29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:02 AM WIB

SDN 3 Munduk Tak Layak, Proses Mengajar Belajar Pindah ke Balai Dusun

BANJAR – Banjir bandang menerjang Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar. Dampaknya sebuah fasilitas pendidikan, yakni SDN 3 Munduk tak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Kepala SDN 3 Munduk, Wayan Batin mengungkapkan, seluruh bangunan yang ada di SDN 3 Munduk kini sudah tidak bisa digunakan.

Mengingat lumpur yang merendam ruangan cukup tinggi. Mulai dari setinggi betis orang dewasa, hingga setinggi pinggang.

“Terpaksa kami liburkan sementara. Ruangan tidak bisa dipakai sama sekali. Dokumen banyak yang hancur, alat belajar, buku pelajaran, berkas administrasi, itu hancur semua,” ungkap Batin.

Bukan cuma ruang kelas, mess guru juga ikut terendam lumpur. Tercatat ada tiga orang guru yang tinggal di sana bersama keluarganya. Mereka adalah Made Srinadi, Wayan Mariasih, dan Ketut Murjana. Ketiganya kini mengungsi ke rumah kerabatnya.

“Mereka trauma karena kejadian semalam. Anak-anaknya juga begitu. Ini musibah terparah yang pernah terjadi,” jelasnya.

Menurut Batin, ini bukan musibah pertama yang melanda SDN 3 Munduk. Pada tahun 2017, banjir bandang juga sempat melanda sekolah ini.

Saat itu material yang masuk ke areal sekolah hanya berupa air bercampur lumpur. “Sekarang ini beda. Ada lumpur, pasir, air, batu, kayu, semua bercampur jadi satu. Makanya lebih susah membersihkan yang sekarang ini,” kata Batin.

Untuk sementara, siswa di sekolah setempat yang jumlahnya mencapai 109 orang, diliburkan. Bila material tak bisa dibersihkan dari sekolah pada pekan ini juga,

proses belajar mengajar akan dipindah ke Balai Banjar Dinas Tamblingan, yang berjarak sekitar dua kilometer dari sekolah.

Rencana itu juga sudah disetujui aparat desa bersama orang tua siswa. Selain merusak sekolah, banjir bandang di Tamblingan juga merusak sejumlah rumah warga.

Tercatat ada sepuluh kepala keluarga yang terdampak musibah banjir bandang itu.

BANJAR – Banjir bandang menerjang Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar. Dampaknya sebuah fasilitas pendidikan, yakni SDN 3 Munduk tak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Kepala SDN 3 Munduk, Wayan Batin mengungkapkan, seluruh bangunan yang ada di SDN 3 Munduk kini sudah tidak bisa digunakan.

Mengingat lumpur yang merendam ruangan cukup tinggi. Mulai dari setinggi betis orang dewasa, hingga setinggi pinggang.

“Terpaksa kami liburkan sementara. Ruangan tidak bisa dipakai sama sekali. Dokumen banyak yang hancur, alat belajar, buku pelajaran, berkas administrasi, itu hancur semua,” ungkap Batin.

Bukan cuma ruang kelas, mess guru juga ikut terendam lumpur. Tercatat ada tiga orang guru yang tinggal di sana bersama keluarganya. Mereka adalah Made Srinadi, Wayan Mariasih, dan Ketut Murjana. Ketiganya kini mengungsi ke rumah kerabatnya.

“Mereka trauma karena kejadian semalam. Anak-anaknya juga begitu. Ini musibah terparah yang pernah terjadi,” jelasnya.

Menurut Batin, ini bukan musibah pertama yang melanda SDN 3 Munduk. Pada tahun 2017, banjir bandang juga sempat melanda sekolah ini.

Saat itu material yang masuk ke areal sekolah hanya berupa air bercampur lumpur. “Sekarang ini beda. Ada lumpur, pasir, air, batu, kayu, semua bercampur jadi satu. Makanya lebih susah membersihkan yang sekarang ini,” kata Batin.

Untuk sementara, siswa di sekolah setempat yang jumlahnya mencapai 109 orang, diliburkan. Bila material tak bisa dibersihkan dari sekolah pada pekan ini juga,

proses belajar mengajar akan dipindah ke Balai Banjar Dinas Tamblingan, yang berjarak sekitar dua kilometer dari sekolah.

Rencana itu juga sudah disetujui aparat desa bersama orang tua siswa. Selain merusak sekolah, banjir bandang di Tamblingan juga merusak sejumlah rumah warga.

Tercatat ada sepuluh kepala keluarga yang terdampak musibah banjir bandang itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/