DENPASAR-Golkar Bali tak pernah berhenti memperhatikan pertanian di Bali. Lahan yang dipakai salah satunya kaswasan hutan desa. Hasilnya saat ini sudah dilakukan panen.
Ketua DPD Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry menghadiri panen jagung unggul bonggol dua seluas 11 hektare demplot dari 21 Kelompok Tani pengelola kawasan hutan Desa Pejarakan kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Sabtu, (19/2).
Demplot ini adalah bantuan Golkar Bali dan dibina sampai berhasil. Hal itu sebagai bukti keseriusan dalam mengembangkan pertanian di Bali. Selain Sugawa Korry, tampak hadir dalam panen jagung Ketua DPD Golkar kabupaten Buleleng, IGK Kresna Budi didampingi Ketut Susila Umbara dan pimpinan kec. Gerokgak Jro Putu Suastika serta pengurus desa dan kelompok tani.
” Produksi jagung cukup maksimal, satu biji jagung yang ditanam berproduksi 2×640 biji jagung. Dengan sistim tumpangsari jagung, cabai dan kacang tanah, hasilnya juga jauh lebih baik,” papar Sugawa.
Sugawa mengatakan pola seperti ini, sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat. Kawasan hutan bisa dilestarikan dan terjaga. Masyarakat berpartisipasi menjaga dan melindungi kawasan hutan desa, serta masyarakat atau kelompok tani sehingga tercapai kesejahteraannya.
” Bagi kami Partai Golkar, hal ini sangat sejalan dengan doktrin karya dan kekaryaan. Kami akan terus lanjutkan dan kembangkan program-program seperti ini,” ucapnya.
Sementara itu, IGK Kresna Budi dalam diskusi dengan klompok tani setelah panen bersama, menyampaikan komoditas jagung sangat dibutuhkan oleh para peternak di Bali. Pria yang juga Ketua Komisi II DPRD Bali ini mengajak petani untuk meningkatkan produktivitas jagung di Bali. Kelompok tani yang dukung kepala desa Pejarakan berharap juga bisa dibantu jenis tanaman jangka panjang, untuk diversifikasi pendapatan masyarakat.
Korwil Golkar Buleleng, Komang Agus Satuedi mengatakan, siap membantu bibit alpukat jenis Cuba yang cocok untuk daerah dataran rendah. Ia akan menyiapkan 3000 bibit.
Kelompok petani sangat gembira dengam program partai Golkar seperti ini. Respon yang sangat antusias dari kelompok-kelompok tani pengelola hutan desa. ” Program ini akan dilakukan pada musim tanam yang akan datang,” ucap Satuedi. (rba)
