33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:52 PM WIB

WASPADA! Angin Berembus Kencang, Lahan Kering di Tujuh Lokasi Terbakar

SINGARAJA – Musim kemarau yang diikuti dengan hembusan angin kencang, memicu insiden kebakaran lahan di penjuru Kabupaten Buleleng.

Hanya dalam sehari, Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng menerima tujuh laporan kebakaran. Dari tujuh laporan itu, enam diantaranya adalah masalah kebakaran lahan.

Sementara satu lainnya, kebakaran yang melahap atap sanggah. Insiden kebakaran lahan itu masing-masing terjadi di Desa Sawan, Desa Sembiran,

lahan kosong di belakang Kantor Samsat Bersama Buleleng, lahan kosong di sebelah utara Perumahan Taman Wira Sambangan, serta kebakaran lahan kosong di Desa Bengkala.

Selain itu hutan negara di Desa Kayuputih Melaka juga mengalami kebakaran. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng, Gede Sugiartha Widiada mengatakan, Pada Minggu (7/10) dirinya menerima tujuh laporan peristiwa kebakaran.

Hampir seluruhnya kasus kebakaran lahan. Menurut Sugiartha sepanjang musim kemarau ini, pihaknya kerap kali menerima laporan kebakaran di lahan kosong.

“Pemicunya macam-macam. Disampung udara kering, tiupan angin juga kencang. Musim kemarau ini memang sering sekali kami terima laporan kebakaran kosong. Sebulan ini hampir 20 kali,” kata Sugiartha.

Ia menduga kebakaran lahan kosong dipicu masyarakat yang lalai saat membakar sampah. Seringkali proses pembakaran sampah tidak diawasi dengan baik.

Akibatnya saat angin berembus kencang, bunga api merembet ke lahan kosong yang berisi rumput dan dahan kering. Jika sudah begitu, api pun akan cepat membesar dan merembet.

“Seperti yang di Sambangan, awalnya karena ada pembakaran sampah. Setelah bakar sampah, apinya tidak dipadamkan dengan baik. Akhirnya merembet ke lahan kosong yang kering. Hampir merembet ke rumah warga,” jelasnya.

Untuk itu pihaknya menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat membakar sampah. Dihimbau masyarakat agar benar-benar memadamkan api hingga seluruh bara padam.

Selain kebakaran lahan kosong, hutan negara di Desa Kayuputih Melaka dan Desa Sambirenteng juga terbakar.

Petugas pemadam kebakaran kesulitan melakukan pemadaman, karena lokasi hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

Selain itu sebuah sanggah di Desa Tejakula milik Gede Suastika ikut terbakar. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran di sanggah milik Suastika. 

SINGARAJA – Musim kemarau yang diikuti dengan hembusan angin kencang, memicu insiden kebakaran lahan di penjuru Kabupaten Buleleng.

Hanya dalam sehari, Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng menerima tujuh laporan kebakaran. Dari tujuh laporan itu, enam diantaranya adalah masalah kebakaran lahan.

Sementara satu lainnya, kebakaran yang melahap atap sanggah. Insiden kebakaran lahan itu masing-masing terjadi di Desa Sawan, Desa Sembiran,

lahan kosong di belakang Kantor Samsat Bersama Buleleng, lahan kosong di sebelah utara Perumahan Taman Wira Sambangan, serta kebakaran lahan kosong di Desa Bengkala.

Selain itu hutan negara di Desa Kayuputih Melaka juga mengalami kebakaran. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng, Gede Sugiartha Widiada mengatakan, Pada Minggu (7/10) dirinya menerima tujuh laporan peristiwa kebakaran.

Hampir seluruhnya kasus kebakaran lahan. Menurut Sugiartha sepanjang musim kemarau ini, pihaknya kerap kali menerima laporan kebakaran di lahan kosong.

“Pemicunya macam-macam. Disampung udara kering, tiupan angin juga kencang. Musim kemarau ini memang sering sekali kami terima laporan kebakaran kosong. Sebulan ini hampir 20 kali,” kata Sugiartha.

Ia menduga kebakaran lahan kosong dipicu masyarakat yang lalai saat membakar sampah. Seringkali proses pembakaran sampah tidak diawasi dengan baik.

Akibatnya saat angin berembus kencang, bunga api merembet ke lahan kosong yang berisi rumput dan dahan kering. Jika sudah begitu, api pun akan cepat membesar dan merembet.

“Seperti yang di Sambangan, awalnya karena ada pembakaran sampah. Setelah bakar sampah, apinya tidak dipadamkan dengan baik. Akhirnya merembet ke lahan kosong yang kering. Hampir merembet ke rumah warga,” jelasnya.

Untuk itu pihaknya menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat membakar sampah. Dihimbau masyarakat agar benar-benar memadamkan api hingga seluruh bara padam.

Selain kebakaran lahan kosong, hutan negara di Desa Kayuputih Melaka dan Desa Sambirenteng juga terbakar.

Petugas pemadam kebakaran kesulitan melakukan pemadaman, karena lokasi hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

Selain itu sebuah sanggah di Desa Tejakula milik Gede Suastika ikut terbakar. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran di sanggah milik Suastika. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/