28.2 C
Jakarta
17 September 2024, 2:27 AM WIB

ABG 12 Tahun di Gianyar Meninggal dengan Hasil Swab Positif Covid-19

GIANYAR – Bocah 12 tahun berinisial GALP yang tinggal di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati meninggal dunia di RSUP Sanglah Denpasar.

Hasil test swab terhadap anak baru gede (ABG) yang sebelumnya mengeluh demam menunjukkan positif Coronavirus Disease (Covid-19).

Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Gianyar, Made Wisnu Wijaya.

“Pada 1 Juni 2020, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar menerima laporan hasil Swab dari RSUP Sanglah dengan hasil positif Covid-19,” tegas Wisnu Wijaya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gianyar itu kemudian membeberkan riwayat korban. Bocah tersebut sehari-hari tinggal di Jalan Dewi Sri, Desa Batubulan.

Asal korban dari Desa Serongga, Kecamatan Gianyar. Pekerjaan ayah korban sebagai satpam di salah satu bank di Batubulan. Dan ibunya merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT). Sedangkan, adiknya masih balita.

“Perjalanan penyakit, mulai demam tanggal 24 Mei 2020. Sempat dirawat di rumah dua hari sebelum akhirnya dirawat di RS Ganesha tanggal 28 Mei 2020,” jelasnnya.

Di RS Ganesha, korban sempat mengeluarkan gejala demam, mual, muntah, dan nyeri menelan dengan diagnosis Suspect DHF (dengue hemorrhagic fever).

“Dan pada 30 Mei 2020 dilakukan rapid dengan hasil reaktif. Karena terjadi penurunan kesadaran dan memerlukan perawatan PICU dengan diagonsa sup ensefality, pasien di rujuk ke RSUP Sanglah Denpasar,” bebernya.

Selanjutnya, dari pihak RS dilakukan test swab, karena hasil rapid menunjukkan reaktif. “Pasien meninggal dan selanjutnya di bawa ke Serongga Kelod (tempat asal korban, red),” jelasnya.

Tiba di rumah duka, jenazah korban sempat ditidurkan di rumah duka atau di Balai Dangin. Selanjutnya pada 31 Mei 2020, jenazah dibawa ke setra atau kuburan untuk disemayamkan sesuai prosesi agama Hindu.

“Hanya saja tanpa prosesi nyiramin (memandikan jenazah, red). Karena pihak keluarga curiga dengan kematian yang begitu cepat,

sehingga pihak keluarga berinisiatif tidak melibatkan banyak orang dan menjalankan protokol kesehatan penanganan Covid-19,” ungkapnya.

Kemudian, pada 1 Juni 2020, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar menerima laporan hasil Swab dari RSUP Sanglah dengan hasil positif Covid-19. 

GIANYAR – Bocah 12 tahun berinisial GALP yang tinggal di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati meninggal dunia di RSUP Sanglah Denpasar.

Hasil test swab terhadap anak baru gede (ABG) yang sebelumnya mengeluh demam menunjukkan positif Coronavirus Disease (Covid-19).

Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Gianyar, Made Wisnu Wijaya.

“Pada 1 Juni 2020, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar menerima laporan hasil Swab dari RSUP Sanglah dengan hasil positif Covid-19,” tegas Wisnu Wijaya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gianyar itu kemudian membeberkan riwayat korban. Bocah tersebut sehari-hari tinggal di Jalan Dewi Sri, Desa Batubulan.

Asal korban dari Desa Serongga, Kecamatan Gianyar. Pekerjaan ayah korban sebagai satpam di salah satu bank di Batubulan. Dan ibunya merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT). Sedangkan, adiknya masih balita.

“Perjalanan penyakit, mulai demam tanggal 24 Mei 2020. Sempat dirawat di rumah dua hari sebelum akhirnya dirawat di RS Ganesha tanggal 28 Mei 2020,” jelasnnya.

Di RS Ganesha, korban sempat mengeluarkan gejala demam, mual, muntah, dan nyeri menelan dengan diagnosis Suspect DHF (dengue hemorrhagic fever).

“Dan pada 30 Mei 2020 dilakukan rapid dengan hasil reaktif. Karena terjadi penurunan kesadaran dan memerlukan perawatan PICU dengan diagonsa sup ensefality, pasien di rujuk ke RSUP Sanglah Denpasar,” bebernya.

Selanjutnya, dari pihak RS dilakukan test swab, karena hasil rapid menunjukkan reaktif. “Pasien meninggal dan selanjutnya di bawa ke Serongga Kelod (tempat asal korban, red),” jelasnya.

Tiba di rumah duka, jenazah korban sempat ditidurkan di rumah duka atau di Balai Dangin. Selanjutnya pada 31 Mei 2020, jenazah dibawa ke setra atau kuburan untuk disemayamkan sesuai prosesi agama Hindu.

“Hanya saja tanpa prosesi nyiramin (memandikan jenazah, red). Karena pihak keluarga curiga dengan kematian yang begitu cepat,

sehingga pihak keluarga berinisiatif tidak melibatkan banyak orang dan menjalankan protokol kesehatan penanganan Covid-19,” ungkapnya.

Kemudian, pada 1 Juni 2020, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar menerima laporan hasil Swab dari RSUP Sanglah dengan hasil positif Covid-19. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/