DENPASAR – Pencegahan Covid-19 menjadi modal bagi pemulihan kepercayaan dunia bagi Bali. Karena iru, disiplin menerapkan protokol kesehatan samgat penting.
Rencana pemerintah untuk membuka pariwisata Bali pada Juli mendatang disambut baik oleh Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra beserta jajaran.
Irjen Putu Jayan mengatakan selama dihantam wabah Covid-19, ekonomi Bali terpuruk. Bali yang mengandalkan pariwisata terganggu dari berbagai segi.
Dengan adanya rencana pemerintah membuka pariwisata harus didukung. Masyarakat diminta untuk menerapkan Prokes dengan ketat.
Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra mengatakan, pada masa pandemi situasi kambtibmas sangat dipengaruhi oleh dampak dari jumlah terpaparnya masyarakat Bali dari covid-19,
serta kesadaran masyarakat terhadap keharusan perubahan prilaku masyarakat dalam menyikapi pandemi global 5 ini.
Ditambah dengan pembentukan posko-posko PPKM oleh polri dan masyarakat yang bertugas sebagai testing, tracing dan treatment,
tentunya hasil yang didapat saat ini merupakan kerja keras semua pihak termasuk media. Demi mempercepat ekonomi nasional khususnya ekonomi Provinsi Bali kembali pulih.
Berdasar catatan perkembangan perekonomian selama pandemi covid 19, dilihat pada tahun 2019, Bali mendapat predikat ke-2
penyumbang devisa nasional pada bidang pariwisata, dengan kontribusi tertiggi sebesar 75 triliun atau 28,9% dari total devisa nasional.
Kondisi ini berbading sangat jauh dengan tahun 2021. Pun perbandingan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (years-on years),
kunjungan wisatawan mancanegara triwulan I 2021 tercatat turun drastis dengan jumlah hampir -99,99% sehingga berdampak pada penurunan drastis di devisa nasional.
Kondisi ini tentu memerlukan berbagai penyesuaian dan perubahan prilaku. Serta tata cara dalam upaya menyelenggarakan berbagai kegiatan,
termasuk kegiatan di bidang pariwisata, perubahan tersebut ditindak lanjuti dengan implementasi pariwisata yang mewajibkan memenuhi persyaratan CHSE.
Dimana Bali saat ini adalah salah satu Provinsi dengan peringkat implementasi CHSE tertinggi di indonesia.
Kapolda Bali juga menyampaikan saat ini dengan adanya vaksin covid-19, menjadikan harapan baru untuk bisa mewujudkan perbaikan pada situasi pandemi.
Dampak pandemi sampai saat ini memberikan dampak buruk bagi Bali terutama masyarakat disektor pariwisata, seperti adanya karyawan yang dirumahkan mencapai jumlah 79.100 orang dan 3.300 orang yang di PHK.
Serta dari total jumlah restoran 1.533, terdapat 435 restoran yang sudah tutup. Serbuan vaksinasi saat ini menjadi salah satu upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi serta pariwisata.
Secara keseluruhan masyarakat Bali telah menggunakan vaksin sebanyak 2.435.769 dosis.
Hal ini berdasar data dari Kementerian Kesehatan bahwa total sasaran yang tervaksin sampai dengan vaksin tahap kedua sebanyak 715.915 dan sudah terealisasi sebanyak 691.231 atau sebesar 97%.
Itu dilakukan tentunya dalam rangka membangkitkan kembali dunia pariwisata Bali tentu tidak bisa dilaksanakan secara parsial, karena perlu ada dukungan dari semua pihak termasuk peran insan media yang ada di Bali.
Berdasar data dari Kemenparekraf RI, bahwa sebanyak 1.006 pelaku usaha di bidang pariwisata telah terdaftar dan tersertifikasi Clean, Health Safety and Environment Sustainability (CHSE).
Tentu upaya dari pelaku pariwisata ini merupakan langkah yang sangat positif untuk meyakinkan semua pihak. bahwa mereka menyiapkan fasilitas wisata yang aman dan sehat untuk dinikmati oleh wisatawan yang akan berkunjung.
Namun kelemahannya adalah upaya ini belum terpublikasi dengan baik kepada dunia luar. “Diharapkan rencana buka Juli ini bisa terwujud. Sejauh ini di Bali penurunan kasusnya sangat baik.
Kepatuhan masyarakat menerapkan Prokes terbaik se Indonesia. Polda Bali beserta jajaran dukung rencana pemerintah ini,” ungkap Kapolda.
Ditanya masalah premanisme, Kapolda menegaskan tidak akan membiarkan itu hidup di Bali. Masyarakat sudah susah jangan dibikin susah oleh aksi premanisme.
“Masalah premanisme juga tetap jadi perhatian. Tidak ada preman hidup di Bali. Setiap tindakan yang mengarah ke premanisme pasti akan ditindak tegas. Itu juga instruksi dari bapak Kapolri,” tandasnya.
Di akhir acara dengan penuh keakraban itu Wakapolda Bali, Brigjen Pol Ketut Suardana bermain suling dengan komposer musik ternama Bali, Gus Teja.