23.4 C
Jakarta
13 September 2024, 4:15 AM WIB

RS Buleleng Jorok, Banyak Lalat Beterbangan di Ruang UGD

SINGARAJA – Kondisi kebersihan sejumlah ruang perawatan di RSUD Buleleng, disoroti DPRD Buleleng. Dewan mendapati kondisi kebersihan ruang pelayanan kurang optimal.

Bahkan, sejumlah hewan yang terindikasi menyebarkan penyakit, banyak beterbangan di ruang perawatan.

Temuan itu muncul saat Komisi IV DPRD Buleleng melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Buleleng pagi kemarin.

Sidak dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Buleleng, Gde Wisnaya Wisna. Dalam rombongan tampak sejumlah anggota, seperti Ketut Ngurah Arya, Made Mangku Ariawan, Nyoman Gede Wandira Adi, dan Luh Hesti Ranita Sari.

Salah satu poin yang menjadi perhatian dewan adalah banyaknya lalat yang beterbangan di ruang UGD. Idealnya hewan seperti lalat, tidak banyak beterbangan di dalam UGD.

Namun saat melakukan sidak kemarin, kondisi lalat sudah tak bisa ditoleransi. Hewan itu membuat pasien merasa tidak nyaman.

Setelah dijajagi, ternyata lalat bersumber dari bak sampah yang ada di ruang UGD. Dewan pun meminta agar direksi rumah sakit memperhatikan hal tersebut.

Populasi lalat yang sangat tinggi, justru dikhawatirkan menjadi sumber penularan penyakit pasien.

“Lalat itu banyak sekali beterbangan di UGD. Setelah kami telusuri, ternyata lalat itu bersumber dari bak sampah di UGD itu sendiri,” kata Wisnaya Wisna.

Pihak rumah sakit pun mengklaim bahwa bak sampah itu memang harus disediakan di tiap ruangan. Meski sudah menjadi standar, dewan meminta hal itu harus dibenahi.

“Bak sampah ini justru menimbulkan lalat. Kami minta ini agar dibenahi. Di sana itu banyak pasien yang dirawat.

Tidak lucu kalau kemudian ada yang tertular penyakit lain, gara-gara lalat yang banyak di UGD. Ini pintu masuk pelayanan pasien lho,” tegasnya.

Dirut RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana mengatakan, ketersediaan bak sampah memang sudah menjadi kewajiban. Hal itu menjadi salah satu penilaian dalam proses akreditasi.

Rumah sakit pun harus menyediakan tiga bak sampah berbeda di tiap ruangan. Yakni sampah medis, sampah organik, dan sampah non organik.

Terkait kondisi lalat yang cukup banyak jumlahnya, Wiartana mengaku rumah sakit akan mengerahkan petugas pest control, atau pengendali hama.

“Bak sampah itu memang kewajiban untuk akreditasi, dan harus tertutup. Kami akan tangani masalah ini dan kami sudah ada tim pest control. Nanti mereka yang akan menangani masalah lalat ini,” tegas Wiartana.

SINGARAJA – Kondisi kebersihan sejumlah ruang perawatan di RSUD Buleleng, disoroti DPRD Buleleng. Dewan mendapati kondisi kebersihan ruang pelayanan kurang optimal.

Bahkan, sejumlah hewan yang terindikasi menyebarkan penyakit, banyak beterbangan di ruang perawatan.

Temuan itu muncul saat Komisi IV DPRD Buleleng melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Buleleng pagi kemarin.

Sidak dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Buleleng, Gde Wisnaya Wisna. Dalam rombongan tampak sejumlah anggota, seperti Ketut Ngurah Arya, Made Mangku Ariawan, Nyoman Gede Wandira Adi, dan Luh Hesti Ranita Sari.

Salah satu poin yang menjadi perhatian dewan adalah banyaknya lalat yang beterbangan di ruang UGD. Idealnya hewan seperti lalat, tidak banyak beterbangan di dalam UGD.

Namun saat melakukan sidak kemarin, kondisi lalat sudah tak bisa ditoleransi. Hewan itu membuat pasien merasa tidak nyaman.

Setelah dijajagi, ternyata lalat bersumber dari bak sampah yang ada di ruang UGD. Dewan pun meminta agar direksi rumah sakit memperhatikan hal tersebut.

Populasi lalat yang sangat tinggi, justru dikhawatirkan menjadi sumber penularan penyakit pasien.

“Lalat itu banyak sekali beterbangan di UGD. Setelah kami telusuri, ternyata lalat itu bersumber dari bak sampah di UGD itu sendiri,” kata Wisnaya Wisna.

Pihak rumah sakit pun mengklaim bahwa bak sampah itu memang harus disediakan di tiap ruangan. Meski sudah menjadi standar, dewan meminta hal itu harus dibenahi.

“Bak sampah ini justru menimbulkan lalat. Kami minta ini agar dibenahi. Di sana itu banyak pasien yang dirawat.

Tidak lucu kalau kemudian ada yang tertular penyakit lain, gara-gara lalat yang banyak di UGD. Ini pintu masuk pelayanan pasien lho,” tegasnya.

Dirut RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana mengatakan, ketersediaan bak sampah memang sudah menjadi kewajiban. Hal itu menjadi salah satu penilaian dalam proses akreditasi.

Rumah sakit pun harus menyediakan tiga bak sampah berbeda di tiap ruangan. Yakni sampah medis, sampah organik, dan sampah non organik.

Terkait kondisi lalat yang cukup banyak jumlahnya, Wiartana mengaku rumah sakit akan mengerahkan petugas pest control, atau pengendali hama.

“Bak sampah itu memang kewajiban untuk akreditasi, dan harus tertutup. Kami akan tangani masalah ini dan kami sudah ada tim pest control. Nanti mereka yang akan menangani masalah lalat ini,” tegas Wiartana.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/