Momen pergantian tahun 2021 menuju 2022 berkesan bagi tujuh polisi di Polsek Payangan. Mereka mengikuti prosesi Purna Bhakti di halaman depan Polsek. Usai menanggalkan seragam cokelat, mereka berbaur ke masyarakat.
IB Indra Prasetia,Gianyar
Prosesi wisuda paripurna itu berlangsung menjelang bergantinya siang menjadi malam pada Jumat (31/12) pukul 17.40. Wisuda paripurna personil yang memasuki masa pensiun diikuti tujuh polisi. Diawali dengan apel di depan Mako Polsek.
Kemudian mereka dikalungi tanda wisuda bertuliskan nama dan pangkat mereka.
Momen haru yang dipimpin Kapolsek Payangan, AKP Agus Ady Wijaya ditutup dengan penyerahan cinderamata. Usai acara, Kapolsek mengakui tujuh polisi yang pensiun ini memegang posisi strategis. Di antaranya ada Wakapolsek hingga Kepala SPK.
“Dengan senior yang purnabakti, anggota Polsek berkurang. Apalagi Wakapolsek ikut pensiun, fungsi tertinggi di Payangan,” ujar Agus Ady.
Dengan kekurangan personil, Kapolsek telah melapor untuk meminta tambahan personil. “Kami membutuhkan tambahan, mudah-mudahan pimpinan memberikan tambahan. Kami sudah ajukan pengganti,” jelasnya.
Meski tujuh pensiun, Kapolsek mengaku tidak menghalangi kinerja. “Meki sedikit. Kami tetap bekerja maksimal,” ungkapnya.
Para polisi yang pensiun, akan berbaur dengan masyarakat. Dan menjadi bagian dari masyarakat sipil. Polisi yang pensiun juga bisa memilih saat Pemilu. Bahkan bisa ikut dipilih apabila nyalon. “Sekarang mereka kembali ke masyarakat. Mengabdi ke masyarakat,” ungkapnya.
Meski ke masyarakat, namun Polsek Payangan tetap menjalin silaturahmi. “Silaturahmi tetap. Kami tetap minta saran dan dukungan,” terangnya.
Salah satu polisi yang pensiun, ada yang akan menjadi pendeta atau rohaniawan. Dia adalah Made Arka. “Ini sudah langkah saya. Sejak beberapa bulan lalu sudah mengarah ke sana,” ujar pria asli Payangan itu.