33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:29 PM WIB

TPA Temesi Terbakar, Petugas Kesulitan Atasi Asap Tebal

GIANYAR – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi di Kecamatan Gianyar, Minggu malam (9/6) pukul 23.55 terbakar.

 

Bahkan akibat kebarakan itu, Hingga Senin siang (10/6) kepulan asap masih terjadi.

 

Kepala UPT Pengelolaan Sampah TPA Temesi, I Ketut Bambang Suandi, menyatakan kepulan asap pertama kali terlihat dari portal di bagian selatan TPA.

 

“Sekitar jam 22.30 ada asap keluap. Asap tebal. Lalu muncul api,” ujarnya.

Kata Bambang, sampah yang terbakar merupakan sampah lama. “Sudah ditimbun lama. Sudah ditumbuhi rumput padahal,” ujarnya.

 

Setelah apinya padam, kini muncul asap. Asap hampir menutupi jarak pandang.

 

“Asap tebal. Kalau disemprot, mau disemprot dimana, karena sumber asap di dalam,” jelasnya.

 

Bambang mengaku, penyebab kebakaran ini karena gas metan. “Gas yang dihasilkan oleh plastik yang terpapar sinar matahari. Gas terkumpul, mungkin derajat kepanasan memenuhi syarat memercikkan api, makanya kebakaran. Itu sulit diperkirakan,” terangnya.

 

Asap tebal yang mengaburkan pandangan itu, menyebabkan truk sampah yang hendak membuang sampah ke TPA tampak tersendat. Antrian truk sampah cukup banyak karena harus pelan-pelan memasukkan sampah.

 

“Di barat ada tempat. Itu kan bagian timur yang terbakar. Kalau bisa kerja, kami operasikan dua alat berat,” jelasnya. Bambang mengaku, apabila kebanyakan disemprot, yang keluar justru licit semacam air sampah.

“Itu lebih bahaya,” tukasnya.

 

Berdasarkan data dari TPA Temesi, sampah yang masuk sebanyak 160 armada. Terdiri dari 51 mobil pikap dan 109 truk. Untuk 1 truk membawa sampah sebanyak 7,5 kubik.

“Satu armada bisa dua kali membawa sampah,” jelasnya. Sehingga total sampah yang masuk ke TPA mencapai kurang lebih 269 ton per hari.

 

GIANYAR – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi di Kecamatan Gianyar, Minggu malam (9/6) pukul 23.55 terbakar.

 

Bahkan akibat kebarakan itu, Hingga Senin siang (10/6) kepulan asap masih terjadi.

 

Kepala UPT Pengelolaan Sampah TPA Temesi, I Ketut Bambang Suandi, menyatakan kepulan asap pertama kali terlihat dari portal di bagian selatan TPA.

 

“Sekitar jam 22.30 ada asap keluap. Asap tebal. Lalu muncul api,” ujarnya.

Kata Bambang, sampah yang terbakar merupakan sampah lama. “Sudah ditimbun lama. Sudah ditumbuhi rumput padahal,” ujarnya.

 

Setelah apinya padam, kini muncul asap. Asap hampir menutupi jarak pandang.

 

“Asap tebal. Kalau disemprot, mau disemprot dimana, karena sumber asap di dalam,” jelasnya.

 

Bambang mengaku, penyebab kebakaran ini karena gas metan. “Gas yang dihasilkan oleh plastik yang terpapar sinar matahari. Gas terkumpul, mungkin derajat kepanasan memenuhi syarat memercikkan api, makanya kebakaran. Itu sulit diperkirakan,” terangnya.

 

Asap tebal yang mengaburkan pandangan itu, menyebabkan truk sampah yang hendak membuang sampah ke TPA tampak tersendat. Antrian truk sampah cukup banyak karena harus pelan-pelan memasukkan sampah.

 

“Di barat ada tempat. Itu kan bagian timur yang terbakar. Kalau bisa kerja, kami operasikan dua alat berat,” jelasnya. Bambang mengaku, apabila kebanyakan disemprot, yang keluar justru licit semacam air sampah.

“Itu lebih bahaya,” tukasnya.

 

Berdasarkan data dari TPA Temesi, sampah yang masuk sebanyak 160 armada. Terdiri dari 51 mobil pikap dan 109 truk. Untuk 1 truk membawa sampah sebanyak 7,5 kubik.

“Satu armada bisa dua kali membawa sampah,” jelasnya. Sehingga total sampah yang masuk ke TPA mencapai kurang lebih 269 ton per hari.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/