31.7 C
Jakarta
18 Oktober 2024, 17:23 PM WIB

Sektor Pariwisata Terpuruk, Dorong Pemuda Bali Berani Bertani

GIANYAR – Pandemi Covid-19, rupanya, benar-benar meruntuhkan dunia pariwisata. Multiplayer efek terjadi. Yang berkaitan dengan pariwisata ikut terkena dampak.

Hanya sektor pangan dan pertanian yang masih kokoh berdiri. Untuk itu, Kepala Dinas (Kadistan) Pertanian Kabupaten Gianyar, I Made Raka meminta para pemuda terjun ke sektor pertanian.

“Generasi muda kami harapkan agar tidak gengsi dan malu, ataupun takut untuk bertani,” ujar I Made Raka kemarin.

Dia meminta pemuda memanfaatkan lahan yang ada untuk memulai bertani. “Walaupun hanya untuk menanam sayur sayuran. Apalagi saat ini banyak pekerja dirumahkan akibat Covid-19,” ujarnya.

Apabila tidak punya lahan, Raka meminta supaya belajar bertani dari skala kecil dulu. “Jika pun tidak memiliki lahan pertanian seperti sawah, bisa memanfaatkan pekarangan rumah,” ujarnya.

Dia pun mencontohkan menanam di rumah, di antaranya menanam cabai. “Misalnya cabai, itu cukup di pekarangan rumah saja,” ungkapnya.

Ditambahkan, bertani maupun berkebun saat ini setidaknya bisa menguatkan daya pangan di lingkup keluarga.

Mengingat jika menanam sayuran mayur atau cabai  di pekarangan rumah dapat dipanen dan dikonsumsi langsung tanpa harus membeli.

“Dengan berkebun ini kan dapat mencukupi kebutuhan, seperti menanam cabai, sayur mayur, atau buah buahan,” pungkasnya.

 

 

GIANYAR – Pandemi Covid-19, rupanya, benar-benar meruntuhkan dunia pariwisata. Multiplayer efek terjadi. Yang berkaitan dengan pariwisata ikut terkena dampak.

Hanya sektor pangan dan pertanian yang masih kokoh berdiri. Untuk itu, Kepala Dinas (Kadistan) Pertanian Kabupaten Gianyar, I Made Raka meminta para pemuda terjun ke sektor pertanian.

“Generasi muda kami harapkan agar tidak gengsi dan malu, ataupun takut untuk bertani,” ujar I Made Raka kemarin.

Dia meminta pemuda memanfaatkan lahan yang ada untuk memulai bertani. “Walaupun hanya untuk menanam sayur sayuran. Apalagi saat ini banyak pekerja dirumahkan akibat Covid-19,” ujarnya.

Apabila tidak punya lahan, Raka meminta supaya belajar bertani dari skala kecil dulu. “Jika pun tidak memiliki lahan pertanian seperti sawah, bisa memanfaatkan pekarangan rumah,” ujarnya.

Dia pun mencontohkan menanam di rumah, di antaranya menanam cabai. “Misalnya cabai, itu cukup di pekarangan rumah saja,” ungkapnya.

Ditambahkan, bertani maupun berkebun saat ini setidaknya bisa menguatkan daya pangan di lingkup keluarga.

Mengingat jika menanam sayuran mayur atau cabai  di pekarangan rumah dapat dipanen dan dikonsumsi langsung tanpa harus membeli.

“Dengan berkebun ini kan dapat mencukupi kebutuhan, seperti menanam cabai, sayur mayur, atau buah buahan,” pungkasnya.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/