RadarBali.com – Cukup lama Wayan Puger, 63, warga Banjar Sema, Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, hidupnya menderita.
Selain mengalami cacat di kaki, selama ini Puger tidur di dapur. Melalui tangan aparat Polsek Payangan, kini petani yang hidup sebatang kara itu mendapat bantuan bedah rumah.
Puger pun sudah bisa tidur di kamar lengkap dengan peralatan tidur. Kapolsek Payangan AKP Gede Endrawan menyatakan, Polsek Payangan membantu proses bedah rumah sejak dua pekan lalu.
AKP Endrawan mengaku tidak memiliki anggaran bedah rumah dari Polri. Hanya saja, pihaknya mengandalkan bantuan dan sumbangan dari sukarelawan.
“Semuanya sumbangan berupa material dari masyarakat dan donatur sekitar Payangan yang peduli. Contohnya pasir, semen semua dari donatur masyarakat sekitar,” AKP Endrawan.
AKP Endrawan menegaskan, dalam bantuan ini, polisi tidak menerima uang, melainkan hanya bantuan material.
Setelah kebutuhan material tercukupi, barulah personil Polsek Payangan terjun melakukan bedah rumah.
“Tenaga tukang baru dari anggota Polsek Payangan, yang kebetulan dulu jadi tukang bangunan sebelum jadi polisi,” jelasnya.
AKP Endrawan menerangkan, Wayan Puger merupakan warga kurang mampu di Desa Melinggih. Selain itu, Puger mengalami cacat pada kaki kiri serta koreng menahun.
“Bapak ini juga sebatang kara tanpa anak atau istri karena memang tidak menikah,” terangnya. Selama ini, untuk hidup sehari-hari, Wayan Puger mengandalkan bantuan tetangga terdekat.
“Untuk meringankan bebannya, maka Polsek Payangan hadir dalam tajuk bedah rumah melalui renovasi sederhana, sehingga menjadi rumah yang layak untuk di tempati,” ungkapnya.
Sebelum bedah rumah Polsek Payangan juga memberikan bantuan berupa sembako, lengkap dengan tempat tidur berupa kasur, bantal dan seprai. “Bantuan ini kami serahkan kemarin bersama KKN IHDN Denpasar,” tandasnya.