26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 1:44 AM WIB

Tolong…SDN 3 Munduk Disapu Banjir Bandang, Buku Pelajaran Hilang

BANJAR – Bencana banjir bandang kembali terjadi di Buleleng. Sempat menerjang beberapa desa di Kecamatan Banjar dan Kota Singaraja, kini banjir bandang melanda Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar.

Dampaknya sebuah fasilitas pendidikan, yakni SDN 3 Munduk tak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Selain itu pemukiman warga juga turut terdampak.

Banjir bandang dilaporkan terjadi pada pukul 19.00, Rabu (31/1) petang lalu. Tiba-tiba saja aliran air bercampur lumpur dan batu datang dari arah timur dan langsung menerjang ke arah sekolah.

Seluruh ruang kelas, ruang guru, hingga mess sekolah terendam material bandang. Tak tanggung-tanggung, ketinggiannya mencapai pinggang orang dewasa.

Tak cukup menerjang sekolah, banjir bandang juga merusak rumah-rumah warga. Tak kurang dari sepuluh rumah warga terdampak banjir bandang.

Selain itu jalan utama menuju Danau Tamblingan juga tak bisa dilintasi kendaraan bermotor. Lantaran sekolah dalam kondisi terendam lumpur, proses belajar mengajar diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Alasannya, ruang belajar belum bisa digunakan karena material lumpur cukup tinggi. Ditambah lagi buku paket para siswa rusak karena terendam lumpur.

Salah seorang siswa, Ketut Merta, mengaku sudah mengetahui sekolahnya terendam lumpur sejak Rabu malam. Namun ia bersama teman-temannya tetap datang ke sekolah.

“Tadi pagi sempat bersih-bersih sedikit saja. Tidak bisa belajar hari ini. Buka IPA sama matematika juga hilang,” kata siswa kelas VI itu.

 

BANJAR – Bencana banjir bandang kembali terjadi di Buleleng. Sempat menerjang beberapa desa di Kecamatan Banjar dan Kota Singaraja, kini banjir bandang melanda Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar.

Dampaknya sebuah fasilitas pendidikan, yakni SDN 3 Munduk tak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Selain itu pemukiman warga juga turut terdampak.

Banjir bandang dilaporkan terjadi pada pukul 19.00, Rabu (31/1) petang lalu. Tiba-tiba saja aliran air bercampur lumpur dan batu datang dari arah timur dan langsung menerjang ke arah sekolah.

Seluruh ruang kelas, ruang guru, hingga mess sekolah terendam material bandang. Tak tanggung-tanggung, ketinggiannya mencapai pinggang orang dewasa.

Tak cukup menerjang sekolah, banjir bandang juga merusak rumah-rumah warga. Tak kurang dari sepuluh rumah warga terdampak banjir bandang.

Selain itu jalan utama menuju Danau Tamblingan juga tak bisa dilintasi kendaraan bermotor. Lantaran sekolah dalam kondisi terendam lumpur, proses belajar mengajar diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Alasannya, ruang belajar belum bisa digunakan karena material lumpur cukup tinggi. Ditambah lagi buku paket para siswa rusak karena terendam lumpur.

Salah seorang siswa, Ketut Merta, mengaku sudah mengetahui sekolahnya terendam lumpur sejak Rabu malam. Namun ia bersama teman-temannya tetap datang ke sekolah.

“Tadi pagi sempat bersih-bersih sedikit saja. Tidak bisa belajar hari ini. Buka IPA sama matematika juga hilang,” kata siswa kelas VI itu.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/