DENPASAR – Desa Pakraman di Kota Denpasar sepertinya ingin memaksimalkan pendapatan dari retribusi transportasi penyeberangan.
Setelah Pantai Sanur, Desa Pakraman Sesetan kini punya sumber pendapatan dari jasa penambatan perahu Segara Kondang.
Sasaran pasarnya pun bukan hanya warga lokal, tapi wisatawan domestik dan mancanegara. Tambatan perahu di Segara Kodang Pemelisan ini sudah jalan sekitar sebulan.
Tambatan perahu ini untuk mengangkut wisatawan menuju ke Nusa Lemongan dan Nusa Penida. Tambatan perahu ini juga bisa dijadikan pelabuhan alternatif bila cuaca buruk.
Pengawas tambatan perahu Segara Kodang Pemelisan, Sesetan, I Ketut Kuarsa mengatakan, tambatan perahu ini dikelola desa adat disamping memang untuk mengenalkan potensi pariwisata yang ada di sana.
Pria asli Sesetan ini menjelaskan, tujuan penyebrangan lebih banyak ke Pulau Lembongan dan Nusa Penida. Rata-rata sehari wisman yang menyeberang sebanyak 200 orang.
Menurutnya, ketika gelombang tinggi di Sanur dan penyebrangan tutup semua, penumpang bisa nyebrang ke Nusa Penida lewat Segara Kondang.
Bahkan lewat alur ini dirasakan aman dari gelombang pasang. “Kapal yang ada saat ini baru delapan dari berbagai ukuran. Mulai dari kapasitas 80 sampai 150 orang,” terangnya.
Selain tambatan perahu, akan dibuat objek wisata. Seperti ayunan, rumah pohon tanpa merusak hutan mangrove.
“Ke depannya kita akan buat objek wisata baru yang diminati anak muda, seperti ayunan dan rumah pohon tanpa merusak hutan mangrove,” tegasnya.
Hal senada dikatakan Gede Umawan selaku staf pelayaran penyeberangan pada PT Pelayaran Tajri Samudra.
Menurutnya, wisatawan yang datang setiap harinya di dominasi wisatawan asing. Penumpang biasanya menyeberang dengan tujuan Nusa Penida, Lombok, dan Lembongan.
Penyeberangan ini sendiri beroperasi pada pukul 07.00 hingga 20.00 dimana penyebrangan ini menyediakan 4 boat besar dengan kapasitas 120 penumpang dengan 2 kali trip.