26.7 C
Jakarta
21 September 2024, 5:00 AM WIB

143 orang Ikut Rapid Test, Dua ODP di Jembrana Masuk PDP Covid-19

NEGARA – Dua orang dalam pantauan (ODP) Covid-19 yang positif dari hasil dari rapid test atau tes cepat, masuk dalam kategori orang dalam pengawasan (PDP).

Meski dua orang tersebut dari segi kesehatan sudah membaik, tetap berada dalam ruang isolasi sampai hasil dari swab keluar dari laboratorium.

Mengenai status PDP terhadap dua orang ODP tersebut, juru bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan,

berdasar pedoman protap terbaru mengani penanganan Covid-19, dua orang yang saat ini dalam isolasi sudah bisa disebut PDP meski belum mengalami peningkatan gejala klinis seperti pneumoni.

Dua PDP masih mengalami gejala klinis batuk atau demam, serta baru datang dari daerah terjangkit.

“Peningkatan status ini berdasarkan protap yang baru, bukan karena ada peningkatan gejala klinis pasien,” tegas Putu Arisantha kemarin.

Sambil menunggu hasil laboratorium keluar, tim dari dinas kesehatan Jembrana melakukan pelacakan terhadap orang yang melakukan kontak dengan dua orang yang positif berdasar hasil rapid test.

“Orang yang kontak dengan dua orang yang positif harus isolasi mandiri sambil menunggu hasil dari lab,” ujarnya, didampingi Kabag Humas Jembrana, Made Cipta Wahyudi.

Apabila nantinya dua PDP tersebut hasil swab positif Covid-19, maka orang yang sempat kontak erat dengan dua pasien akan dilakukan tindakan pengecekan rapid test.

Hasil test swab Laboratorium Mikrobiologi di RSUP Sanglah, akan keluar sekitar 2 – 7 hari setelah pengambilan spesimen sampel.

“Karena data hasil tracking contact sudah kami siapkan, jika hasil positif dari swab tindaklanjutnya. Kami berharap hasil swab negatif covid-19,” tegasnya.

Karena ada perubahan status dari ODP pada PDP, maka jumlah PDP Jembrana dari awal Maret hingga kemarin sebanyak 3 orang.

Satu orang pengecekan hasil swab sudah keluar pada awal bulan Maret lalu dengan hasil negatif, sedangkan dua orang PDP masih menunggu hasil dari swab.

“Rapid test screening awal, belum bisa dipastikan infeksi corona karena harus PCR. Hanya PCR ini bisa memastikan Covid-19,” tegasnya.

Disamping itu, rapid test masih terus dilakukan di RSU Negara. Tes cepat dilakukan terhadap tim medis, ODP dan warga yang datang langsung ke RSU Negara karena merasa ada gejala klinis dan baru datang dari daerah terjangkit.

Total yang sudah melakukan rapid test sebanyak 143 orang. Sebanyak 32 orang merupakan ODP dan dua orang diantaranya sudah masuk kategori PDP, tenaga medis 47 orang, sisanya orang yang rentan.

Semua orang yang sudah melakukan rapid test, akan dilakukan test lagi 10 hari setelah rapid test pertama.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan ODP memang negatif terpapar virus corona. Sedangkan jumlah rapid test kit

yang tersedia totalnya sebanyak 400 buah bantuan dari pemerintah pusat dan sudah digunakan sebanyak 143 buah.

Selain itu, pemerintah daerah sudah menganggarkan untuk pengadaan rapid test sendiri untuk mengantisipasi lonjakan ODP di Jembrana.

“Sudah ada anggaran untuk pengadaan rapid test dan kebutuhan lain, termasuk APD,” tandasnya. 

NEGARA – Dua orang dalam pantauan (ODP) Covid-19 yang positif dari hasil dari rapid test atau tes cepat, masuk dalam kategori orang dalam pengawasan (PDP).

Meski dua orang tersebut dari segi kesehatan sudah membaik, tetap berada dalam ruang isolasi sampai hasil dari swab keluar dari laboratorium.

Mengenai status PDP terhadap dua orang ODP tersebut, juru bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan,

berdasar pedoman protap terbaru mengani penanganan Covid-19, dua orang yang saat ini dalam isolasi sudah bisa disebut PDP meski belum mengalami peningkatan gejala klinis seperti pneumoni.

Dua PDP masih mengalami gejala klinis batuk atau demam, serta baru datang dari daerah terjangkit.

“Peningkatan status ini berdasarkan protap yang baru, bukan karena ada peningkatan gejala klinis pasien,” tegas Putu Arisantha kemarin.

Sambil menunggu hasil laboratorium keluar, tim dari dinas kesehatan Jembrana melakukan pelacakan terhadap orang yang melakukan kontak dengan dua orang yang positif berdasar hasil rapid test.

“Orang yang kontak dengan dua orang yang positif harus isolasi mandiri sambil menunggu hasil dari lab,” ujarnya, didampingi Kabag Humas Jembrana, Made Cipta Wahyudi.

Apabila nantinya dua PDP tersebut hasil swab positif Covid-19, maka orang yang sempat kontak erat dengan dua pasien akan dilakukan tindakan pengecekan rapid test.

Hasil test swab Laboratorium Mikrobiologi di RSUP Sanglah, akan keluar sekitar 2 – 7 hari setelah pengambilan spesimen sampel.

“Karena data hasil tracking contact sudah kami siapkan, jika hasil positif dari swab tindaklanjutnya. Kami berharap hasil swab negatif covid-19,” tegasnya.

Karena ada perubahan status dari ODP pada PDP, maka jumlah PDP Jembrana dari awal Maret hingga kemarin sebanyak 3 orang.

Satu orang pengecekan hasil swab sudah keluar pada awal bulan Maret lalu dengan hasil negatif, sedangkan dua orang PDP masih menunggu hasil dari swab.

“Rapid test screening awal, belum bisa dipastikan infeksi corona karena harus PCR. Hanya PCR ini bisa memastikan Covid-19,” tegasnya.

Disamping itu, rapid test masih terus dilakukan di RSU Negara. Tes cepat dilakukan terhadap tim medis, ODP dan warga yang datang langsung ke RSU Negara karena merasa ada gejala klinis dan baru datang dari daerah terjangkit.

Total yang sudah melakukan rapid test sebanyak 143 orang. Sebanyak 32 orang merupakan ODP dan dua orang diantaranya sudah masuk kategori PDP, tenaga medis 47 orang, sisanya orang yang rentan.

Semua orang yang sudah melakukan rapid test, akan dilakukan test lagi 10 hari setelah rapid test pertama.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan ODP memang negatif terpapar virus corona. Sedangkan jumlah rapid test kit

yang tersedia totalnya sebanyak 400 buah bantuan dari pemerintah pusat dan sudah digunakan sebanyak 143 buah.

Selain itu, pemerintah daerah sudah menganggarkan untuk pengadaan rapid test sendiri untuk mengantisipasi lonjakan ODP di Jembrana.

“Sudah ada anggaran untuk pengadaan rapid test dan kebutuhan lain, termasuk APD,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/