31.4 C
Jakarta
26 April 2024, 10:36 AM WIB

Mantan Pejabat Terpapar Corona dari Menantu, Siapkan Rapid Test Warga

SEMARAPURA – Belum ada tanda-tanda penyebaran Covid-19 di Klungkung melandai meski beberapa minggu tidak terjadi penambahan kasus baru di Bumi Serombotan.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Klungkung mengonfirmasi, mantan pejabat Pemkab Klungkung beserta istri dan seorang cucunya

yang tinggal di Lingkungan Pekandelan Klod, Kelurahan Semarapura Klod dilarikan ke RS Sanglah untuk menjalani isolasi lantaran positif terpapar virus corona.

ketiganya diketahui terinfeksi virus corona dari sang menantu yang seorang dokter residen spesialis paru-paru di RS Sanglah yang terlebih dulu dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung dr. Ni Made Adi Swapatni menambahkan, dari penelusuran orang-orang yang sempat kontak dengan dokter

yang dinyatakan positif corona itu, ditemukan ada delapan orang yang secara aktif melakukan kontak langsung dengan yang bersangkutan.

Dari delapan orang itu, tiga orang akhirnya dinyatakan positif, yakni mantan pejabat Pemkab Klungkung beserta istri dan seorang cucunya.

Dari penelusuran orang yang sempat kontak dengan ketiganya, akhirnya ditemukan ada sebanyak 38 orang sempat kontak dengan ketiganya.

“14 orang di antaranya adalah guru yang sempat kontak dengan istri beliau (mantan pejabat Pemkab Klungkung). Istrinya (mantan pejabat Pemkab Klungkung)

kan berprofesi sebagai guru. Semuanya sudah kami minta untuk melakukan isolasi mandiri dan akan kami lakukan rapid test,” bebernya.

Sementara itu Bendesa Adat Semarapura, Wayan Budarsana, mengungkapkan, setelah mendapat informasi warganya terinfeksi virus corona, penjagaan langsung

dilakukan di sekitar rumah yang bersangkutan untuk menghindari adanya pihak keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri pergi dari rumah.

Begitu juga agar tidak sembarang orang bisa keluar masuk dari rumah tersebut. “Ada sejumlah pecalang yang bergiliran berjaga di sana,” katanya.

Tidak hanya berjaga, para pecalang juga membantu membeli sejumlah barang yang dibutuhkan keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri tersebut.

“Untuk jumlah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri kami tidak tahu pasti,” imbuhnya. 

SEMARAPURA – Belum ada tanda-tanda penyebaran Covid-19 di Klungkung melandai meski beberapa minggu tidak terjadi penambahan kasus baru di Bumi Serombotan.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Klungkung mengonfirmasi, mantan pejabat Pemkab Klungkung beserta istri dan seorang cucunya

yang tinggal di Lingkungan Pekandelan Klod, Kelurahan Semarapura Klod dilarikan ke RS Sanglah untuk menjalani isolasi lantaran positif terpapar virus corona.

ketiganya diketahui terinfeksi virus corona dari sang menantu yang seorang dokter residen spesialis paru-paru di RS Sanglah yang terlebih dulu dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung dr. Ni Made Adi Swapatni menambahkan, dari penelusuran orang-orang yang sempat kontak dengan dokter

yang dinyatakan positif corona itu, ditemukan ada delapan orang yang secara aktif melakukan kontak langsung dengan yang bersangkutan.

Dari delapan orang itu, tiga orang akhirnya dinyatakan positif, yakni mantan pejabat Pemkab Klungkung beserta istri dan seorang cucunya.

Dari penelusuran orang yang sempat kontak dengan ketiganya, akhirnya ditemukan ada sebanyak 38 orang sempat kontak dengan ketiganya.

“14 orang di antaranya adalah guru yang sempat kontak dengan istri beliau (mantan pejabat Pemkab Klungkung). Istrinya (mantan pejabat Pemkab Klungkung)

kan berprofesi sebagai guru. Semuanya sudah kami minta untuk melakukan isolasi mandiri dan akan kami lakukan rapid test,” bebernya.

Sementara itu Bendesa Adat Semarapura, Wayan Budarsana, mengungkapkan, setelah mendapat informasi warganya terinfeksi virus corona, penjagaan langsung

dilakukan di sekitar rumah yang bersangkutan untuk menghindari adanya pihak keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri pergi dari rumah.

Begitu juga agar tidak sembarang orang bisa keluar masuk dari rumah tersebut. “Ada sejumlah pecalang yang bergiliran berjaga di sana,” katanya.

Tidak hanya berjaga, para pecalang juga membantu membeli sejumlah barang yang dibutuhkan keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri tersebut.

“Untuk jumlah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri kami tidak tahu pasti,” imbuhnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/