28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 19:57 PM WIB

Hadang Truk Galian C Nakal, Karangasem Bangun Tiga Pos di Perbatasan

AMLAPURA – Badan Pengelola Keuangan  serta Asset Daerah (BPKAD) Karangasem kembali berencana membangun portal pengawasan di tiga titik.

Pembangunan pos portal ini mengingat, di bulan Maret pendapatan sektor galian C kembali menurun.

Diduga sopir pengangkut material pasir ini masih bisa mengelabui petugas portal untuk bisa lolos dari pos pengawasan yang ada saat ini.

Plt Kepala BPKAD, I Wayan Purna, mengungkpkan, rencana pembangunan portal di tiga titik tersebut akan ditempatkan di tiga kecamatan.

Semuanya merupakan jalur pintu keluar atau perbatasan Kabupaten Karangasem. Seperti di Yeh Malet Kecamatan Manggis,

Desa Nongan yang terletak di Kecamatan Rendang dan di Desa Sidemen yang terletak di Kecamatan Sidemen.

“Pos-pos tersebut ditempatkan di jalur pintu keluar Kabupaten Karangasem. Rencananya kami bangun awal Mei mendatang,” ujarnya.

Dengan ditempatkannya tiga pos di perbatasan ini, pihaknya berharap pendapatan dari sektor galian C bisa maksimal yang berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dari hasil laporan, sebulan terkahir ini terjadi penurunan pendapatan. Meski tidak siginifikan namun hal ini kata dia harus diatensi agar tidak berlarut.

“Penurunan per hari mencapai 200 truk. Kalau melihat tren di awal tahun itu perhari truk pengangkut pasir mencapai 1.400 sampai 1.600 unit.

Sejak sebulan ini turun menjadi 1.200 truk hingga 1.400 truk. Makanya kami bangun tiga pos di masing-masing wilayah perbatasan,” kata Purna.

Purna menambahkan, dengan dibangunnya tiga pos tambahan yang ditempatkan di pintu perbatasan kabupaten Karangasem ini diharapkan jumlah pengangkut truk bisa termonitor dengan baik.

“Truk yang membawa material akan di cek untuk memastikaan apakah truk sudah bayar faktur atau belum,” tegasnya.

Ketika hal ini berjalan, pihaknya optimis bisa meningkatkan PAD dari sektor galian C ini. “Jadi tidak ada lagi celah truk yang kucing-kucingan ini lolos dari pengawasan,” imbuh dia.

Ketika nantinya ditemukan truk pengangkut pasir tanpa dilengkapi faktur atau pajak, petugas akan meminta sopir kembali untuk melengkapi persyaratan.

“Tidak ada toleransi. Langsung diminta balik. Ini sebagai efek jera bagi sopir yang tidak bisa melengkapi syarat,” tandasnya. 

AMLAPURA – Badan Pengelola Keuangan  serta Asset Daerah (BPKAD) Karangasem kembali berencana membangun portal pengawasan di tiga titik.

Pembangunan pos portal ini mengingat, di bulan Maret pendapatan sektor galian C kembali menurun.

Diduga sopir pengangkut material pasir ini masih bisa mengelabui petugas portal untuk bisa lolos dari pos pengawasan yang ada saat ini.

Plt Kepala BPKAD, I Wayan Purna, mengungkpkan, rencana pembangunan portal di tiga titik tersebut akan ditempatkan di tiga kecamatan.

Semuanya merupakan jalur pintu keluar atau perbatasan Kabupaten Karangasem. Seperti di Yeh Malet Kecamatan Manggis,

Desa Nongan yang terletak di Kecamatan Rendang dan di Desa Sidemen yang terletak di Kecamatan Sidemen.

“Pos-pos tersebut ditempatkan di jalur pintu keluar Kabupaten Karangasem. Rencananya kami bangun awal Mei mendatang,” ujarnya.

Dengan ditempatkannya tiga pos di perbatasan ini, pihaknya berharap pendapatan dari sektor galian C bisa maksimal yang berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dari hasil laporan, sebulan terkahir ini terjadi penurunan pendapatan. Meski tidak siginifikan namun hal ini kata dia harus diatensi agar tidak berlarut.

“Penurunan per hari mencapai 200 truk. Kalau melihat tren di awal tahun itu perhari truk pengangkut pasir mencapai 1.400 sampai 1.600 unit.

Sejak sebulan ini turun menjadi 1.200 truk hingga 1.400 truk. Makanya kami bangun tiga pos di masing-masing wilayah perbatasan,” kata Purna.

Purna menambahkan, dengan dibangunnya tiga pos tambahan yang ditempatkan di pintu perbatasan kabupaten Karangasem ini diharapkan jumlah pengangkut truk bisa termonitor dengan baik.

“Truk yang membawa material akan di cek untuk memastikaan apakah truk sudah bayar faktur atau belum,” tegasnya.

Ketika hal ini berjalan, pihaknya optimis bisa meningkatkan PAD dari sektor galian C ini. “Jadi tidak ada lagi celah truk yang kucing-kucingan ini lolos dari pengawasan,” imbuh dia.

Ketika nantinya ditemukan truk pengangkut pasir tanpa dilengkapi faktur atau pajak, petugas akan meminta sopir kembali untuk melengkapi persyaratan.

“Tidak ada toleransi. Langsung diminta balik. Ini sebagai efek jera bagi sopir yang tidak bisa melengkapi syarat,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/