28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:15 AM WIB

Gali Tanah Bangun Pelinggih, Warga Sukasada Temukan Sarkofagus

SUKASADA – Warga di Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, menemukan sebuah sarkofagus. Batu yang berfungsi sebagai peti kubur itu ditemukan saat pemilik lahan menggali tanah untuk pondasi pelinggih.

Sarkofagus itu ditemukan di lahan milik Gede Rediawan, warga Banjar Dinas Gunung Sari, Desa Tegallinggah. Tinggalan sejarah itu ditemukan sekitar sebulan lalu.

Awalnya pemilik lahan tengah menggali tanah untuk pondasi pelinggih. Ia tadinya hendak mendirikan linggih Ida Bhatara di lahan miliknya.

Saat menggali tanah, pekerja menemukan batu yang berpola. Karena penasaran ia meminta agar penggalian dilanjutkan.

“Awalnya ada batu, tapi ada tepian seperti berpola begitu. Akhirnya diteruskan menggali, ternyata sarkofagus. Tapi tidak ada tutupnya,” kata Rediawan.

Setelah digali, Rediawan pun memindahkan sarkofagus itu ke depan rumahnya. Tak mudah mengangkat sarkofagus itu.

Meski ukurannya relative kecil, namun bebannya cukup berat. Butuh tujuh orang untuk mengangkat sarkofagus itu.

Dampaknya sarkofagus mengalami retak di bagian tepi. Temuan itu akhirnya dilaporkan pada pihak desa.

Kelian Banjar Dinas Gunung Sari, Wayan Wartawan menyebut, ini bukan pertama kalinya ditemukan sarkofagus di wilayahnya.

Jauh sebelumnya, pernah pula ditemukan sarkofagus di lahan pemukiman warga. Hanya saja sarkofagus itu tak utuh lagi.

Sementara itu Kabid Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Angga Prasaja mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap sarkofagus itu.

Dari hasil identifikasi awal, sarkofagus itu memiliki panjang 108 centimeter, kedalaman 45,8 centimeter, dan diameter 18,9 centimeter.

“Kami baru sebatas melakukan proses identifikasi awal saja. Untuk penelitian lebih lanjut akan kami koordinasikan dengan Balar (Balai Arkeologi) dan BPCB (Balai Pelestari Cagar Budaya),” kata Angga. 

SUKASADA – Warga di Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, menemukan sebuah sarkofagus. Batu yang berfungsi sebagai peti kubur itu ditemukan saat pemilik lahan menggali tanah untuk pondasi pelinggih.

Sarkofagus itu ditemukan di lahan milik Gede Rediawan, warga Banjar Dinas Gunung Sari, Desa Tegallinggah. Tinggalan sejarah itu ditemukan sekitar sebulan lalu.

Awalnya pemilik lahan tengah menggali tanah untuk pondasi pelinggih. Ia tadinya hendak mendirikan linggih Ida Bhatara di lahan miliknya.

Saat menggali tanah, pekerja menemukan batu yang berpola. Karena penasaran ia meminta agar penggalian dilanjutkan.

“Awalnya ada batu, tapi ada tepian seperti berpola begitu. Akhirnya diteruskan menggali, ternyata sarkofagus. Tapi tidak ada tutupnya,” kata Rediawan.

Setelah digali, Rediawan pun memindahkan sarkofagus itu ke depan rumahnya. Tak mudah mengangkat sarkofagus itu.

Meski ukurannya relative kecil, namun bebannya cukup berat. Butuh tujuh orang untuk mengangkat sarkofagus itu.

Dampaknya sarkofagus mengalami retak di bagian tepi. Temuan itu akhirnya dilaporkan pada pihak desa.

Kelian Banjar Dinas Gunung Sari, Wayan Wartawan menyebut, ini bukan pertama kalinya ditemukan sarkofagus di wilayahnya.

Jauh sebelumnya, pernah pula ditemukan sarkofagus di lahan pemukiman warga. Hanya saja sarkofagus itu tak utuh lagi.

Sementara itu Kabid Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Angga Prasaja mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap sarkofagus itu.

Dari hasil identifikasi awal, sarkofagus itu memiliki panjang 108 centimeter, kedalaman 45,8 centimeter, dan diameter 18,9 centimeter.

“Kami baru sebatas melakukan proses identifikasi awal saja. Untuk penelitian lebih lanjut akan kami koordinasikan dengan Balar (Balai Arkeologi) dan BPCB (Balai Pelestari Cagar Budaya),” kata Angga. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/