TABANAN – Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Tabanan bukan hanya menyiapkan ruangan isolasi dan penanganan pasien Covid-19, tapi juga ruang isolasi penapisan.
Ruangan ini disiapkan bagi pasien umum agar dapat dilakukan screening dan penanganan awal sebelum dites Covid-19.
“Secara keseluruhan ruangan ini fasilitas kamar sudah kami siapkan. Begitu pula dengan tenaga medis. Daya tampung dari ruangan penapisan ini sebanyak
36 bed kamar tempat tidur,” ujar Kabid Pelayanan Medik BRSU Tabanan dr. Gede Sudiarta yang didampingi Direktur BRSU Tabanan dr. Nyoman Susila.
Dia mengaku ruangan isolasi penapisan memang dibutuhkan oleh rumah sakit saat ini ditengah pandemi Covid-19 yang penularan masih masif dan belum terkendali.
Agar tidak berbaur pasien baru datang dengan pasien lainnya yang telah dirawat di BRSU Tabanan. Kemudian mencegah penularan Covid-19 bagi tenaga medis di rumah sakit.
“Jadi, kita sekarang tidak begitu khawatir begitu pasien datang. Langsung masuk ruang isolasi penapisan pasien sudah diberikan perawatan tanpa menunggu hasil rapid dan swab,” tutur dr. Sudiarta.
Menurutnya, ruangan isolasi penapisan juga akan menampung pasien bagi ibu dan anak. Sejatinya fungsi dari ruangan penapisan semacam screening awal.
Memeriksa gejala klinis pasien, seleksi ketat pasien, dan melihat gejala riwayat perjalanan pasien. Sebelum mereka dipindahkan ke ruang perawatan lainnya. Sembari menunggu hasil rapid dan swab test.
Bila dalam perawatan nanti di ruangan isolasi penapisan, pasien umum yang baru datang hasil rapid test pasien reaktif, maka secara otomatis dilanjutkan ke test swab.
Dan, hasil swab positif maka pasien tersebut akan dipindahkan secara langsung ke ruangan isolasi Covid-19.
“Sedangkan bila pasien hasil rapid test non reaktif dan swab test negatif. Pasien tersebut akan dipindahkan penanganan medisnya ke ruang perawatan biasanya,” bebernya.
Dengan adanya ruangan penapisan ini, BRSUD Tabanan menyiapkan dua tim medis. Ada tim medis yang menangani khusus pasien Covid-19 dan Tim Pengendali Pelayanan Covid-19.
“Ruangan penapisan ini juga akan merawat pasien rujukan yang siap dilakukan operasi dan pasien dengan kondisi infeksi paru-paru dan gejala klinis penyakit bawaan,” pungkasnya.