TABANAN – Pemprov Bali dan stake holder terkait gencar menertibkan tempat usaha milik jaringan Tiongkok yang merugikan pasar pariwisata Bali.
Sebenarnya bukan jangan toko jaringan Tiongkok, tapi juga toko lain yang melanggar hukum. “Siapa saja yang buka usaha secara illegal, kami akan tindak tegas,” ujar Wagub Cok Ace saat ditemui usai launching maskot Porprov Bali di Tabanan.
Menurut Wagub, penutupan toko Mafia Tiongkok tidak ada masalah, bahkan sangat disambut baik oleh Konsulat Jenderal Tiongkok. Karena Bali berani dan sangat tegas lakukan penertiban.
“Itu dikatakan Konjen Cina dalam pertemuan bersama kami tadi pagi, di Kantor Gubernur Bali. Konjen sangat mendukung upaya penegakan hukum,” jelas Cok Ace.
Mantan Bupati Gianyar ini mengakui jika saat ini terjadi penurunan jumlah kunjungan turis Tiongkok ke Bali.
Namun, kata wagub, mulai dari bulan November hingga Desember, pariwisata Bali dalam kondisi low season.
“Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali akan kembali terjadi diawal tahun 2019. Itu kami dapat informasi dari Konjen Tiongkok.
Karena tiket pesawat di bulan Januari dan Februari bertepatan dengan tahun baru Imlek sudah habis terjual,” imbuhnya.
“Jadi, meski terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali, jangan dikaitkan dengan penutupan toko-toko Tiongkok. Murni saat ini musim low season,” pungkasnya.