DENPASAR – Seniman sekaligus pembuat patung Bung Karno di Tabanan, I Nyoman Nuarta menanggapi santai dengan pemindahan patung yang dihibahkannya itu ke Pemerintah Kabupaten Tabanan 10 tahun silam.
Saat dihubungi radarbali.id, Nuarta mengatakan pemindahan patung Bung Karno yang berada di bundaran Kediri, Tabanan ke Taman Bung Karno, tengah Kota Tabanan itu adalah bagian dari estetika dan mendekatkan dengan masyarakat.
“Dulu ditaruh di sana dengan harapan bisa bersih kabel-kabel, lampu-lampu dan sebagainya. Ternyata ya gak bisa. Patung itu justru terhalang oleh lampu dan sebagainya,” ujarnya saat dihubungi Kamis (8/9/2022).
Saat dihubungi oleh Pemkab Tabanan, Nuarta kemudian setuju untuk dilakukan pemindahan ke Taman Bung Karno. Sebab, masyarakat akan lebih dekat dengan patung Bung Karno tersebut.
“Sekarang kalau dipindahkan ke Taman kan lebih bagus. Masyarakat bisa selfi-selfie, kalau disitu (perempatan/bundaran Kediri), kan gak bisa. Jadi kalau dibawa ke Taman, itu bisa lebih dekat dengan masyarakat,” ujarnya.
Mengapa dipindahkan setelah hampir sepuluh tahun berada di sana? Apakah tidak ada kepentingan politik? “Saya gak lihat itu (kepentingan politik). Saya itu orangnya bebas-sebebasnya, yang penting untuk kebaikan. Tidak berpikir politik. Tapi kalau ditanya, mengapa baru sekarang dipindahkan? Ya karena di awal dulu gak ada usulan patung itu dibawa ke Taman,” jawabnya.
Untuk itu, Nuarta hanya berpesan dan berharap patungnya tetap tidak ada perubahan dan masyarakat bisa lebih dekat dan bisa lebih menghayati patung tersebut. “Sebenarnya itu (patung) bisa jadi icon kawasan, tapi kalau tidak ada hambatan lampu dan kabel-kabel. Saya lebih melihat ke estetika,” pungkasnya.
Diketahui, relokasi patung Bung Karno di jantung Kota Tabanan yakni Taman Bung Karno diharapkan dapat menjadi sebuah kehormatan begitupun dibangun kembalinya patung Wisnu Murti juga akan menjadi kehormatan tersendiri bagi masyarakat Tabanan.
Hal ini sekaligus juga menjadi bukti komitmen, bahwa Pemkab Tabanan telah melaksanakan apa yang betul-betul menjadi permintaan dan aspirasi masyarakat. “Seperti yang telah disampaikan Pak Bupati, tepat di bawah patung tadi, sesuai diskusi dengan tim Nuarta, disepakati bahwa pemindahan patung akan dilaksanakan tanggal 8 September pukul 11 malam dengan pertimbangan lalu lintas dan tidak mengganggu aktifitas masyarakat. Secara teknis patung akan dipindahkan sebanyak 90 persen, ada beberapa bagian yang mungkin akan disesuaikan dengan lebar jalan selama ke lokasi tempat penyimpanan sementara. Sebelum dipasang di tempat yang sudah kita rancang, itu secara teknisnya,” Ujar Made Dedy Darmasaputra, selaku Kadis PUPR.