26.3 C
Jakarta
9 Februari 2025, 1:27 AM WIB

Jelang Nyepi, Bupati Jembrana Larang Ogoh-Ogoh Berbau Politik

NEGARA – Perhelatan Pemilu tidak menjadi alas an untuk melarang pembuatan ogoh-ogoh di Jembrana.

Bahkan ogoh-ogoh sebagai bentuk kreativitas sekaa teruna itu dilombakan dan pembuatanya dibantu dana oleh Pemkab Jembrana.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk menyambut hari raya Nyepi, ogoh-ogoh yang diarak saat pengrupukan kembali dilombakan di Catus Pata depan Kantor Bupati.

Untuk lomba ogoh-ogoh tahun ini akan diikuti 284 sekaa. Dalam pembuatan ogoh-ogoh itu mereka diberikan bantuan dana masing – masing Rp. 1 juta.

Teknis penilaian antara lain, ogoh – ogoh berbentuk Bhutakala, terbuat dari bahan ramah lingkungan, tinggi maksimal tiga meter dari atas sanan, lebar sanan maksimal enam  meter, dan pengusung 20 orang.

“Ogoh – ogoh itu dinilai saat pemantauan minimal sudah selesai 95 persen. Yang menjadi dasar penilaian adalah komposisi,

kreatifitas dan ekspresi ogoh – ogoh tersebut,” ujar ketua Panitia Lomba I Made Kembang Hartawan, saat pembagian bantuan operasional pembuatan ogoh-ogoh kemarin.

Pemenang lomba ogoh-ogoh itu untuk juara 1 sebesar Rp. 6 juta, juara 2 Rp. 5 juta dan juara 3 Rp. 4 Juta.

Sementara juara harapan 1 dan 2 masing masing Rp, 2 juta. “Siapapun yang menang nantinya maka yang kalah harus menerima dengan lapang dada,” pintanya.

Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha menyampaikan tim penilai agar melakukan penilaian dengan. Jika tidak sesuai dengan kriteria, maka tidak di masukkan sebagai nominasi.

“Kriteria sudah di tentukan, saya berharap ogoh ogoh yang masuk nominasi sudah sesuai dengan kriteria. Dan panitia dalam menentukan nominasi tersebut, harus sesuai dengan kriteria yang di tetapkan” ujarnya.

Artha juga meminta di tahun politik ini peserta lomba ogoh – ogoh tidak memasang atribut parpol ataupun caleg pada ogoh – ogoh yang dibuat.

“Jangan sampai ada ogoh-ogoh yang berbau politik. Pelaksanaan lomba agar kondusif dan aman. Pemberian uang operasional ini juga jangan dikaitkan dengan politik. Tetapi bentuk ketulusan Pemkab  melestarikan budaya,” ungkapnya

NEGARA – Perhelatan Pemilu tidak menjadi alas an untuk melarang pembuatan ogoh-ogoh di Jembrana.

Bahkan ogoh-ogoh sebagai bentuk kreativitas sekaa teruna itu dilombakan dan pembuatanya dibantu dana oleh Pemkab Jembrana.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk menyambut hari raya Nyepi, ogoh-ogoh yang diarak saat pengrupukan kembali dilombakan di Catus Pata depan Kantor Bupati.

Untuk lomba ogoh-ogoh tahun ini akan diikuti 284 sekaa. Dalam pembuatan ogoh-ogoh itu mereka diberikan bantuan dana masing – masing Rp. 1 juta.

Teknis penilaian antara lain, ogoh – ogoh berbentuk Bhutakala, terbuat dari bahan ramah lingkungan, tinggi maksimal tiga meter dari atas sanan, lebar sanan maksimal enam  meter, dan pengusung 20 orang.

“Ogoh – ogoh itu dinilai saat pemantauan minimal sudah selesai 95 persen. Yang menjadi dasar penilaian adalah komposisi,

kreatifitas dan ekspresi ogoh – ogoh tersebut,” ujar ketua Panitia Lomba I Made Kembang Hartawan, saat pembagian bantuan operasional pembuatan ogoh-ogoh kemarin.

Pemenang lomba ogoh-ogoh itu untuk juara 1 sebesar Rp. 6 juta, juara 2 Rp. 5 juta dan juara 3 Rp. 4 Juta.

Sementara juara harapan 1 dan 2 masing masing Rp, 2 juta. “Siapapun yang menang nantinya maka yang kalah harus menerima dengan lapang dada,” pintanya.

Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha menyampaikan tim penilai agar melakukan penilaian dengan. Jika tidak sesuai dengan kriteria, maka tidak di masukkan sebagai nominasi.

“Kriteria sudah di tentukan, saya berharap ogoh ogoh yang masuk nominasi sudah sesuai dengan kriteria. Dan panitia dalam menentukan nominasi tersebut, harus sesuai dengan kriteria yang di tetapkan” ujarnya.

Artha juga meminta di tahun politik ini peserta lomba ogoh – ogoh tidak memasang atribut parpol ataupun caleg pada ogoh – ogoh yang dibuat.

“Jangan sampai ada ogoh-ogoh yang berbau politik. Pelaksanaan lomba agar kondusif dan aman. Pemberian uang operasional ini juga jangan dikaitkan dengan politik. Tetapi bentuk ketulusan Pemkab  melestarikan budaya,” ungkapnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/