29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:31 AM WIB

Donasi Pantai Diamond Dikelola Pribadi, Ternyata Faktanya Mengejutkan

SEMARAPURA – Sebagai tujuan wisata favorit, Kecamatan Nusa Penida memiliki sejumlah objek wisata yang indah dan menarik.

Namun, hanya Devil’s Tears, Nusa Lembongan yang berada di tanah milik Pemkab Klungkung.

Sementara objek wisata lainnya sepeti Pantai Diamond, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida dikelola oleh perseorangan.

Pasalnya, lahan di objek wisata tersebut merupakan milik pribadi. Sehingga sumbangan yang diberikan oleh wisatawan yang berkunjung, juga masuk ke kantong pribadi.

Salah seorang penjaga loket objek wisata Pantai Diamond, Wayan Muda, menjelaskan, objek wisata Pantai Diamond mulai banyak dikunjungi wisatawan sejak tahun 2017.

Untuk bisa menuju Pantai Diamond, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 200 meter dari parkiran hingga ke tebing menuju Pantai Diamond.

Setelah itu, wisatawan harus menelusuri tebing setinggi 300 meter untuk bisa berada di Pantai Diamond yang lokasinya di bawah dan dikelilingi tebing itu.

“Kalau mau ke Pantai Diamond, harus turun ke bawah. Tinggi tebingnya itu sekitar 300 meter,” katanya.

Menurutnya, akses menuju Pantai Diamond merupakan lahan pribadi. Begitu juga infrastruktur menuju pantai itu juga dibuat oleh orang pribadi

sehingga retribusi sumbangan yang diberikan wisatawan dikelola oleh orang pribadi. “Tapi kami tidak tahu seperti apa bentuk kerja sama dengan pihak desa,” ujarnya.

Berdasar Surat Edaran Nomor: 180/4874/HK/2019 tentang Penghentian Sementara Pungutan Desa untuk Objek Wisata Desa

di Kecamatan Nusa Penida tertanggal 4 Juli 2019, wisatawan yang berkunjung ke objek wisata itu tidak lagi dikenai tiket masuk.

Hanya saja agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal dalam penyediaan infrastruktur yang baik menuju Pantai Diamond,

pasalnya pihak pengelola objek wisata ini membuka kontak sumbangan yang akan dimanfaatkan dalam meningkatkan infrastruktur. “Jadi, sifatnya sukarela,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, memiliki pulau tidak berpenghuni berbentuk seperti berlian dan pantai dengan pasir putih merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Diamond.

Sekitar 500 wisatawan mengunjungi pantai itu di bulan Agustus dan sekitar 100 wisatawan lebih akan berkunjung ketika low season per harinya.

Biasanya wisatawan asal Tiongkok, Australia, dan Prancis yang banyak berkunjung ke Pantai Diamond untuk berwisata.

“Karena pulau yang ada di pantai itu berbentuk seperti berlian, itu sebabnya disebut Pantai Diamond,” tandasnya.

SEMARAPURA – Sebagai tujuan wisata favorit, Kecamatan Nusa Penida memiliki sejumlah objek wisata yang indah dan menarik.

Namun, hanya Devil’s Tears, Nusa Lembongan yang berada di tanah milik Pemkab Klungkung.

Sementara objek wisata lainnya sepeti Pantai Diamond, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida dikelola oleh perseorangan.

Pasalnya, lahan di objek wisata tersebut merupakan milik pribadi. Sehingga sumbangan yang diberikan oleh wisatawan yang berkunjung, juga masuk ke kantong pribadi.

Salah seorang penjaga loket objek wisata Pantai Diamond, Wayan Muda, menjelaskan, objek wisata Pantai Diamond mulai banyak dikunjungi wisatawan sejak tahun 2017.

Untuk bisa menuju Pantai Diamond, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 200 meter dari parkiran hingga ke tebing menuju Pantai Diamond.

Setelah itu, wisatawan harus menelusuri tebing setinggi 300 meter untuk bisa berada di Pantai Diamond yang lokasinya di bawah dan dikelilingi tebing itu.

“Kalau mau ke Pantai Diamond, harus turun ke bawah. Tinggi tebingnya itu sekitar 300 meter,” katanya.

Menurutnya, akses menuju Pantai Diamond merupakan lahan pribadi. Begitu juga infrastruktur menuju pantai itu juga dibuat oleh orang pribadi

sehingga retribusi sumbangan yang diberikan wisatawan dikelola oleh orang pribadi. “Tapi kami tidak tahu seperti apa bentuk kerja sama dengan pihak desa,” ujarnya.

Berdasar Surat Edaran Nomor: 180/4874/HK/2019 tentang Penghentian Sementara Pungutan Desa untuk Objek Wisata Desa

di Kecamatan Nusa Penida tertanggal 4 Juli 2019, wisatawan yang berkunjung ke objek wisata itu tidak lagi dikenai tiket masuk.

Hanya saja agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal dalam penyediaan infrastruktur yang baik menuju Pantai Diamond,

pasalnya pihak pengelola objek wisata ini membuka kontak sumbangan yang akan dimanfaatkan dalam meningkatkan infrastruktur. “Jadi, sifatnya sukarela,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, memiliki pulau tidak berpenghuni berbentuk seperti berlian dan pantai dengan pasir putih merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Diamond.

Sekitar 500 wisatawan mengunjungi pantai itu di bulan Agustus dan sekitar 100 wisatawan lebih akan berkunjung ketika low season per harinya.

Biasanya wisatawan asal Tiongkok, Australia, dan Prancis yang banyak berkunjung ke Pantai Diamond untuk berwisata.

“Karena pulau yang ada di pantai itu berbentuk seperti berlian, itu sebabnya disebut Pantai Diamond,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/