NEGARA – Padatnya wisatawan yang berlibur ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, dilirik oleh pelaku wisata untuk gencar promosi.
Ribuan brosur objek wisata diberikan pada setiap orang yang masuk Bali. Namun, media yang digunakan untuk promosi objek wisata justru dari kabupaten lain.
Padahal, banyaknya wisatawan domestic yang datang merupakan peluang untuk promosi pariwisata Jembrana.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, brosur objek wisata tersebut dibagikan sejumlah orang di pos pemeriksaan KTP terminal Gilimanuk.
Ribuan lembar brosur salah satu objek wisata di Gianyar yang belum dibagikan masih menumpuk, padahal sudah ada ribuan lembar brosur yang sudah diberikan bersamaan dengan pemeriksaan KTP.
Justru dari Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui dinas pariwisata, belum ada promosi pariwisata yang ada di Jembrana khusus untuk menangkap peluang banyaknya wisatawan yang datang.
Padahal, bisa menjadi kesempatan besar promosi objek wisata Jembrana, agar Jembrana tidak hanya dapat asap kendaraan wisatawan yang melintas.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Nengah Alit mengatakan, secara umum untuk promosi pariwisata Jembrana sudah dilakukan intensif dengan event-event tertentu untuk menarik kunjungan wisatawan.
Seperti kesenian jegog yang rencananya akan tampil dua kali dalam seminggu di anjungan cerdas jalan nasional Rambut Siwi yang rencananya dimulai pada tahun 2020.
“Kalau untuk tahun 2019 sudah jalan (promosi dan kegiatan pariwisata),” jelasnya. Sedangkan untuk program jangka pendek dalam rangka libur panjang natal dan tahun baru, tidak ada kegiatan promosi pariwisata karena sudah akhir tahun.
“Tidak ada kegiatan, kecuali menyambut akhir tahun ini pemerintah sudah melaksanakan,” ujarnya. Sedangkan untuk promosi seperti penyebaran brosur objek wisata di Jembrana belum bisa dilakukan.
“Mengenai penyebaran brosur itu ide bagus, coba kami pelajari dulu. Setelah tadi dikasih tahu (kabupaten lain promosi di Gilimanuk sebar brosur),
baru ngeh. Bagus idenya, karena dengan penyebaran brosur itu wisatawan bisa tahu,” ungkapnya.