25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:47 AM WIB

Canggih, MAN Buleleng Terapkan Ujian Kenaikan Kelas Berbasis Android

SINGARAJA – Inovasi baru dilakukan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Buleleng dalam pelaksanaan ujian kenaikan kelas atau disebut dengan penilaian akhir tahun (PAT).

Mereka melaksanakan ujian kenaikan kelas dengan memanfaatkan teknologi berbasis android. Siswa bisa menggunakan handphone (HP) miliknya untuk mengikuti ujian.

Syaratnya, HP yang digunakan wajib berbasis android. Kepala Sekolah MAN Buleleng Markhaban didampingi Ketua Panitia Ujian Kenaikan Kelas Hj Sri Puji Lestari menjelaskan, berbagai keuntungan dengan penerapan ujian berbasis android.

Di antaranya menghemat anggaran, menghemat menggunakan kertas (paper les), mengenalkan siswa agar terbiasa mengenal cibity sehingga terbiasa menggunakan komputer

nantinya saat ujian nasional UNBK, menimalisir tingkat kecurangan, melatih kejujuran, memanfaatkan teknologi dan hasil ujian bisa diketahui dengan cepat. 

“Kelebihan lainnya dari ujian berbasis android dengan menggunakan HP. Nomor soal diacak, artinya siswa satu dan lainnya berbeda soal meskipun dalam satu bangku.

Kemudian tidak dapat mengakses atau login lainnya dalam menjawab soal. Otomatis setelah masuk dalam aplikasi tersebut siswa tidak dapat menggunakan internet lainnya. Sehingga tidak dapat mencotek,” bebernya. 

Markhaban menuturkan waktu pengerjaan soal pun sudah ditentukan dengan batas waktu 120 menit.

Jadi, ketika waktu habis secara otomatis tidak dapat siswa menjawab soal. Siswa pun diberitahukan jumlah waktu ketika  menjawab soal di HP android miliknya. 

“Bagi siswa yang tidak memiliki HP android, kami di sekolah menyediakan 2 ruangan komputer sebanyak 80 unit. Sehingga tidak membebani siswa dan orang tua siswa,” ujarnya.

Saat ini sebanyak 366 siswa dengan 207 siswa putri dan 159 siswa putra dengan ujian dilakukan dari tanggal 13 sampai 21 Mei mendatang. 

Untuk mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Akidah Ahlaq, semua mata pelajaran sesuai dengan program jurusan masing-masing baik program IPB, IPA, IPS dan Agama. 

“Ke depan tidak hanya untuk ujian kenaikan kelas saja ujian dengan berbasis android. Rencana kami kedepan untuk proses pembelajaran kami juga akan gunakan berbasis andorid,” bebernya.

Sementara Syaifulrrahman selaku tim IT sekolah mengatakan setiap satu ruangan pihak sekolah menyediakan satu pengawas kemudian dibantu dengan proyektor yang menangi IT bila mana terjadi gangguan. 

Sejauh ini ujian kenaikan kelas berbasis android berjalan lancar. Karena sebelumnya siswa pihak sekolah sempat melakukan simulasi sebanyak dua kali.

“Untuk meminimalisir terjadinya gangguan internet di setiap ruangan dipasang asess point dengan kapasitas internet 30 MBBS,” pungkasnya. 

Untuk diketahui MAN Buleleng telah membuka pendaftaran peserta didik baru (PPDB) mulai dari 1 Maret sampai 25 Mei 2019. Untuk siswa yang mendaftar ke MAN Buleleng akan mengikuti tes pemetaan penjurusan. 

Disamping itu MAN Buleleng juga sudah memiliki asrama siswa Pondok Pesantren Roudhtul Thalibin yang beroperasional sejak tahun 2017 lalu.

Dari asrama itu menampung sebanyak  31 santri putra dan 31 santri putri. 

SINGARAJA – Inovasi baru dilakukan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Buleleng dalam pelaksanaan ujian kenaikan kelas atau disebut dengan penilaian akhir tahun (PAT).

Mereka melaksanakan ujian kenaikan kelas dengan memanfaatkan teknologi berbasis android. Siswa bisa menggunakan handphone (HP) miliknya untuk mengikuti ujian.

Syaratnya, HP yang digunakan wajib berbasis android. Kepala Sekolah MAN Buleleng Markhaban didampingi Ketua Panitia Ujian Kenaikan Kelas Hj Sri Puji Lestari menjelaskan, berbagai keuntungan dengan penerapan ujian berbasis android.

Di antaranya menghemat anggaran, menghemat menggunakan kertas (paper les), mengenalkan siswa agar terbiasa mengenal cibity sehingga terbiasa menggunakan komputer

nantinya saat ujian nasional UNBK, menimalisir tingkat kecurangan, melatih kejujuran, memanfaatkan teknologi dan hasil ujian bisa diketahui dengan cepat. 

“Kelebihan lainnya dari ujian berbasis android dengan menggunakan HP. Nomor soal diacak, artinya siswa satu dan lainnya berbeda soal meskipun dalam satu bangku.

Kemudian tidak dapat mengakses atau login lainnya dalam menjawab soal. Otomatis setelah masuk dalam aplikasi tersebut siswa tidak dapat menggunakan internet lainnya. Sehingga tidak dapat mencotek,” bebernya. 

Markhaban menuturkan waktu pengerjaan soal pun sudah ditentukan dengan batas waktu 120 menit.

Jadi, ketika waktu habis secara otomatis tidak dapat siswa menjawab soal. Siswa pun diberitahukan jumlah waktu ketika  menjawab soal di HP android miliknya. 

“Bagi siswa yang tidak memiliki HP android, kami di sekolah menyediakan 2 ruangan komputer sebanyak 80 unit. Sehingga tidak membebani siswa dan orang tua siswa,” ujarnya.

Saat ini sebanyak 366 siswa dengan 207 siswa putri dan 159 siswa putra dengan ujian dilakukan dari tanggal 13 sampai 21 Mei mendatang. 

Untuk mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Akidah Ahlaq, semua mata pelajaran sesuai dengan program jurusan masing-masing baik program IPB, IPA, IPS dan Agama. 

“Ke depan tidak hanya untuk ujian kenaikan kelas saja ujian dengan berbasis android. Rencana kami kedepan untuk proses pembelajaran kami juga akan gunakan berbasis andorid,” bebernya.

Sementara Syaifulrrahman selaku tim IT sekolah mengatakan setiap satu ruangan pihak sekolah menyediakan satu pengawas kemudian dibantu dengan proyektor yang menangi IT bila mana terjadi gangguan. 

Sejauh ini ujian kenaikan kelas berbasis android berjalan lancar. Karena sebelumnya siswa pihak sekolah sempat melakukan simulasi sebanyak dua kali.

“Untuk meminimalisir terjadinya gangguan internet di setiap ruangan dipasang asess point dengan kapasitas internet 30 MBBS,” pungkasnya. 

Untuk diketahui MAN Buleleng telah membuka pendaftaran peserta didik baru (PPDB) mulai dari 1 Maret sampai 25 Mei 2019. Untuk siswa yang mendaftar ke MAN Buleleng akan mengikuti tes pemetaan penjurusan. 

Disamping itu MAN Buleleng juga sudah memiliki asrama siswa Pondok Pesantren Roudhtul Thalibin yang beroperasional sejak tahun 2017 lalu.

Dari asrama itu menampung sebanyak  31 santri putra dan 31 santri putri. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/