28.1 C
Jakarta
5 November 2024, 9:34 AM WIB

Bali Timur Diterjang Hujan Angin, Pohon Tumbang, Bale Pawedaan Roboh

SEMARAPURA – Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Kabupaten Klungkung, Bali Timur, Minggu kemarin (28/2) tidak hanya menyebabkan terjadinya pohon tumbang di sejumlah wilayah di Kabupaten Klungkung.

Namun juga menyebabkan Bale Pewedaan dan teroka yang ada di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Gana, Dusun Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Klungkung roboh.

Dalam peristiwa itu ada dua umat atau pemedek yang akhirnya dilarikan ke RSUD Klungkung karena mengalami luka.

Perbekel Desa Pesinggahan, I Nyoman Suastika, membenarkan Bale Pewedaan dan terok yang ada di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan

Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Gana, Dusun Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Klungkung roboh, Minggu kemarin sekitar pukul 14.00.

Sebelum peristiwa itu terjadi, menurutnya cuaca cukup cerah. Namun tiba-tiba hujan pun turun disertai angin kencang. “Menurut pemangku yang ada di pura itu, anginnya kencang luar biasa,” katanya.

Dengan kondisi cuaca yang seperti itu, membuat umat yang datang untuk bersembahyang atau pemedek memilih berteduh sementara waktu.

Beberapa di antaranya berteduh di sekitar Bale Pewedaan. Oleh pemangku setempat, pemedek diminta pindah dari tempat itu.

“Waktu pemedek pindah itulah langsung Bale Pawedaannya roboh. Kira-kira ada enam orang pemedek yang ada di tempat itu,” ungkapnya.

Sayang posisi dua pemedek di antaranya masih cukup dekat dengan Bale Pewedaan saat pindah tempat berteduh.

Sehingga saat bangunan itu tiba-tiba roboh setelah ditiup angin kencang, keduanya terkena material Bale Pewedaan yang roboh dan mengalami luka.

Keduanya pun langsung dilarikan ke RSUD Klungkung. “Cuma luka ringan. Satu sudah diperbolehkan pulang. Satu lagi besok katanya sudah diperbolehkan pulang,” terangnya.

Kerugian akibat musibah tersebut diperkirakan sekitar Rp 1,2 miliar. “Untuk tindak lanjut peristiwa itu, pengempon pura akan melakukan rapat terlebih dahulu,” jelasnya.

Selain di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Gana, menurutnya hujan deras di serta angin kencang juga membuat atap rumah di warga juga beterbangan.

Begitu juga ada sejumlah pohon tumbang menimpa rumah warga. “Untungnya tidak ada korban luka dalam peristiwa itu.

Informasinya ini akan berlangsung sampai bulan April, untuk itu kami sudah imbau kepada warga kami untuk melakukan penebangan terhadap pohon-pohon yang rawan tumbang,” tandasnya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Klungkung, Putu Widiada mengungkapkan sejak pagi hari pihaknya menerima sejumlah laporan pohon tumbang.

Mulai dari menutup badan jalan, menimpa kabel lirik, gubuk petani hingga rumah warga. “Kami imbau kepada masyarakat untuk meningkatkan

kewaspadaan dengan kondisi cuaca seperti saat ini. Bila ada pohon rawan tumbang, agar segera melaporkan sehingga dapat segera ditangani,” jelasnya. (

SEMARAPURA – Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Kabupaten Klungkung, Bali Timur, Minggu kemarin (28/2) tidak hanya menyebabkan terjadinya pohon tumbang di sejumlah wilayah di Kabupaten Klungkung.

Namun juga menyebabkan Bale Pewedaan dan teroka yang ada di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Gana, Dusun Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Klungkung roboh.

Dalam peristiwa itu ada dua umat atau pemedek yang akhirnya dilarikan ke RSUD Klungkung karena mengalami luka.

Perbekel Desa Pesinggahan, I Nyoman Suastika, membenarkan Bale Pewedaan dan terok yang ada di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan

Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Gana, Dusun Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Klungkung roboh, Minggu kemarin sekitar pukul 14.00.

Sebelum peristiwa itu terjadi, menurutnya cuaca cukup cerah. Namun tiba-tiba hujan pun turun disertai angin kencang. “Menurut pemangku yang ada di pura itu, anginnya kencang luar biasa,” katanya.

Dengan kondisi cuaca yang seperti itu, membuat umat yang datang untuk bersembahyang atau pemedek memilih berteduh sementara waktu.

Beberapa di antaranya berteduh di sekitar Bale Pewedaan. Oleh pemangku setempat, pemedek diminta pindah dari tempat itu.

“Waktu pemedek pindah itulah langsung Bale Pawedaannya roboh. Kira-kira ada enam orang pemedek yang ada di tempat itu,” ungkapnya.

Sayang posisi dua pemedek di antaranya masih cukup dekat dengan Bale Pewedaan saat pindah tempat berteduh.

Sehingga saat bangunan itu tiba-tiba roboh setelah ditiup angin kencang, keduanya terkena material Bale Pewedaan yang roboh dan mengalami luka.

Keduanya pun langsung dilarikan ke RSUD Klungkung. “Cuma luka ringan. Satu sudah diperbolehkan pulang. Satu lagi besok katanya sudah diperbolehkan pulang,” terangnya.

Kerugian akibat musibah tersebut diperkirakan sekitar Rp 1,2 miliar. “Untuk tindak lanjut peristiwa itu, pengempon pura akan melakukan rapat terlebih dahulu,” jelasnya.

Selain di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Gana, menurutnya hujan deras di serta angin kencang juga membuat atap rumah di warga juga beterbangan.

Begitu juga ada sejumlah pohon tumbang menimpa rumah warga. “Untungnya tidak ada korban luka dalam peristiwa itu.

Informasinya ini akan berlangsung sampai bulan April, untuk itu kami sudah imbau kepada warga kami untuk melakukan penebangan terhadap pohon-pohon yang rawan tumbang,” tandasnya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Klungkung, Putu Widiada mengungkapkan sejak pagi hari pihaknya menerima sejumlah laporan pohon tumbang.

Mulai dari menutup badan jalan, menimpa kabel lirik, gubuk petani hingga rumah warga. “Kami imbau kepada masyarakat untuk meningkatkan

kewaspadaan dengan kondisi cuaca seperti saat ini. Bila ada pohon rawan tumbang, agar segera melaporkan sehingga dapat segera ditangani,” jelasnya. (

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/