AMLAPURA—Gunung Agung di Karangasem, Bali kembali mengalami erupsi Sabtu (1/6).
Hanya saja erupsi kali ini sangat kecil berupa aktivitas seismik.
Bahkan kejadian tersebut tidak terekam oleh peralatan di pos Pantau Gunung Agung. Hal ini dibenarkan kepala pelaksana BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa.
“Bukan erupsi, hanya embusan kecil,” ujarnya.
Arimbawa sendiri mengaku sudah berkordinasi dengan Kepala Pos Pengamatan Gunung Agung di Rendang.
Erupsi seismis tersebut terjadi sore hari pukul 18.18 wita.
Hembusan terjadi dengan amplitude 3-4 mm dengan durasi 24 sampai 27 detik. Gunung Agung dalam kondisi level III. Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pengunjung, pendaki, wisatawan agar tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak G. Agung.
Zona bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling actual.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
Area aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.