27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:40 AM WIB

Diterjang Hujan dan Angin Kencang, Mushola MIN 1 Jembrana Ambruk

NEGARA ­– Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Minggu (2/2) sore lalu, membuat ambruk mushola MIN 1 Jembrana, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo.

Tempat ibadah dan kegiatan keagamaan siswa diduga ambruk karena hujan terlalu lebat dan angin yang kencang.

Ambruknya sekolah terjadi sekitar pukul 17.50 wita, saat hujan deras dan angin kencang. Saat itu, seorang petugas jaga, Nasihin, hendak menyalakan lampu-lampu yang ada di sekitar sekolah.

Terakhir, saat akan menyelakan lampu mushola mendengar bunyi bangunan seperti akan ambruk.

“Setelah hidupin lampu, didengar bunyi kretek kretek, sehingga langsung lompat dan bangunan ambruk,” kata Kepala MIN 1 Jembrana Sumarwan.

Beruntung petugas jaga menyadari bangunan akan ambruk. Setelah melompat sekitar 5 meter dari mushola bangunan langsung ambruk pada bagian atap dan sebagian temboknya runtuh.

“Beruntungnya kejadian bukan jam sekolah, hari libur” terangnya. Ambruknya bangunan yang dibangun tahun 2016 secara swadaya tersebut, diduga karena angin dan hujan deras.

Bangunan mushola tidak kuat menahan beban sehingga, membuat struktur atap bangunan ambruk. Selanjutnya, mengenai perbaikan akan dibicarakan dengan komite sekolah.

Pihaknya juga sudah melaporkan ambruknya mushola tersebut kepada Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Jembrana.

Karena bangunan mushola ambruk, kegiatan keagamaan sementara ditiadakan, sambil menunggu bangunan mushola baru.

“Bangunan murni swadaya masyarakat. Sementara kegiatan keagamaan seperti solah di-pending dulu sampai nanti ada bangunan baru,” tandasnya.

Ambruknya sekolah tersebut mendapat perhatian ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Stutharmi, Kepala Kantor Kemenag Jembrana I Made Sudarmita beserta Kasi Pendis, perwakilan dari camat. Kepala Desa dan Sekdes Yehsumbul. 

NEGARA ­– Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Minggu (2/2) sore lalu, membuat ambruk mushola MIN 1 Jembrana, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo.

Tempat ibadah dan kegiatan keagamaan siswa diduga ambruk karena hujan terlalu lebat dan angin yang kencang.

Ambruknya sekolah terjadi sekitar pukul 17.50 wita, saat hujan deras dan angin kencang. Saat itu, seorang petugas jaga, Nasihin, hendak menyalakan lampu-lampu yang ada di sekitar sekolah.

Terakhir, saat akan menyelakan lampu mushola mendengar bunyi bangunan seperti akan ambruk.

“Setelah hidupin lampu, didengar bunyi kretek kretek, sehingga langsung lompat dan bangunan ambruk,” kata Kepala MIN 1 Jembrana Sumarwan.

Beruntung petugas jaga menyadari bangunan akan ambruk. Setelah melompat sekitar 5 meter dari mushola bangunan langsung ambruk pada bagian atap dan sebagian temboknya runtuh.

“Beruntungnya kejadian bukan jam sekolah, hari libur” terangnya. Ambruknya bangunan yang dibangun tahun 2016 secara swadaya tersebut, diduga karena angin dan hujan deras.

Bangunan mushola tidak kuat menahan beban sehingga, membuat struktur atap bangunan ambruk. Selanjutnya, mengenai perbaikan akan dibicarakan dengan komite sekolah.

Pihaknya juga sudah melaporkan ambruknya mushola tersebut kepada Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Jembrana.

Karena bangunan mushola ambruk, kegiatan keagamaan sementara ditiadakan, sambil menunggu bangunan mushola baru.

“Bangunan murni swadaya masyarakat. Sementara kegiatan keagamaan seperti solah di-pending dulu sampai nanti ada bangunan baru,” tandasnya.

Ambruknya sekolah tersebut mendapat perhatian ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Stutharmi, Kepala Kantor Kemenag Jembrana I Made Sudarmita beserta Kasi Pendis, perwakilan dari camat. Kepala Desa dan Sekdes Yehsumbul. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/