MANGUPURA– Pada libur Natal dan Pergantian Tahun ini diprediksi okupansi atau tingkat hunian mengalami peningkatan. Terbukti pada libur tahun baru ini okupansi hotel di Bali naik hingga 60-65 persen. Hal itu dilontarkan oleh Ketua PHRI Badung, Gusti Agung Rai Suryawijaya, Sabtu (1/1).
Menurutnya, okupansi hotel pada liburan tahun baru, sesuai dengan prediksinya melalui Bandara Udara I Gusti Ngurah Rai ada peningkatan. Sesuai data dari Bandara Ngurah Rai mulai pada tanggal 26 Desember 2021 jumlah kedatangan penumpang domestik 10.914 orang, pada 27 Desember 2021 ada 10.043 orang, kemudian 28 Desember 2021 meningkat menjadi 11.156 orang penumpang. Selanjutnya pada 29 Desember 2021 ada 11.825 orang, dan 30 Desember 2021 ada 11.235 orang penumpang.
“Walau pun kenaikan tidak signifikan tetapi ada kenaikan. Sebab ini disebabkan harga tiket naik. Tapi jalur darat yang naik. Lumayan naiknya, hampir sama dengan udara, ” jelas Rai Suryawijaya.
Lebih lanjut, adanya kenaikan kunjungan wisatawan domestik tentu ini juga mendongkrak tingkat hunian hotel di Bali. Sebab, pada perayaan Natal okupansi mencapai 50 persen tetapi pada liburan tahun baru ini ada sedikit kenaikan. “Sekarang (liburan tahun baru) okupansi 60-65 persen. Ada kenaikan okupansi dalam situasi sekarang ini, ” bebernya.
Namun ke depan ini juga harus dipikirkan setelah liburan Nataru. Jadi harus ada strategi untuk meningkatkan wisatawan domestik dan mulai membuka low risk. “Jadi kita berpikir keras setelah nataru ini. Situasi dan kondisi Bali mudah-mudahan Covid-19 terus terkendali, ” jelasnya.
Selain itu juga masih menunggu hasil kejadian dari WHO terkait varian Omicron ini. Apakah varian Omicron ini hanya penyebarannya tinggi tetapi tingkat fatalitynya tidak seperti varian Delta atau sebaliknya. “Kalau sudah kajian keluar, baru berani mengambil sikap. Bagaimana strategi kita khususnya untuk wisatawan mancanegara, karena wisatawan domestik tidak cukup untuk Bali walau pun memberikan dampak positif, ” terangnya.