SEMARAPURA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Klungkung yang menyebut jumlah penduduk miskin di Klungkung menurun memang mengejutkan. Apalagi, penurunan jumlah penduduk miskin ini terjadi di saat tahun 2020 dihantam Covid-19.
Sebelumnya, BPS Klungkung sebagaimana diungkap dalam rapat Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Klungkung di Ruang Rapat BPKPD Kabupaten Klungkung, Rabu (30/12) menyebut jumlah penduduk miskin di Kabupaten Klungkung tahun 2020 sebanyak 8,76 ribu jiwa, menurun dari tahun 2019 lalu yang mencapai 9,66 ribu jiwa.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Klungkung, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Klungkung pada tahun 2019 yaitu 9,66 ribu jiwa atau sekitar 5,4 persen dari jumlah penduduk. Di tahun 2020, jumlah penduduk miskin di Klungkung pun menurun menjadi 8,76 ribu jiwa atau sekitar 4,87 persen dari jumlah penduduk.
Bahkan, akibat bisa menurunkan jumlah penduduk miskin di kala pandemi Covid-19, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta pun percaya diri dalam menatap tahun 2021 mendatang. Dia menargetkan penurunan persentase jumlah penduduk miskin di Klungkung di tahun 2021 menjadi 3 persen.
“Target tiga persen harus dicapai untuk mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Klungkung,” ujar Suwirta kala itu.
Namun, klaim BPS bahwa jumlah penduduk miskin di Klungkung menurun justru ketika adanya wabah Covid-19 dikomentari sejumlah netizen. Dalam halaman Facebook Radar Bali, netizen mempertanyakan validitas data BPS tersebut.
“Datanya Nike (itu, Red) sdh palid pak Nyoman ampure pank banget Niki Yen iwang tiang matur (maaf sekali),,,,menurut tiang masyarakat di bawah terpuruk sekali ,,mohon oknum petugas yg melakukan surve memberi masukan yg jujur sesuai fakta jgn berbohong salam Gema Santi,” kata I Kadek Arya Sedana.
Dalam kolom komentar itu beberapa menyatakan tidak setuju dengan data BPS tersebut. Bahkan ada yang komentarnya sinis.
“Jlas mnurun pak, krn bnyk yg mninggal gara2 tdk bs mkn…(emoticon tertawa),” ujar akun Kasnawan.
Begitu juga di Grup Facebook Parlemen Medsos Bali, data BPS itu juga diragukan.
“Engken rumus ngitung ne nah (bagaimana rumus menghitungnya ya, Red),” kata pemilik akun Komang Diktat.
Akun Bli Harry Transport lebih ketus lagi, “menurun ke anak cucu.”
“Menurun dari bpk ke anak dan cucu. Preettttsss,” timpal Wayan Kondra.