RadarBali.com – Calon gubernur Bali dari partai Golkar, Ketut Sudikerta terus bermanuver mengumpulkan kekuatan.
Mantan Wabup Badung itu kini mulai gerilya mendekati partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Bali Mandara (KMB) pada Pilgub 2013 silam.
Ibarat menyusun sebuah puzel, Sudikerta mengumpulkan kepingan partai hingga bagian terkecil. Dua partai kecil yang sedang komunikasi intensif dengan Sudikerta adalah PAN dan PKPI.
Pendekatan Sudikerta ini tak dibantah Ketua DPP PKPI Bali, Kadek Nuartana. Menurut Nuartana, pihaknya didekati Golkar.
Bahkan, pendekatan itu dalam intensitas sering. Politikus asal Karangasem ini bahkan mengaku sudah beberapa kali bertemu empat mata dengan Sudikerta.
“Ya, benar ada komunikasi dengan Golkar, dengan Pak Sudikerta,” ujar Nuartana, kemarin (16/8).
Politisi asal Karangasem itu menambahkan, dalam pertemuan tersebut Sudikerta mengajak PKPI untuk kembali berkoalisi membangun KBM.
Namun, Nuartana menegaskan belum dapat memberikan keputusan apapun. Sebab pihaknya masih mencermati situasi dan kondisi politik yang ada di Bali.
“Kami belum bisa kasih keputusan. Kami masih terbuka dengan siapapun,” tegas Nuartana.
Sementara itu, kepada awak media usai rapat paripurna Sudikerta mengatakan, pihaknya mengincar dua partai yang kini tergabung di dalam Fraksi Panca Bayu, yakni PAN dan PKPI.
Komunikasi dengan kedua petinggi parpol tersebut untuk membangun koalisi. Bahkan, menurut Sudikerta kedua partai tersebut merupakan partai yang sangat berjasa dalam memenangkan Mangku Pastika-Sudikerta (Pasti-Kerta) di Pilgub Bali 2013 dalam KBM Jilid II.
“Koalisi Bali Mandara itu lanjutkan lagi. Kami ajak PAN dan PKPI, itu yang kami dekati,” kata Sudikerta.
Pria yang mencukur habis kumisnya itu menyatakan, pihaknya juga mendekati Demokrat dan Gerindra untuk bersama-sama membangun KBM Jilid III.
Sudikerta juga tidak menampik, bahwa strategi ini dilakukannya untuk menciptakan Pilgub Bali 2018 secara head to head.
Sebelumnya, Seperti diketahui, baru Hanura saja yang sudah terang-terangan menjalin komunikasi dengan Golkar.
