26.5 C
Jakarta
21 November 2024, 0:35 AM WIB

Dendrobium dan Ekor Tupai Paling Diburu, Bisnis Anggrek Menjanjikan

AMLAPURA – Bunga Anggrek dengan pesonanya yang luar biasa tak henti memikat penggemar bunga dan masyarakat umum.

Bahkan, di Karangasem, bisnis Anggrek terus menggeliat. Peminatnya semakin banyak. Bahkan Anggrek menjadi salah satu komoditas bisnis yang cukup menjanjikan di bumi lahar.

Salah satunya yang cukup diminati adalah pengembangan bisnis anggrek dalam pot yang praktis dan mudah dibawa kemana-mana.

Sementara pengohobi tanaman anggreak dalam pot juga banyak. Bahkan tanaman jenis ini hampir tidak pernah sepi peminat. Terlebih dengan pilihan jenis dan spesies yang beragam.

Diantaranya adalah oleh ibu ibu rumah tangga. Hal ini diakui penggiat tanaman anggrek asal Desa Abang Ni Wayan Sri Laba.

“Kalau yang dalam pot bukan hanya ibu ibu, para peria juga suka Anggrek jenis ini,” ujarnya. Anggrek dalam pot bunga lebih indah dan warna warni.

Selain itu juga lebih awet dan mengembang labih lama. Bahkan, untuk anggrek jenis ini bisa bertahan sampai dua minggu baru rontok.

Bukti kalau anggrek pot masih diminati diantaranya adalah setiap pameran digelar stand anggrek miliknya selalu ramai pengunjung.

Bahkan, setiap pemeran bukan hanya ramai namun juga anggrek terjual habis. Yang paling dicari adalah yang unik dan jenis baru.

Menurut pekerja pembenihan bungan Anggrek di kawasan Subagan, Servas sedang merawat dab menyirami Anggrek. Dia bilang merawat Anggrek  memang perlu ketelatenan.

Yang paling terkenal adalah jenis Anggrek Bulan. Termasuk Anggrek lokal Bali juga tetap di cari berbagai kalangan. Seperti Anggrek Ekor Tupai dan Anggrek Kamboja dan Dendrobium.

Di Karangasem sendiri cukup dikenal dengan anggrek lokalnya. Anggrek lokal Karangasem biasa tumbuh liar di hutan atau di pegunungan dan bisa diambil sebagai bibit disana.

Kebutuhan Anggrek di Karangasem yang cukup banyak adalah jenis Denrobiun. Anggrek biasanya untuk pot, pas bunga atau saat kegiatan bersifat seremonial.

Di antaranya adalah pernikahan atau peresmian kantor baru. Selaian itu banyak juga anggrek dalam pot di kontrak kantor pemerintahan untuk hiasan.

“Kantor pemerintah, perusahan dan bank juga menggunakan anggrek sebagai hiasan, bisanya mereka kontrak,” tambahnya.

Selain itu belakangan ini perhotelan dan restoran juga banyak yang membutuhkan anggrek. Kebutuhan juga cukup tinggi sehingga anggrek cukup potensial di Karangasem.

Sementara untuk tumbuh anggrek juga bagus di Karangasem terutama di daerah yang sejuk sangat cocok untuk tenaman jenis ini.

Pengembangan binis Anggrek untuk sekala besar perlu keterampilan dan ketelatenan selain juga permodalan.

Permodalan sendiri juga cukup besar karena perawatan dan peralatan yang di butuhkan cukup mahal. Modal besar di antaranya juga untuk bibit dan membeli obat obatan yang cukup mahal.

Sementara saat musim hujan perawatan juga harus lebih telaten. Salah satu tantanganya adalah serangan hama ulat.

Ini akan merusak bunga anggrek. Bahkan bunga yang masih kuncup bisa diserang, sehingga saat mengembang bunga akan compang camping dan tidak cantik lagi.

Sementara itu, mantan Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Karangasem, Nengah Rimpi mengakui kalau bisnis Anggrek sangat potensial.

Hanya saja kendala adalah permodalan karena butuh permodalan cukup besar. Selain itu juga butuh pekerja yang disiplin dan terampil.

Tanaman Anggrek sendiri memerlukan perawatan tangan tangan terampil sehingga mengasilkan bunga yang bagus.

Selaian kebutuhan pasar dalam negeri permintaan untuk ekspor terutama ke Jepang, Taiwan dan Negara Negara Asean cukup tinggi.

Bahkan, sejauh ini permintaan pasar dari luar negeri nyaris tidak bisa dipenuhi petani lokal. 

AMLAPURA – Bunga Anggrek dengan pesonanya yang luar biasa tak henti memikat penggemar bunga dan masyarakat umum.

Bahkan, di Karangasem, bisnis Anggrek terus menggeliat. Peminatnya semakin banyak. Bahkan Anggrek menjadi salah satu komoditas bisnis yang cukup menjanjikan di bumi lahar.

Salah satunya yang cukup diminati adalah pengembangan bisnis anggrek dalam pot yang praktis dan mudah dibawa kemana-mana.

Sementara pengohobi tanaman anggreak dalam pot juga banyak. Bahkan tanaman jenis ini hampir tidak pernah sepi peminat. Terlebih dengan pilihan jenis dan spesies yang beragam.

Diantaranya adalah oleh ibu ibu rumah tangga. Hal ini diakui penggiat tanaman anggrek asal Desa Abang Ni Wayan Sri Laba.

“Kalau yang dalam pot bukan hanya ibu ibu, para peria juga suka Anggrek jenis ini,” ujarnya. Anggrek dalam pot bunga lebih indah dan warna warni.

Selain itu juga lebih awet dan mengembang labih lama. Bahkan, untuk anggrek jenis ini bisa bertahan sampai dua minggu baru rontok.

Bukti kalau anggrek pot masih diminati diantaranya adalah setiap pameran digelar stand anggrek miliknya selalu ramai pengunjung.

Bahkan, setiap pemeran bukan hanya ramai namun juga anggrek terjual habis. Yang paling dicari adalah yang unik dan jenis baru.

Menurut pekerja pembenihan bungan Anggrek di kawasan Subagan, Servas sedang merawat dab menyirami Anggrek. Dia bilang merawat Anggrek  memang perlu ketelatenan.

Yang paling terkenal adalah jenis Anggrek Bulan. Termasuk Anggrek lokal Bali juga tetap di cari berbagai kalangan. Seperti Anggrek Ekor Tupai dan Anggrek Kamboja dan Dendrobium.

Di Karangasem sendiri cukup dikenal dengan anggrek lokalnya. Anggrek lokal Karangasem biasa tumbuh liar di hutan atau di pegunungan dan bisa diambil sebagai bibit disana.

Kebutuhan Anggrek di Karangasem yang cukup banyak adalah jenis Denrobiun. Anggrek biasanya untuk pot, pas bunga atau saat kegiatan bersifat seremonial.

Di antaranya adalah pernikahan atau peresmian kantor baru. Selaian itu banyak juga anggrek dalam pot di kontrak kantor pemerintahan untuk hiasan.

“Kantor pemerintah, perusahan dan bank juga menggunakan anggrek sebagai hiasan, bisanya mereka kontrak,” tambahnya.

Selain itu belakangan ini perhotelan dan restoran juga banyak yang membutuhkan anggrek. Kebutuhan juga cukup tinggi sehingga anggrek cukup potensial di Karangasem.

Sementara untuk tumbuh anggrek juga bagus di Karangasem terutama di daerah yang sejuk sangat cocok untuk tenaman jenis ini.

Pengembangan binis Anggrek untuk sekala besar perlu keterampilan dan ketelatenan selain juga permodalan.

Permodalan sendiri juga cukup besar karena perawatan dan peralatan yang di butuhkan cukup mahal. Modal besar di antaranya juga untuk bibit dan membeli obat obatan yang cukup mahal.

Sementara saat musim hujan perawatan juga harus lebih telaten. Salah satu tantanganya adalah serangan hama ulat.

Ini akan merusak bunga anggrek. Bahkan bunga yang masih kuncup bisa diserang, sehingga saat mengembang bunga akan compang camping dan tidak cantik lagi.

Sementara itu, mantan Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Karangasem, Nengah Rimpi mengakui kalau bisnis Anggrek sangat potensial.

Hanya saja kendala adalah permodalan karena butuh permodalan cukup besar. Selain itu juga butuh pekerja yang disiplin dan terampil.

Tanaman Anggrek sendiri memerlukan perawatan tangan tangan terampil sehingga mengasilkan bunga yang bagus.

Selaian kebutuhan pasar dalam negeri permintaan untuk ekspor terutama ke Jepang, Taiwan dan Negara Negara Asean cukup tinggi.

Bahkan, sejauh ini permintaan pasar dari luar negeri nyaris tidak bisa dipenuhi petani lokal. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/