26.8 C
Jakarta
12 September 2024, 23:39 PM WIB

Jadi Objek Wisata Andalan, Teluk Gilimanuk Disuntik Dana Miliaran

NEGARA – Teluk Gilimanuk yang berada di ujung barat Kabupaten Jembrana sudah mulai berubah total. Jauh berbeda dengan kondisi dua tahun lalu yang terkesan kotor dan tidak terawat.

Wajar saja, pemerintah pusat dan daerah sudah menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk Teluk Gilimanuk yang menjadi salah satu andalan objek wisata Jembrana ini.

Tahun 2018 ini, pemerintah pusat kembali memberikan dana miliaran rupiah untuk penataan teluk Gilimanuk.

Suasana Teluk Gilimanuk pun berubah drastis di sekitar kawasan water bee. Sebelumnya, kawasan ini banyak tumbuhan dan rumput liar tinggi yang membuat kesan Teluk Gilimanuk tidak terawat.

Sekarang, kawasan ini sudah bersih. Kawasan yang dulu banyak rumput liar ditata dengan paving block dan taman di setiap sudut lokasi. Sejumlah warung kuliner juga berjejer rapi di kawasan ini.

Hanya saja, saat ini masih terkesan gersang. Kurang menonjolkan penataan taman, sehingga bisa terlihat lebih hijau dan asri.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana I Nengah Alit, kondisi tersebut wajar karena penataan taman yang dilakukan baru selesai dikerjakan 2017 lalu sehingga tanaman belum terlihat hijau.

“Nanti kalau tanaman sudah tumbuh normal, pasti akan hijau,” kata Alit. Menurutnya, pemerintah pusat dari dana alokasi khusus (DAK) memberikan perhatian lebih pada Teluk Gilimanuk ini.

Karena itu, dana miliaran rupiah setiap tahun digelontorkan untuk penataan Teluk Gilimanuk ini. Tercatat, pada tahun 2015 Rp 1 miliar lebih sudah diberikan untuk penataan.

Kemudian disusul tahun 2016 tambahan Rp 1 miliar. Pada tahun 2017 lalu, total dana pusat yang diterima menjadi Rp 2,5 miliar.

Pada tahun 2018 ini, pemerintah pusat kembali memberikan dana sebesar Rp 1,7 miliar untuk penataan kawasan.

Di antaranya untuk pembuatan jembatan atau jeti dan pembangunan diving centre beserta peralatan. Pemerintah kabupaten juga menggelontorkan dana dari APBD ratusan juta rupiah untuk penataan.

Sejumlah fasilitas lain untuk mendukung objek wisata Teluk Gilimanuk juga akan disediakan. Seperti sarana permainan air atau water sport, tempat khusus bermain anak dan fasilitas penunjang lain.

“Teluk Gilimanuk berpotensi besar untuk dikembangkan. Itu juga penilaian pusat, sehingga mendapat prioritas,” terangnya.

Selain objek wisata alam bawah laut yang sudah dikenal ke seantero dunia, lanjut Alit, Teluk Gilimanuk yang bersebelahan dengan pelabuhan penyeberangan Gilimanuk ini memiliki potensi yang lain,

seperti taman siswa yang masih dalam satu kawasan museum manusia purba dan kawasan hutan Taman Nasional Bali Barat. 

NEGARA – Teluk Gilimanuk yang berada di ujung barat Kabupaten Jembrana sudah mulai berubah total. Jauh berbeda dengan kondisi dua tahun lalu yang terkesan kotor dan tidak terawat.

Wajar saja, pemerintah pusat dan daerah sudah menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk Teluk Gilimanuk yang menjadi salah satu andalan objek wisata Jembrana ini.

Tahun 2018 ini, pemerintah pusat kembali memberikan dana miliaran rupiah untuk penataan teluk Gilimanuk.

Suasana Teluk Gilimanuk pun berubah drastis di sekitar kawasan water bee. Sebelumnya, kawasan ini banyak tumbuhan dan rumput liar tinggi yang membuat kesan Teluk Gilimanuk tidak terawat.

Sekarang, kawasan ini sudah bersih. Kawasan yang dulu banyak rumput liar ditata dengan paving block dan taman di setiap sudut lokasi. Sejumlah warung kuliner juga berjejer rapi di kawasan ini.

Hanya saja, saat ini masih terkesan gersang. Kurang menonjolkan penataan taman, sehingga bisa terlihat lebih hijau dan asri.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana I Nengah Alit, kondisi tersebut wajar karena penataan taman yang dilakukan baru selesai dikerjakan 2017 lalu sehingga tanaman belum terlihat hijau.

“Nanti kalau tanaman sudah tumbuh normal, pasti akan hijau,” kata Alit. Menurutnya, pemerintah pusat dari dana alokasi khusus (DAK) memberikan perhatian lebih pada Teluk Gilimanuk ini.

Karena itu, dana miliaran rupiah setiap tahun digelontorkan untuk penataan Teluk Gilimanuk ini. Tercatat, pada tahun 2015 Rp 1 miliar lebih sudah diberikan untuk penataan.

Kemudian disusul tahun 2016 tambahan Rp 1 miliar. Pada tahun 2017 lalu, total dana pusat yang diterima menjadi Rp 2,5 miliar.

Pada tahun 2018 ini, pemerintah pusat kembali memberikan dana sebesar Rp 1,7 miliar untuk penataan kawasan.

Di antaranya untuk pembuatan jembatan atau jeti dan pembangunan diving centre beserta peralatan. Pemerintah kabupaten juga menggelontorkan dana dari APBD ratusan juta rupiah untuk penataan.

Sejumlah fasilitas lain untuk mendukung objek wisata Teluk Gilimanuk juga akan disediakan. Seperti sarana permainan air atau water sport, tempat khusus bermain anak dan fasilitas penunjang lain.

“Teluk Gilimanuk berpotensi besar untuk dikembangkan. Itu juga penilaian pusat, sehingga mendapat prioritas,” terangnya.

Selain objek wisata alam bawah laut yang sudah dikenal ke seantero dunia, lanjut Alit, Teluk Gilimanuk yang bersebelahan dengan pelabuhan penyeberangan Gilimanuk ini memiliki potensi yang lain,

seperti taman siswa yang masih dalam satu kawasan museum manusia purba dan kawasan hutan Taman Nasional Bali Barat. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/