DENPASAR – Dua hotel di bawah naungan manajemen Tauzia Hotels by Ascott Limited di Bali yakni HARRIS Hotel & Residences Sunset Road
dan POP Hotel Teuku Umar, sudah diverifikasi untuk menjalankan dan berhasil melewati proses sertifikasi tatanan hidup baru.
Proses verifikasi ini merupakan pemantauan dan penilaian terhadap hotel yang telah menerapkan protokol kesehatan dan menjadi acuan kelayakan sebuah hotel untuk kembali beroperasi di tengah pandemi yang belum berakhir.
Selain itu juga, menjadi aksi nyata dari pihak hotel dalam mendukung penerapan peraturan Gubernur Bali yang antara lain
mengacu pada Pergub No. 79 Tahun 2018 mengenai penggunaan busana adat Bali, Pergub No. 80 Tahun 2018 mengenai penggunaan aksara Bali,
Pergub No. 97 Tahun 2018 mengenai pembatasan timbulan sampah plastik serta Pergub No. 99 Tahun 2018 mengenai pemakaian produk lokal.
HARRIS Hotel & Residences Sunset Road berhasil melewati proses verifikasi yang dilakukan oleh Alit Arya Subaga, S.H.,M.H selaku verifikator dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali,
I Gede Wiwin Suyasa dari The Zeeti International Hospitality, I Putu Eddo Arthawan dari Maya Sanur Resort & Spa,
I Nyoman Suastika selaku Ketua ICA DPP Badung, serta I Ketut Swastika dan I Putu Ambara Putra dari LSUP Bali Mandiri – DPP ICA.
Sedangkan POP Hotel Teuku Umar merupakan hotel budget pertama yang berhasil melewati verifikasi yang dipimpin oleh I.B Purwa Sidemen, S.Ag., M.Si
selaku Direktur Eksekutif PHRI Provinsi Bali, serta tim verifikasi yang telah ditunjuk oleh pihak Dinas Pariwisata antara lain I Made Darmawan, Noeheri S. R., I Wayan Sarna, Gede Ambara Putra, Kadek R. Yuniantara.
“Kami ingin menjadi pionir hotel pilihan bagi smart traveller yang telah siap berkunjung ke Bali. Dengan ini kami percaya diri untuk bisa menyakinkan
para tamu atas keamanan dan kenyamanan hotel.” ujar Joanne F. Wullur, Hotel Manager POP Hotel Teuku Umar.
Ditemui di tempat berbeda, I Nyoman Wirayasa, Cluster General Manager Tauzia Hotels Regional Bali menyatakan,
kebijakan penerapan protokol hidup baru yang telah dibuat sedemikian rupa oleh pemerintah merupakan cara penanggulangan penyebaran pandemi.
“Sudah semestinya kita sebagai penyedia akomodasi juga turut mendukung dengan menjalankan SOP yang berlaku demi menghidupkan kembali dunia pariwisata Bali pada khususnya,” pungkasnya.