33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:41 PM WIB

Letusan Gunung Agung Eksplosif, Lebih Dahsyat dari Kelud dan Merapi

RadarBali.com – Gunung Agung merupakan gunungapi yang memiliki riwayat letusan eksplosif (merusak).  Dari sejarah letusan, indeks letusan eksplosif Gunung Agung menempati indeks 5.

Menurut Kasubbid Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana, letusan eksplosif terbesar dengan indeks 8 adalah Gunung di Toba, Sumatera Utara pada masa prasejarah.

Indeks 7 adalah letusan Gunung Tambora dan Rinjani. Indeksi 6 ditempati Gunung Krakatau. Sementara indeks 5 barulah milik Gunung Agung.

Di bawah Gunung Agung, atau indeks 4 adalah Gunung Merapi dan Kelud. Selain itu, erupsi gunung yang lain berada di bawah indeks 3.

Menurut Devy, yang perlu diwaspadai saat ini adalah aktivitas gempa vulkanik dan tektonik. Sebab aktivitas gempa mengalami fluktuasi alias naik turun.

Selama Minggu (30/9) kemarin, dari pukul 00.00 – 18.00, terjadi 629 kali gempa vulkanik dangkal, vulkanik dalam dan tektonik.

Gempa yang terjadi menunjukkan magma masih berusaha menerobos naik ke atas permukaan.

“Gempa merepresentasikan magma naik ke permukaan. Kalau saya berharap tidak jadi jebol dan tidak jadi meletus, biar semua selamat dan aman,” kelakarnya.

PVMBG tetap merekomendasikan radius 9 km dengan perluasan sektoral 12 km sebagai radius berbahaya. Namun, wilayah di luar radius tersebut dinyatakan aman.

Devy berharap masyarakat yang berada di wilayah aman tidak panik dan ketakutan. Sebab, rekomendasi zona aman ditentukan sudah berdasar perhitungan matang.

Begitu juga dengan turis tidak perlu takut datang ke Bali. Wilayah di luar Karangasem masih sangat aman dikunjungi.

“Pemerintah tidak mungkin mencelakakan rakyatnya. Ikuti saja imbauan pemerintah dan BNPB. Yang wilayah aman tidak perlu mengungsi,” sambung pria 36 tahun itu. 

RadarBali.com – Gunung Agung merupakan gunungapi yang memiliki riwayat letusan eksplosif (merusak).  Dari sejarah letusan, indeks letusan eksplosif Gunung Agung menempati indeks 5.

Menurut Kasubbid Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana, letusan eksplosif terbesar dengan indeks 8 adalah Gunung di Toba, Sumatera Utara pada masa prasejarah.

Indeks 7 adalah letusan Gunung Tambora dan Rinjani. Indeksi 6 ditempati Gunung Krakatau. Sementara indeks 5 barulah milik Gunung Agung.

Di bawah Gunung Agung, atau indeks 4 adalah Gunung Merapi dan Kelud. Selain itu, erupsi gunung yang lain berada di bawah indeks 3.

Menurut Devy, yang perlu diwaspadai saat ini adalah aktivitas gempa vulkanik dan tektonik. Sebab aktivitas gempa mengalami fluktuasi alias naik turun.

Selama Minggu (30/9) kemarin, dari pukul 00.00 – 18.00, terjadi 629 kali gempa vulkanik dangkal, vulkanik dalam dan tektonik.

Gempa yang terjadi menunjukkan magma masih berusaha menerobos naik ke atas permukaan.

“Gempa merepresentasikan magma naik ke permukaan. Kalau saya berharap tidak jadi jebol dan tidak jadi meletus, biar semua selamat dan aman,” kelakarnya.

PVMBG tetap merekomendasikan radius 9 km dengan perluasan sektoral 12 km sebagai radius berbahaya. Namun, wilayah di luar radius tersebut dinyatakan aman.

Devy berharap masyarakat yang berada di wilayah aman tidak panik dan ketakutan. Sebab, rekomendasi zona aman ditentukan sudah berdasar perhitungan matang.

Begitu juga dengan turis tidak perlu takut datang ke Bali. Wilayah di luar Karangasem masih sangat aman dikunjungi.

“Pemerintah tidak mungkin mencelakakan rakyatnya. Ikuti saja imbauan pemerintah dan BNPB. Yang wilayah aman tidak perlu mengungsi,” sambung pria 36 tahun itu. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/