32.6 C
Jakarta
25 November 2024, 10:21 AM WIB

Asap Solfatara Cokelat Pekat Mulai Keluar dari Kawah Gunung Agung

RadarBali.com – Perhatian bagi warga yang menetap di lereng  Gunung Agung, Karangasem. Sejak beberapa hari terakhir, aktivitas gunung berapi ini meningkat.

Bahkan, peningkatan yang terjadi cukup cepat. Kamis (14/9) sore, gunung yang terletak di Kecamatan Selat, Karangasem tersebut naik status dari Normal ke Waspada (Level II).

Padahal, saat Jawa Pos Radar Bali mengunjungi Pos Pantau Gunung Agung di Rendang, statusnya masih normal. Tapi, sekitar pukul 14.00 Wita, statusnya berubah jadi Waspada.

Kepala Pos Pemantau Gunung Api Agung, Rendang, Dewa Gede Mertayasa membenarkan peningkatan status Gunung Agung sejak sebulan terakhir.

Di antaranya adalah naiknya status gempa vulkanik di Gunung Agung. Bahkan sehari kemarin, terjadi sekali gempa lokal, 7 kali gempa vulkanik dalam, dan 4 kali gempa vulkanik dangkal.

Sementara dalam kurun waktu sebulan terakhir terjadi 97 kali gempa, 54 kali kali di antaranya gempa vulkanik.

“Gempa vulkanik yang menandakan naiknya aktifitas gunung api,” ujar Dewa Gede Mertayasa. Meski naik status, namun  sampai kemarin belum ada erupsi.

Yang ada hanya terdengar suara menggelegar dari dalam kawah. Dan, hal itu wajar terjadi pada gunung api yang aktif.

“Untuk suara ledakan dari luar gunung tidak terdengar,” paparnya. Bagaimana dengan asap solfatara? “Secara visual keluar asap warna kecokelatan dari rekahan kawah yang mengandung belerang,” bebernya.  

Hasil pantauan serupa terlihat di Pos Pantau Batu Lompeng, Kubu. Mulai terlihat embusan asap dari dinding kawah.

“Berdasar ciri-ciri gunung meletus adalah naiknya aktivitas gunung api. Tapi, kapan meletus, kami belum tahu,” tandasnya. 

RadarBali.com – Perhatian bagi warga yang menetap di lereng  Gunung Agung, Karangasem. Sejak beberapa hari terakhir, aktivitas gunung berapi ini meningkat.

Bahkan, peningkatan yang terjadi cukup cepat. Kamis (14/9) sore, gunung yang terletak di Kecamatan Selat, Karangasem tersebut naik status dari Normal ke Waspada (Level II).

Padahal, saat Jawa Pos Radar Bali mengunjungi Pos Pantau Gunung Agung di Rendang, statusnya masih normal. Tapi, sekitar pukul 14.00 Wita, statusnya berubah jadi Waspada.

Kepala Pos Pemantau Gunung Api Agung, Rendang, Dewa Gede Mertayasa membenarkan peningkatan status Gunung Agung sejak sebulan terakhir.

Di antaranya adalah naiknya status gempa vulkanik di Gunung Agung. Bahkan sehari kemarin, terjadi sekali gempa lokal, 7 kali gempa vulkanik dalam, dan 4 kali gempa vulkanik dangkal.

Sementara dalam kurun waktu sebulan terakhir terjadi 97 kali gempa, 54 kali kali di antaranya gempa vulkanik.

“Gempa vulkanik yang menandakan naiknya aktifitas gunung api,” ujar Dewa Gede Mertayasa. Meski naik status, namun  sampai kemarin belum ada erupsi.

Yang ada hanya terdengar suara menggelegar dari dalam kawah. Dan, hal itu wajar terjadi pada gunung api yang aktif.

“Untuk suara ledakan dari luar gunung tidak terdengar,” paparnya. Bagaimana dengan asap solfatara? “Secara visual keluar asap warna kecokelatan dari rekahan kawah yang mengandung belerang,” bebernya.  

Hasil pantauan serupa terlihat di Pos Pantau Batu Lompeng, Kubu. Mulai terlihat embusan asap dari dinding kawah.

“Berdasar ciri-ciri gunung meletus adalah naiknya aktivitas gunung api. Tapi, kapan meletus, kami belum tahu,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/