GIANYAR – Perlahan tapi pasti, SMPN 1 Gianyar mulai memberlakukan belajar tatap muka mulai Selasa hari ini (23/3).
Keputusan tersebut selain atas dorongan Bupati Gianyar Made Mahayastra juga berdasarkan survey intern pihak sekolah.
Hal ini ditandai dengan surat bermaterai dari orangtua yang setuju anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Jumlahnya yang setuju 80 persen.
“Dalam pembelajaran tatap muka ini kami berlakukan double shift. Satu shift ada sesi 1 dan sesi 2. Apalagi saat ini mereka sedang menghadapi
penilaian tengah semester mulai hari ini,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen dan Kehumasan SMPN 1 Gianyar I Ketut Sadia.
Dengan diberlakukannya double shift, maka kelas VIII dan IX melakukan pembelajaran tatap muka pada pagi dan siang hari.
Sedangkan untuk siswa kelas VII tetap masuk siang. Jumlah siswa dalam satu kelas juga diatur 50 persen dalam satu sesi.
Apabila siswa dalam satu kelas 40 orang, maka satu sesi diikuti oleh 20 orang siswa. “Ada jarak 40 menit antara yang pulang dan datang,
sehingga ada waktu untuk siswa mempersiapkan diri sehingga tidak terjadi kerumunan,” imbuh guru IPA itu.
Selama PTM berlangsung, seluruh siswa dan guru menggunakan masker dan facesield. Disamping itu, seluruh warga sekolah harus rajin mencuci tangan.
“Tempat cuci tangan di depan kelas IX ada 5 kemudian di depan ruang UKS ada 4, di halaman ada 4 jadi cukup banyak lah dengan mengatur jarak, disamping penempatan handsanitiser didepan kelas,” jelasnya.
GIANYAR – Perlahan tapi pasti, SMPN 1 Gianyar mulai memberlakukan belajar tatap muka mulai Selasa hari ini (23/3).
Keputusan tersebut selain atas dorongan Bupati Gianyar Made Mahayastra juga berdasarkan survey intern pihak sekolah.
Hal ini ditandai dengan surat bermaterai dari orangtua yang setuju anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Jumlahnya yang setuju 80 persen.
“Dalam pembelajaran tatap muka ini kami berlakukan double shift. Satu shift ada sesi 1 dan sesi 2. Apalagi saat ini mereka sedang menghadapi
penilaian tengah semester mulai hari ini,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen dan Kehumasan SMPN 1 Gianyar I Ketut Sadia.
Dengan diberlakukannya double shift, maka kelas VIII dan IX melakukan pembelajaran tatap muka pada pagi dan siang hari.
Sedangkan untuk siswa kelas VII tetap masuk siang. Jumlah siswa dalam satu kelas juga diatur 50 persen dalam satu sesi.
Apabila siswa dalam satu kelas 40 orang, maka satu sesi diikuti oleh 20 orang siswa. “Ada jarak 40 menit antara yang pulang dan datang,
sehingga ada waktu untuk siswa mempersiapkan diri sehingga tidak terjadi kerumunan,” imbuh guru IPA itu.
Selama PTM berlangsung, seluruh siswa dan guru menggunakan masker dan facesield. Disamping itu, seluruh warga sekolah harus rajin mencuci tangan.
“Tempat cuci tangan di depan kelas IX ada 5 kemudian di depan ruang UKS ada 4, di halaman ada 4 jadi cukup banyak lah dengan mengatur jarak, disamping penempatan handsanitiser didepan kelas,” jelasnya.
