28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:49 AM WIB

Angin Puyuh Datang Subuh-subuh, Belasan Rumah Warga Jembrana Rusak

NEGARA – Belasan rumah dan bangunan lain di Jembrana mengalami kerusakan. Penyebabnya karena disapu angin puyuh yang terjadi bersamaan dengan hujan deras kemarin.

Hujan deras yang disertai angin puyuh itu terjadi mulai pukul 03.00. Akibat kerasnya terpaan angin, pohon palem yang sudah mati di pinggir jalan Udayana, Negara tumbang.

Pohon palem di depan sekretariat KPU Jembrana itu tumbang ke utara dan menimpa atap gedung sekretariat KPU.

Akibat tertima batang pohon palem yang roboh sekitar pukul 03.20, beberapa genteng bangunan kantor pecah.

“Pohon palem itu tumbang saat hujan deras dan angin kencang sekitar jam tiga lebih. Karena genteng banyak yang pecah air hujan masuk ke ruangan kantor,” ujar IGK Suparsa, Satpam Sekretariat KPU Jembrana. 

Petugas BPBD kemarin kemudian turun untuk mengevakuasi batang pohon palem tersebut. “Selain mengakibatkan kantor bocor juga membuat dua unit komputer dan barang inventaris lainya basah,” ungkapnya.

Selain menumbangkan pohon palem di sekretariat KPU, angin puyuh yang mengamuk di wilayah Desa Cupel juga mengakibatkan belasan rumah warga rusak.

Kerusakan tersebut terjadi pada bagian atap. amukan angin yang menyapu atap rumah warga menurut beberapa warga mulai terjadi sekitar pukul 03.30.

“Saat itu hujan lebat dan angin kencang sekali. Lalu genteng rumah saya beterbangan. Rumah-rumah lainnya juga sama atapnya bertebangan disapu angin kencang itu,” ujar Mohamad Ramli. 

Mahdi, warga lain menambahkan, angin kencang yang disertai hujan deras itu menimbulkan suara gemuruh. Lalu atap ruahmya yang terbuat dari asbes beterbangan dan hancur.

Abdul Hamid, Kelian Banjar Kembang, Cupel, mengatakan, selain menyapu atap rumah warga, hujan deras dan angin kencang yang terjadi subuh itu juga membuat beberapa pohon bertumbangan.

“Ada empat rumah disamping rumah saya gentengnya berserakan. Selain itu ada beberapa pohon tumbang yang menutup jalan dan menimpa rumah warga, namun tidak ada korban,” ungkapnya.

Setelah hujan dan angin kencang mereda, pagi kemarin warga yang rumahnya rusak membersikan puing-puing atap rumahnya dan melakukan perbaikan.

Berdasar pendataan yang dilakukan pihak desa, ada 15 rumah yang atapnya rusak disapu angin. Selain itu ada enam batang pohon seperti mangga, bayur, genitu, dan ketapang serta kelor yang tumbang.

Di wilayah Desa Pangyangan, Pekutatan, hujan deras dan angin kencang juga mengakibatkan sebuah bangunan Bale Yadnya di Pura Dalem Pangyangan yang ada di Banjar Swastika roboh sekitar pukul 04.00.

Bangunan tanpa tembok dengan atap asbes berukuiran 6 X 21 meter itu rata dengan tanah dengan kerugian sekitar Rp 60 juta.

Di wilayah Desa Gumbrih, Pekutatan sebatang pohon jati tumbang menimpa dapur milik warga. Di Kelurahan Pendem, Jembrana pohon trembesi roboh menimpa gudang toko bangunan.

Di Kelurahan Dauh Waru, salah satu rumah warga atapnya ambruk serta di Desa Batuagung sebuah Bale Sari milik warga juga roboh.

”Dari pendataan yang kami lakukan memang cukup banyak rumah yang rusak dan pohon yang tumbang. Namun tidak ada korban jiwa atau luka-luka.

Anggota kami juga sudah turun untuk melakukan penanganan,” ujar kepala Pelqaksana BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana. 

NEGARA – Belasan rumah dan bangunan lain di Jembrana mengalami kerusakan. Penyebabnya karena disapu angin puyuh yang terjadi bersamaan dengan hujan deras kemarin.

Hujan deras yang disertai angin puyuh itu terjadi mulai pukul 03.00. Akibat kerasnya terpaan angin, pohon palem yang sudah mati di pinggir jalan Udayana, Negara tumbang.

Pohon palem di depan sekretariat KPU Jembrana itu tumbang ke utara dan menimpa atap gedung sekretariat KPU.

Akibat tertima batang pohon palem yang roboh sekitar pukul 03.20, beberapa genteng bangunan kantor pecah.

“Pohon palem itu tumbang saat hujan deras dan angin kencang sekitar jam tiga lebih. Karena genteng banyak yang pecah air hujan masuk ke ruangan kantor,” ujar IGK Suparsa, Satpam Sekretariat KPU Jembrana. 

Petugas BPBD kemarin kemudian turun untuk mengevakuasi batang pohon palem tersebut. “Selain mengakibatkan kantor bocor juga membuat dua unit komputer dan barang inventaris lainya basah,” ungkapnya.

Selain menumbangkan pohon palem di sekretariat KPU, angin puyuh yang mengamuk di wilayah Desa Cupel juga mengakibatkan belasan rumah warga rusak.

Kerusakan tersebut terjadi pada bagian atap. amukan angin yang menyapu atap rumah warga menurut beberapa warga mulai terjadi sekitar pukul 03.30.

“Saat itu hujan lebat dan angin kencang sekali. Lalu genteng rumah saya beterbangan. Rumah-rumah lainnya juga sama atapnya bertebangan disapu angin kencang itu,” ujar Mohamad Ramli. 

Mahdi, warga lain menambahkan, angin kencang yang disertai hujan deras itu menimbulkan suara gemuruh. Lalu atap ruahmya yang terbuat dari asbes beterbangan dan hancur.

Abdul Hamid, Kelian Banjar Kembang, Cupel, mengatakan, selain menyapu atap rumah warga, hujan deras dan angin kencang yang terjadi subuh itu juga membuat beberapa pohon bertumbangan.

“Ada empat rumah disamping rumah saya gentengnya berserakan. Selain itu ada beberapa pohon tumbang yang menutup jalan dan menimpa rumah warga, namun tidak ada korban,” ungkapnya.

Setelah hujan dan angin kencang mereda, pagi kemarin warga yang rumahnya rusak membersikan puing-puing atap rumahnya dan melakukan perbaikan.

Berdasar pendataan yang dilakukan pihak desa, ada 15 rumah yang atapnya rusak disapu angin. Selain itu ada enam batang pohon seperti mangga, bayur, genitu, dan ketapang serta kelor yang tumbang.

Di wilayah Desa Pangyangan, Pekutatan, hujan deras dan angin kencang juga mengakibatkan sebuah bangunan Bale Yadnya di Pura Dalem Pangyangan yang ada di Banjar Swastika roboh sekitar pukul 04.00.

Bangunan tanpa tembok dengan atap asbes berukuiran 6 X 21 meter itu rata dengan tanah dengan kerugian sekitar Rp 60 juta.

Di wilayah Desa Gumbrih, Pekutatan sebatang pohon jati tumbang menimpa dapur milik warga. Di Kelurahan Pendem, Jembrana pohon trembesi roboh menimpa gudang toko bangunan.

Di Kelurahan Dauh Waru, salah satu rumah warga atapnya ambruk serta di Desa Batuagung sebuah Bale Sari milik warga juga roboh.

”Dari pendataan yang kami lakukan memang cukup banyak rumah yang rusak dan pohon yang tumbang. Namun tidak ada korban jiwa atau luka-luka.

Anggota kami juga sudah turun untuk melakukan penanganan,” ujar kepala Pelqaksana BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/