanan, dan Industri Lokal Bali yang bisa dijadikan modal dalam memajukan industri minuman warisan leluhur khas Bali.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/