26.1 C
Jakarta
11 Desember 2024, 6:55 AM WIB

Gairahkan Kunjungan Wisata ke Bali, Asita Minta Travel Terapkan Diskon

RadarBali.com – 70 ribu wisatawan mancanegara (wisman) diperkirakan membatalkan kunjungan wisatanya ke Bali sebagai dampak pemberlakuan status awas Gunung Agung.

Agar tidak semakin terpuruk, pelaku pariwisata di Bali harus memberikan penawaran istimewa (special offer) kepada para wisman.

Dengan pemberlakuan itu, diharapkan mampu mengembalikan gairah kunjungan wisman ke Bali.

Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali Ketut Ardana mengarahkan agar anggotanya yang bergerak di biro perjalanan wisata berani memberikan diskon 10 persen bagi calo wisman yang akan mengunjungi Bali.

“Cara ini bisa menarik minat wisatawan datang ke Bali, disamping memberikan informasi yang akurat bahwa hingga saat ini Bali aman,” ujar Ketut Ardana, Selasa (10/10) kemarin.

Saat ini pemberlakuan diskon tersebut telah baru diberlakukan di agen travel miliknya. Namun, berkaca dari pengalaman dalam kondisi adanya potensi penurunan, sejumlah anggota ASITA bahkan di luar anggota ASITA biasanya akan melakukan cara ini.

“Diskon ini kan tidak permanen juga, hanya sementara sifatnya sampai Bali normal kembali. Namun karena ini menyangkut bisnis, kembali lagi ke masing-masing perusahaan,” jelasnya.

Disinggung booking fee kepada pihak hotel yang diajak kerjasama pihak agen travel, kata Ardana, biasanya akan diberikan kelonggaran hingga jangka waktu 6 bulan.

“Jadi rata-rata saat ini bukan pembatalan sih, tapi perubahan waktu. Jadi pihak hotel sudah setuju dengan hal ini karena kondisi force majeur,” ucap Ardana.

Dia meminta agar pihak hotel memberikan service kamar selama satu hari tanpa dipungut biaya ketika nanti tamu tersebut tidak bisa pulang dan seandainya Gunung Agung mengalami erupsi.

Setelah satu hari berakhir bisa dikenakan biaya dengan memberikan keringanan harga hingga 50 persen.

 “Itu kalau tamunya masih belum bisa berangkat karena bandara ditutup misalnya. Cara ini bisa diberlakukan,” bebernya.

Berdasar informasi, kata Ardana, wisman yang membatalkan kunjungan ke Bali, mengalihkan perjalanan wisatanya ke Malaysia, Singapura, serta Thailand. “Masih dalam kawasan Asean,” paparnya.

Ketua PHRI Denpasar IB Gede Sidharta sepakat dengan usulan untuk memberikan penginapan gratis selama satu hari dan pemberlakuan diskon hingga 50 persen kepada tamu yang menginap dan terkendala ketika terjadi erupsi.

“Sangat setuju, ini akan memberikan pengalaman kepada wisman bahwa hotel di Bali mengedepankan sisi kemanusiaan. Dan service yang diberikan pun sama,” pungkasnya.

RadarBali.com – 70 ribu wisatawan mancanegara (wisman) diperkirakan membatalkan kunjungan wisatanya ke Bali sebagai dampak pemberlakuan status awas Gunung Agung.

Agar tidak semakin terpuruk, pelaku pariwisata di Bali harus memberikan penawaran istimewa (special offer) kepada para wisman.

Dengan pemberlakuan itu, diharapkan mampu mengembalikan gairah kunjungan wisman ke Bali.

Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali Ketut Ardana mengarahkan agar anggotanya yang bergerak di biro perjalanan wisata berani memberikan diskon 10 persen bagi calo wisman yang akan mengunjungi Bali.

“Cara ini bisa menarik minat wisatawan datang ke Bali, disamping memberikan informasi yang akurat bahwa hingga saat ini Bali aman,” ujar Ketut Ardana, Selasa (10/10) kemarin.

Saat ini pemberlakuan diskon tersebut telah baru diberlakukan di agen travel miliknya. Namun, berkaca dari pengalaman dalam kondisi adanya potensi penurunan, sejumlah anggota ASITA bahkan di luar anggota ASITA biasanya akan melakukan cara ini.

“Diskon ini kan tidak permanen juga, hanya sementara sifatnya sampai Bali normal kembali. Namun karena ini menyangkut bisnis, kembali lagi ke masing-masing perusahaan,” jelasnya.

Disinggung booking fee kepada pihak hotel yang diajak kerjasama pihak agen travel, kata Ardana, biasanya akan diberikan kelonggaran hingga jangka waktu 6 bulan.

“Jadi rata-rata saat ini bukan pembatalan sih, tapi perubahan waktu. Jadi pihak hotel sudah setuju dengan hal ini karena kondisi force majeur,” ucap Ardana.

Dia meminta agar pihak hotel memberikan service kamar selama satu hari tanpa dipungut biaya ketika nanti tamu tersebut tidak bisa pulang dan seandainya Gunung Agung mengalami erupsi.

Setelah satu hari berakhir bisa dikenakan biaya dengan memberikan keringanan harga hingga 50 persen.

 “Itu kalau tamunya masih belum bisa berangkat karena bandara ditutup misalnya. Cara ini bisa diberlakukan,” bebernya.

Berdasar informasi, kata Ardana, wisman yang membatalkan kunjungan ke Bali, mengalihkan perjalanan wisatanya ke Malaysia, Singapura, serta Thailand. “Masih dalam kawasan Asean,” paparnya.

Ketua PHRI Denpasar IB Gede Sidharta sepakat dengan usulan untuk memberikan penginapan gratis selama satu hari dan pemberlakuan diskon hingga 50 persen kepada tamu yang menginap dan terkendala ketika terjadi erupsi.

“Sangat setuju, ini akan memberikan pengalaman kepada wisman bahwa hotel di Bali mengedepankan sisi kemanusiaan. Dan service yang diberikan pun sama,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/