25.1 C
Jakarta
21 September 2024, 7:06 AM WIB

Ambisi Kembali ke Zona Kuning, Buleleng Genjot Program Vaksinasi

SINGARAJA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus menggenjot program vaksinasi. Program ini diharapkan dapat menekan laju sebaran covid-19.

Sehingga Buleleng dapat segera bebas dari zona merah peta risiko sebaran covid-19. Sejak sepekan terakhir, Buleleng terjebak dalam zona merah covid-19.

Padahal, Buleleng cukup lama terbebas dari zona merah. Bahkan Buleleng pernah menjadi satu-satunya kabupaten di Bali yang masuk dalam zona kuning.

Namun, kini secara mengejutkan Buleleng bersama empat daerah lain di Indonesia, masih terjebak dalam zona merah.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, pihaknya kini terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi.

Untuk tahap awal, Satgas menargetkan ada 117ribu warga Buleleng yang mendapat vaksin covid-19. Hingga kemarin tercatat sudah 31.801 orang yang mengikuti program vaksinasi.

Sebagian di antaranya merupakan pelaku pariwisata. Selain itu ada pula Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri, pemberi pelayanan publik, lansia, serta pekerja migran.

“Kami bersyukur animo masyarakat sangat tinggi. Awalnya sempat ada keraguan dan penolakan, tapi saat ini sudah menunggu kapan akan divaksin,” kata Suyasa.

Menurutnya, tim medis terus bergerak secara masif dalam program vaksinasi. Sebanyak 29 pos vaksinasi terus disiagakan.

Bahkan, hingga akhir pekan. Dalam sehari disebut ada 1.800 orang yang tuntas menjalani vaksinasi.

Satgas pun terus berkoordinasi secara intens dengan Dinas Kesehatan Bali, agar tak sampai kehabisan vaksin.

Sejauh ini suplai vaksin ke Buleleng terbilang cukup lancar. Sehingga program vaksinasi tak sampai tersendat.

Di sisi lain, Satgas juga berencana melakukan vaksinasi terhadap para pelaku pariwisata di Kawasan Wisata Air Sanih.

Kawasan wisata ini mencakup seluruh desa di Kecamatan Tejakula, ditambah Desa Bukti. Satgas mengaku masih mendata para pekerja pariwisata yang akan divaksin.

“Kawasan wisata di timur, sedang kami koordinasikan dan sedang kami jadwalkan. Karena ini menyangkut ketersediaan vaksin. Setelah tuntas di Pemuteran, Lovina, dan Munduk, nanti pasti ke timur,” papar Suyasa. 

SINGARAJA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus menggenjot program vaksinasi. Program ini diharapkan dapat menekan laju sebaran covid-19.

Sehingga Buleleng dapat segera bebas dari zona merah peta risiko sebaran covid-19. Sejak sepekan terakhir, Buleleng terjebak dalam zona merah covid-19.

Padahal, Buleleng cukup lama terbebas dari zona merah. Bahkan Buleleng pernah menjadi satu-satunya kabupaten di Bali yang masuk dalam zona kuning.

Namun, kini secara mengejutkan Buleleng bersama empat daerah lain di Indonesia, masih terjebak dalam zona merah.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, pihaknya kini terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi.

Untuk tahap awal, Satgas menargetkan ada 117ribu warga Buleleng yang mendapat vaksin covid-19. Hingga kemarin tercatat sudah 31.801 orang yang mengikuti program vaksinasi.

Sebagian di antaranya merupakan pelaku pariwisata. Selain itu ada pula Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri, pemberi pelayanan publik, lansia, serta pekerja migran.

“Kami bersyukur animo masyarakat sangat tinggi. Awalnya sempat ada keraguan dan penolakan, tapi saat ini sudah menunggu kapan akan divaksin,” kata Suyasa.

Menurutnya, tim medis terus bergerak secara masif dalam program vaksinasi. Sebanyak 29 pos vaksinasi terus disiagakan.

Bahkan, hingga akhir pekan. Dalam sehari disebut ada 1.800 orang yang tuntas menjalani vaksinasi.

Satgas pun terus berkoordinasi secara intens dengan Dinas Kesehatan Bali, agar tak sampai kehabisan vaksin.

Sejauh ini suplai vaksin ke Buleleng terbilang cukup lancar. Sehingga program vaksinasi tak sampai tersendat.

Di sisi lain, Satgas juga berencana melakukan vaksinasi terhadap para pelaku pariwisata di Kawasan Wisata Air Sanih.

Kawasan wisata ini mencakup seluruh desa di Kecamatan Tejakula, ditambah Desa Bukti. Satgas mengaku masih mendata para pekerja pariwisata yang akan divaksin.

“Kawasan wisata di timur, sedang kami koordinasikan dan sedang kami jadwalkan. Karena ini menyangkut ketersediaan vaksin. Setelah tuntas di Pemuteran, Lovina, dan Munduk, nanti pasti ke timur,” papar Suyasa. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/